Sidebar ADS

GOLONGAN PARA ULAMA BER-MADZHAB SAFI'I

 💐🌹☬ 𝐒𝙚𝙥𝙪𝙩𝙖𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙉𝙐 ☬🌹💐
            ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ


Jejak Para Ulama-Ulama besar dan bintang-bintang para pengikut faham Madzhab Syafi'i dari abad ke abad sangat banyak sekali, sehingga tak terhitung lagi banyaknya karena madzhab ini sudah lama berkembang, pengaruhnya sudah amat luas hampir diseluruh pelosok dunia Islam.

Imam Syafi'i wafat pada tahun 204 H. lebih 1000 tahun yang lalu, Untuk menghitung dan menguraikan nama Ulama-Ulama pengikut  madzhab imam Syafi'i satu persatu sudah tentu sangat membutuhkan satu buku besar.

"Adalah imam Tajuddin Subki
( wafat 771 H) dalam Kitabnya : "Tabaqatus-Syafi'iyah al Kubra" menceritakan riwayat salah satu
santri imam Syafe'i".
Rosulullah telah memberikan tuntunan kepada kita agar supaya kita mengikuti Jalan yang lurus, yaitu mengikuti Sunnah beliau dan Sunnah khulafa’ al-Rasyidiin. 

Sangat mustahil bagi setiap pribadi umat islam menteladani indahnya akhlaq Rasulullah serta menangkap pesan moral dan hukum-hukum kecuali merujuk al Qur’an dan haditst-hadist maqbul melalui kitab-kitan mu’tabar yang merupakan cerminan lisan para Ulama, Sebagaimana yang beliau sabdakan :
فعليكم بسنتي وسنتي الخلفإ الراشدين المهديين من بعدي, تمسكوابها وعضوْا عليها بالنواجد
"Maka berpegang teguhlah kamu
dengan sunnahku dan Sunnah para golongan Khulafa al-Rasyidiin yang mereka telah diberi petunjuk (oleh Allah) sesudahku, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gerahammu.". ( Hr Ibnu Khuzaimah ).

Salah satu ulama muktabar yang bisa kita jadikan ittiba (mengikuti) dalam memahami al-Qur'an dan Hadist serta jalan para salafus shalih satu diantaranya adalah imam al Muzani
(175 H) santri langsung di Mesir Suhthonul 'Aimah yaitu imam As-Safe' i.

Nama lengkap beliau adalah Abu Ibrahim Isma'il ibn Yahya al Muzani adalah seorang sarjana ilmu yang
luas pandangannya, Adapun guru
Imam Muzani diantaranya adalah Syaf’i, Nu’aim bin Hammad dan lainnya, Sedangkan murid Imam Muzani diantaranya : "Ibnu Khuzaimah, athThawawi, Zakariya as Saji, Ibnu
Abi Hatim, dan lainnya".

Imam Muzani adalah seorang yang sangat alim, pandai berdebat dan berargumentasi, Imam Syafi’i sendiri pernah berkomentar tentangnya, Seandainya Muzani terlibat perdebatan dengan setan, pasti ia akan mengalahkannya, Ia juga termasuk orang yg Zahid, Wara’, Qana’ah, dan giat berdakwah. Apabila tertinggal shalat berjamaah, maka ia menyempurnakan salatnya dengan shalat sunnah.

Suatu hari imam Syafi’i mengatakan kepada Muzani :
" Apakah tidak sebaiknya kau mempelajari ilmu yang jika engkau benar engkau mendapat pahala,
dan jika salah (dalam berijtihad)
engkau tidak berdosa?
Muzani berkata : "Ilmu apa itu Syeikh ?
Asy-Syafi’i menyatakan : "ilmu fiqih !.

Sejak saat itu Muzani berguru ilmu
fiqih secara intensif kepada asy Syafi’i, Sampai-sampai imam Safei mensejajarkan Muzani dengan imam Ahmad murid beliau ketika masih di Irak, dikarenakan ke-faqihan ilmu al Muzani, masyhur imam Safei berkata:
"Apabila kamu (muzani) berjumpa
dalam kitabku yg berlawanan dengan Sunnah Rosulullah maka tinggalkanlah kitabku itu, dan berfatwalah apa yang sesuai dengan Sunnah Rosulullah"!.

Dan pula diriwayatkan dari Imam
Syafi’i  juga, beliau berkata :
"Apabila ada hadits yang sahih, yang maksudnya bertentangan dengan fatwaku maka ber-amalah engkau dengan dasar hadits itu dan tinggalkanlah perkataanku, atau satu kali beliau berkata: “itulah madzhabku”.

Perkataan imam Safe'i diatas di-tujukkan kepada al Muzani sebagai "apresiasi" sang guru untuk mempersilahkan muridnya "menjadi" ulama ijtihad, seperti imam Ahmad bin Hambal. Namun imam Muzani memilih tetap bertaklid dengan mengikuti sang Guru.

Imam An Nawawi juga menjelaskan
maksud dari kata-kata imam Syafii tersebut dalam kitab Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab : 
“Apa yg dikatakan oleh imam Syafi’I bukan bermaksud siapa saja yang mendapati hadis shahih lalu dia mengatakan,"Ini madzhab imam Syafi’i’. Lalu ia mengamalkan dzahir qoul (titah).  

Adapun qoul tersebut sesungguhnya ditujukan kepada siapa saja yang sudah sampai pada derajat IJTIHAD, dalam hal ini untuk imam Muzani, santri imam Safi'i yang telah mengusai semua isi kitab Sang GURU.

Dalam kalangang Safe'iyyah imam Muzani masyhur sebagai "mujtahidat tarjih" / mujtahid yang mampu mentarjih (menguatkan) pendapat dari imam mujtahid dalam sebuah mazhab atau riwayat-riwayat berbeda yg berasal dari mereka. Sehingga imam Safi'i memuji muridnya seraya menyatakan :
الم زن اصر مذ هب
"Al-Muzani adalah penolong madzhabku".

Imam Muzani sering memandikan jenazah sebagai media berintrospeksi diri dan menguatkan ibadah. Beliau (Muzani) suka memandikan jenazah sebagai bentuk ibadah dan mengharapkan pahala (dari Allah), al-Muzani menyatakan : 
"Aku berusaha untuk (selalu) ikut memandikan jenazah untuk melembutkan hatiku, sehingga kegiatan itu kemudian menjadi kebiasaanku". Bahkan beliaulah yg memandikan jenazah Imam Safi'i, Saat beliau wafat.

Rasuullah bersabda :
👉"Barangsiapa yang memandikan seorang muslim kemudian orang itu menyembunyikan (aibnya), Allah akan ampuni untuknya 40 kali. 

👉"Barangsiapa yg menggalikan kubur untuknya kemudian menguburkannya, akan dialirkan pahala seperti pahala memberikan tempat tinggal hingga hari kiamat. 

👉"Barangsiapa yg mengkafaninya, Allah akan memberikan pakaian untuknya pada hari kiamat sutera halus dan sutera tebal dari surga".
( Hr Baihaqi, at Thobaroni, al Hakim ).

Beliau juga pernah berkata, "Saya memandikan jenazah agar hatiku menjadi lentur, Kemudian dari perkataan imam al Muzani tersebut Abu Ishaq asy Syairazi mengomentarinya : 
"Al Muzani adalah orang yg Zuhud, alim, mujtahid, ahli debat, orator ulung yang pandai merangkai kata dengan makna yang sangat dalam. Al Muzani juga telah menuliskan banyak peninggalan intelektual yang tidak ternilai harganya, salah satu karya beliau yg terkenal yaitu kitab Mukhtasar lil Muzani. 

Imam Muzani menyatakan dalam pembukaan Mukhtasar :
"Aku ringkaskan dalam kitab ini suatu pengetahuan yg berasal dari ilmu Muhammad bin Idris As Syafi’i rahimahmullah dan dari makna ucapan-ucapannya".
Pasca wafatnya Imam Asy Syafi’i setidaknya terdapat lima kitab yg menjadi rujukan pengikut mazhab Asy Syafi’i, khususnya sebelum abad ke-7 hijriah satu diantaranya:

👉Al Mukhtashar  imam Al Muzani (w 264 H).
👉 Al-Muhazzab, imam Asy Syairazi (w. 476 H).
👉 Al-Wasith, karya imam Al Ghazali (w. 505 H).
👉 Al-Wajiz, karya imam Al Ghazali (w. 505 H).
🌟 Imam Nawawi berkata:
"Itu merupakan kitab-kitab yang
masyhur serta sering dibaca oleh kalangan Asy-Syafi’iyyah.”

Ulama tasawwuf Abu Abdullah Amr bin’Utsman al Makkiy, (w 297 H) berkata: “Aku tidaklah pernah melihat seseorang yang rajin ibadah yang sangat semangat melebihi Imam Muzani dan tidak ada yang bisa ajeg (continue/ terus menerus) dalam ibadah selain beliau", dan Aku pun tidak pernah melihat orang yang paling mengagungkan ilmu dan ahli ilmu selain beliau. Beliau terkenal sangatlah wara’, dan sifat ini sudah diketahui banyak orang.” Imam Muzani pernah berkata bahwa akhlaknya itu diambil dari akhlaknya Imam Syafi’i.

Ulama ahli tarikh imam Adz-Dzahabi (748 H) banyak memuji imam al Muzani, “al Muzani adalah al 'allamah, orang yang fakih dalam agama ini, dan orang yang zuhud". Adz Dzahabi dalam biografinya menyebut , “Telah sampai kepadaku bahwa Imam Muzani ketika selesai merampungkan bahasan satu masalah yang ia masukkan dalam kitab mukhtasharnya, setelahnya ia shalat lillah dua raka’at.”

Imam Muzani hidup sederhana dan berumur panjang, beliau meninggal
pada usia 89 tahun pada 24 Ramadhan 264 H. Beliau dikuburkan di Mesir dekat makam Imam Safe'i.
(Thabaqat asy-Syafiiyyah al Kubro karya Tajuddin as-Subki).

Wallohu aklamu bimurodih.....

Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan
dan umpatan yang sangat menyayat hati      *اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد*             ━━❖✨www.qsantri.com✨❖━━
*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
    *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*   
 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS