Sidebar ADS

GELAR HABAIB BUKAN AJANG POPULARITAS

💐🌹 𝐊𝙧𝙖𝙢𝙖𝙩 𝐆𝙖𝙣𝙙𝙪𝙡 🌹💐
     ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ 

Kegaduhan masalah nasab gaungan 
nya memang cukup membuat atmosfir Nusantara ini semakin panas, baik di medsos, di alam nyata bhkan efeknya sampai ke alam ghoib ( katanya ).

Bagi anak" NU yg kebanyakan masih kagetan, hal ini membuat mereka kelimpungan karena sdh terlanjur tertanam doktrim mencintai Dzuriyyah Nabi SAW adalah sebuah kewajiban. 
Sementara golongan muhibbin ekstrem dan penyandang gelar Habib banyak yg blingsatan bagai tersambar petir di siang bolong dengan terkuaknya itu.

Sebenarnya hal sperti ini sudah ada sejak dulu, namun kali ini situasinya berbeda... disebabkan kearoganan, kesombongan beberapa oknum yang mengaku habib sebagai dzuriyyah Kanjeng nabi bersikap dan berfatwa seenak udelnya mengeluarkan fatwa" busuk, memaki-maki Para Kyai dan Ulama-Ulama Nusantara tercinta kita.

Kebencian dan rasis, serta kearogansian nya membuat para santri dari kyai-Kyai Nusantara merasa gerah dan membuat statmen penelusuran tentang nasab.!

Hal ini lambat laun perlahan tapi pasti menimbulkan akumulasi kekecewaan dari berbagai fihak, terutama kalangan NU dan ulama-Ulama nya Khususnya keturunan dari para trah Walisongo. 

Sementara anak" NU yg masih suka kagetan bertanya- tanya; Bagaimana dengan sikap kami saat ini...??? 

Seyogyanya gak usah kagetan, karena Ulama-Ulama kita dahulu sdh memberi resepnya, Romo Yai Hasyim Asy'ary pernah dhawuh kurang lebihnya begini:

"Bahwa kemulyaan manusia itu karena memiliki adab bukan karena nasab" !!

Jika dia memiliki nasab namun tidak memiliki adab... itu tak ubahnya seperti lalat yang terbang hinggap kemanapun tanpa etika ( sopan santun ) Maka wajib baginya melawan kudrati...sikat saja !

Romo Yai Maimun Zubeir pun pernah nyindir begini :

"Jika ada Yik atau keturunan dari Habib 
yg nakal atau pecicilan, anggap saja itu perca" Al Qur'an ( Al Qur'an yg rusak ), bagaimanapun yg namanya Al Qur'an tetaplah suci walau sdh tidak bisa dibaca atau berguna, tetaplah muliakan, jgn dihinakan" tetapi jika itu Al-Qur'an yang bermuskhaf, akan tetapi jika tidak bermuskhaf itu bukanlah Al-Qur'an !
 
Bagaimana cara memuliakan nya ?
Enam abad yg lalu, Imam Jalalludin Asy Suyuthi pengarang Kitab Tafsir al-Jalalain, sdh memberikan caranya :

1. Hapus hurufnya dgn air agar tidak terbaca lagi. (Al Qur'an skrng ditulis dgn tinta yg sulit dihapur dgn air, mungkin direndam di laut baru bisa hilang.. Red). 

2.  Dibakar saja !!
( dalam hal ini ada fersi ulama yang membolehkan dan ada yang berfatwa di makhruhkan). 

3. Dikubur disuatu tempat yg sekiranya jarang dilewati orang dgn terlebih dulu dibungkus sprti mengkafani mayat. 

Semua itu jika memang benar-benar itu Sebagai Al-Qur'an yang jelas bermuskhaf tapi jika itu hanya Kepalsuan dari Qur'an dan mengaku-ngaku dzuriyah dari nasab Kanjeng nabi dan menjadikan alat sbgai ajang politik kekuasa'an sistem kolonial Belanda tempo dulu, kita wajib hapuskan


Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan dan umpatan yg menyayat hati ✨qsantri.eu.org✨ 

*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
       *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*
 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*
✨mailnesia.com✨qsantri.com✨


Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS