Sidebar ADS

ILMU FIQIH BUKAN SEKEDAR OTORDOKSI

 💐🌹☬ 𝐒𝙚𝙥𝙪𝙩𝙖𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙉𝙐 ☬🌹💐
            ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ

"Dengan rasa hormat dan tanpa rasa sedikit pun mengecilkan ulama-Ulama yang lainnya, terkhusus para muhibbin ilmi pernah dan sempat kehilangan momentum semangat ketika maestro fiqih Nusantara beliau Kh.Sahal Mahfudz dari Kajen Pati Jateng wafat, Keluasan ilmu fiqh beliau dalam mengayomi berbagai kemajemukan permasalahan di jaman sekarang sangat "luwes".

Beliau terlahir di lingkungan santri membuat beliau terbiasa dengan didikan ala pesantren clasik yang selalu lebih mengedepankan disiplin penguasaan ilmu-ilmh agama, Setelah beliau belajar di bawah asuhan kedua orang tuanya, Sahal muda beringsur ngangsu kaweruh pada beliau Kiai Muhajir di Pesantren Bendo, Kediri. "lalu kemudian hijrah ke Sarang, Rembang, mengaji di bawah asuhan Romo Kyai Zubair"(ayah kyai Maimoen Zubair), Setelah menuntaskan dahaga keilmuannya di Sarang, Sahal muda melanjutkan petualangan dibidang intelektual Agama ke Timteng.

Tidak seperti ulama-ulama kebanyakan berdakwah melalui ceramah dan mimbar pengajian, Kiai Sahal adalah sosok yang memilih tulisan sebagai wahana untuk mengeluarkan gagasan sekaligus juga sebagai media perjuangan, beliau lebih memilih  "jalan sunyi"., Sudah Puluhan karya kitab yang beliau hasilkan dari pemikiran, antara lain kitab : "Thariqatul Ushul ila Ghayati" kitab Luma’aul Hikmah" dan kitab Faraidul Ajibah". dalam Nuansa Fikih Sosial, dan sistem Pesantren Mencari Makna.

Beliau Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga mengatakan bahwa beliau Kyai Sahal adalah sosok yang jago dalam bidang fikih sejak usia muda, Kyai Sahal kerap menjadi rujukan tempat bertanya yang acap kali menjelma sosok seorang pemecah kebuntuan dalam sebuah forum-forum pembahasan masalah fikih (bahtsul masail) dilingkungan pesantren

Beliau menawarkan pendekatan perihal tentang kaidah fikih yang berbunyi :
"idza taaradha mafsadatani ru’iya a’dhamuha dharran birtikabi akhaffihima".
Artinya kurang lebih: "Dalam kondisi menghadapi dua persoalan yang sama-sama mengandung unsur mafsadah, maka jalan terbaik adalah memilih yang unsur mafsadahnya lebih ringan".

Dalam konteks sebuah tempat lokalisasi dan prostitusi, kita dihadapkan pada dua pilihan mafsadah, yakni membiarkan ada kejahatan prostitusi dengan segala bentuk rangkaian kejahatannya di tengah-tengah masyarakat, atau relokasi/melokalisasinya (penempatan husus) sehingga mudah untuk melakukan kontrol dan menentukan kebijakan,dengan pradigma (carapandang) fikih sosial sesungguhnya dengan pilihan merelokasi atau melokalisasi adalah hal yang bisa "ditoleransi".

Sebab dampak serta mafsadah dari yang sudah dikandung dalam lokalisasi tempat prostitusi lebih kecil dibandingkan jika kita tetap membiarkannya begitu saja, Kaidah ini diperlukan kelapangan ilmu dalam melihat "konteks" secara proposional. 

Bukan berarti prostitusi di tolelir itu bukan, tetapi bagaimanapun juga yang namanya tempat sebuah kemaksiatan itu adalah merupakan dosa besar, namun keluwesan fiqih dalam melihat realita ahir zaman diperlukan, Ketika kita memiliki power (kekuasaan) tentu bisa menutup lokalisasi dengan perda daerah.

Bagi yang bisa berdakwah tentu degan lisan-nya, dan bagi yang khawatir degan lisanya akan membahayakan diri dan juga keselamatan keluarganya maka di cukupkan ingkar di dalam hati adanya kemaksiatan tersebut, Itulah wujud nahi mungkar yang berdasarkan ilmu fiqih muamalah dalam menghadapi realita sosial di ahir zaman.

Pada sebuah tulisannya dalam Nuansa Fikih Sosial (2004),  beliau Kyai Sahal menyatakan, “Pembacaan terhadap realitas sosial akan menghantarkan pada satu kesimpulan bahwa didalam pengembangan ilmu fiqih itu merupakan suatu keniscayaan, Teks al-Qur’an itu maupun Hadis sudah berhenti, sementara masyarakat terus berubah dan berkembang dengan berbagai permasalahannya, Sangatlah Banyak permasalahan sosial budaya, politik, ekonomi dan lainnya yang muncul belakangan perlu segera mendapatkan legalitas secara hukum aturan fiqh". 

Selain daripada keluasan bacaannya yang menembus sekat-sekat didalam kedisiplinan keilmuan adalah perawai kegigihannya dalam memperjuangakan gagasan fikih sosial, beliau Kyai Sahal memperjuangkan bagaimana fikih bukan semata-mata "di-dudukkan hanya sebagai kebenaran ortodoksi", tetapi ilmu fiqih juga harus bisa dijadikan sebagai wahana "pemaknaan sosial".

Dalam pandangan Kyai Sahal, jika ilmu fikih itu hanya sebagai kebenaran yang "ortodoksi" dan berujung pada pola "mendudukkan realitas kepada kebenaran fikih". tetapi Sebaliknya, ilmu fikih itu mampu sebagai pemaknaan sosial, berarti menjadikan fikih sebagai wacana pembanding serta penyanding dalam bingkai berkehidupan sosial kemasyarakatan dan budaya.

Seperti halnya contoh diatas maka secara Syariat jelas praktek prostitusi adalah "Haram" tanpa pengecualian, Tetapi kaidah fiqih disamping bersifat amar'makruf nahi mungkar juga perlu melihat masfadah mudharat apabila tidak adanya lokalisasi maka penularan peyakit, meyebarnya para penjaja sex tentu menjadi masalah yang begitu amat besar di masyrakat.

Maka jelas, fikih tidak hanya memiliki corak "hitam-putih". akan tetapi itu beda Di tangan Kyai Sahal, fikih menjadi lebih berwarna, Ia bukan saja memberikan jawaban yang tidak hitam-putih, tetapi sekaligus selalu berupaya mencari cara atau solusi bagi problematika dalam ber kemasyarakatan secara luas. 

Beliau Kyai Sahal Mahfudh wafat 24 Januari 2014, Begawan ilmu fikih sosial itu bukan saja meninggalkan wujud satu keteladanan dan kisah kebijaksanaan, tapi juga warisan keilmuan yg begitu mendalam bagi para santrinya.

Sepeningal beliau bisa dikatakan kita "kehilangan" samsudin (matahari) yang bisa jadi cahaya dakwah guna untuk mengcounter derasnya aliran faham radikal dalam memahami teks-teks dan dalil yang di usung mubaligh-mubaligh (orator) para manhaj wahabi (jalan wahabi) yang begitu keras tabdi, takfiri dan hujum (meyerang) amaliah umat muslim diluar kelompoknya.

Dengan kekuatan finansial yang kuat para mubaligh manhaj wahabi mulai membanjiri media-media dakwah cetak terbitan maupun elektronik, Ditengah gempuran faham wahabiyah disaat kita umat muslim butuh "sosok" yang tepat dan selevel Kyai Sahal Mahfudz.

Lagi-Lagi dari arah Rembang muncul sosok fenomenal yang mampu melibas, membanjiri berbagai media elektronik medsos khususnya, Tidak perlu dengan dukungan finansial besar seperti faham wahabiyah, para muhibbin (pecinta) ilmu lngsung bergerak secara masif untuk membanjiri media-media sosial dengan dakwah keilmuannya, sosok yang tak kalah hebat dari Kyai Sahal Mahfudz.

Adalah putra asal Narukan Rembang , penampilannya yang sederhana, justru menunjukkan kepercayaan dirinya yang kuat, Tak ada serban yang menjuntai ataupun jubah, Bahkan cara memakai pecinya seperti seorang santri yang sedang leyeh-leyeh  (santai) di serambi asrama.

Kemewahan beliau adalah saat sedang mengutip beragam riferensi kitab-kitab klasik, Bahasanya yang sederhana dan lugas, mudah dicerna".beliau Gus Baha mungkin berhasil menyembunyikan kealimannya dibalik penampilan yang sangat sederhananya itu, tapi ketika beliau berbicara beliau selalu gagal menampakkan bahwa beliau adalah orang biasa, Ketika berbicara gus Baha benar-benar bagaikan lautan ilmu yang airnya meluber kemana-mana.

Tiap ucapnya selalu mempunyai bobot keilmuan, kesederhaan dalam berkata dan ketawadhu’annya, sehingga akhlak beliau yang apa adanya itu tanpa harus menjaga wibawa ‘kealimannya’ meski dihadapan siapapun.

Orang-orang seperti Gus Baha’ seakan ingin menegaskan bahwa kemuliaan sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan penampilan atau pakaian, Sama seperti Sayyidina Umar yang kala itu diminta untuk mengganti bajunya yang dipenuhi oleh belasan tambalan. Beliau menjawab :
” نحن قوم اعزنا الله بالاسلام .. فإذا ابتغينا العزة من غيره اذلنا الله.. “
”Kita ini adalah kaum yang telah Allah muliakan dengan islam, Jika kita mencari kemuliaan dengan selain Islam, maka Allah akan menghinakan kita.. ”

Wallohu aklamu bimurodih.....


Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan
dan umpatan yang sangat menyayat hati      *اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد*             ━━❖✨www.qsantri.com✨❖━━

*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*

    *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*   

 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS