Sidebar ADS

JANGAN BERHENTI MENGINGATKAN WAHABI

 💐🌹☬ 𝐒𝙚𝙥𝙪𝙩𝙖𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙉𝙐 ☬🌹💐
           ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ

Seringkali kita mengamati mereka yang begitu merajalela kejahilan para pengikut Klompok golongan wahabi lokal selain tekstual dalam memahami dalil, dan cara penempatan nash yang serampangan juga menggunakan qoul atau perkataan Ulama yang sekiranya bisa "dipelintir"untuk "melegalkan"ajaran mereka , meskipun tidak nyambung dan lebih terkesan "pemerkosaan" kalimat.

Salah satunya ucapan ulama Salaf , Mutjahid mutlaq mazdhab syafi'iiyyah (150- 204 H) qaoul yang sering mereka gunakan adalah :
👉 "Jika kalian mendapati dalam
kitab ku yang bertentangan dengan sunnah Rosulullah maka ambillah sunnah beliau (Rosulullah)' dan tinggalkanlah pendapatku .

Juga ucapan beliau (imam Syafe'i) : 
👉 "Apabila ada sebuah hadits
shahih maka itu adalah madzhabku." 

Ucapan Imam Syafi'i yang ini sering digunakan wahabi diulang setiap ada perdebatan atau dialog atau ceramah yang mereka lakukan mereka selalu mengulang-ulang ucapan ini untuk hujum (meyerang) pengikut madzhab Syafe'i.

Menurut mereka perkataan beliau
Imam Syafii ini maka kita harus berpikir dulu untuk bermadzhab syafii karena Imam Syafii sendiri pun sudah berkata demikian ?.

Maka kita harus kembali kepada al-Qur'an dan as Sunnah dan tidak penting bermadzhab, karena didalam madzhab bisa saja ada kekeliruan sementara didalam hadits yg shahih tidak ada kekeliruan... ?.

Untuk di ketahui dalalam Tabaqhat 
al-Kubro karya imam Tajudin as-Subkhi menjelaskan bahwa perkataan imam Safe'i diatas di-tujukkan kepada murid
beliau al Muzani sebagai "apresiasi" imam Syafe'i untuk mempersilahkan muridnya "menjadi" ulama ijtihad, seperti imam Ahmad bin Hambal, Namun imam Muzani memilih tetap bertaklid dengan mengikuti sang Guru.

Imam An Nawawi menjelaskan jika maksud dari kata-kata imam Syafii tersebut dalam Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab : 
👉 “Apa yg dikatakan oleh beliau imam Syafi’I bukan bermaksud siapa saja
yang mendapati hadis shohih lalu dia mengatakan,"Ini madzhab imam Syafi’i’. Lalu ia mengamalkan dzahir qaoul (titah).  Adapun qoul tersebut sesungguhnya ditujukan kepada siapa saja yg sampai pada derajat "IJTIHAD" dalam hal ini untuk imam Muzani, santri imam Safei yang telah mengusai semua isi kitab Sang guru.

Madzhab-Madzhab fiqih itu bukan representasi dari perpecahan dan juga perseteruan , apalagi peperangan di dalam tubuh umat Islam, tetapi malah Sebaliknya ,adanya madzhab itu justru memang merupakan kebutuhan asasi untuk bisa kembali kepada al-Qur'an dan Sunnah. 

Mereka sama sekali tidak memahami karakter gaya bahasa yang di gunakan oleh Imam Syafii, karna Mereka terlalu dangkal dalam menyimpulkannya ,entah karena tidak paham, atau memang itu sengaja menyelewengkan makna untuk menipu orang awam.

Siapa mereka wahabi-wahabi ini yang. "NEKAD'' ingin menumbangkan serta megaburkan, melelintir qoul,nya Imam Syafii !? .

Beliau Imam Syafii adalah Muhaddits
dan Hujjatul islam,, syarat seorang tuk mencapai derajat Hujjatul islam adalah hafal 300 ribu hadits dengan sanad dan matannya , sedangkan satu kalimat pendek hadits saja bila dengan hukum sanad dan matannya bisa menjadi dua halaman panjangnya , lalu bagaimana dengan 300 ribu hadits dengan sanad matan ? 

Ketahuilah bahwa Beliau Imam Ahmad telah hafal 1 juta hadits dengan sanad
dan matannya , sedangkan Beliau Imam Ahmad ini adalah murid Imam Safii ,dan Imam Syafii murid Imam Malik.

Beliau Imam Syafii menulis seluruh fatwa dan catatan-catatannya hingga memenuhi kamarnya (entah berapa juta halaman), lalu berkata Imam syafii : 
👉"Sulit sekali, karna tak bisa bepergian kemana mana karena ilmuku semua terkumpul di kamar kerjaku , maka aku menghafal kesemuanya , lalu kubakar seluruh catatan itu , karena sudah kupindahkan ke-kepalaku kesemuanya".

Beliau Imam Malik juga telah menulis sebuah buku hadits yang di namakan
"Al Muwatta, al Muwatta" artinya: 
"Yang Menginjak". Karena kitabnya itu mengungguli dan juga menengelamkan semua kitab para ulama Imam-Imam dan Muhadditsin di zamannya , semua terinjak atau terkalahkan oleh kitab beliau, Dan Imam Syafii sudah hafal kitab Al Muwatta pada usia 15 tahun ,beliau hafal al Qur'an pada usia 10 tahun,
Dan berkata Imam Ahmad : 
👉 "Tak kulihat orang yang lebih menginginkan berada pada sunnah melebihi Imam Syafii". 

Dari Beberapa kesimpulan di atas Ini menegaskan bahwa Beliau Imam Syafii tidak hanya luar biasa didalam kealiman ilmu fiqih nya , tapi juga ilmu haditsnya tidak bisa di remehkan pula '.

"Nah ...apalah artinya ucapan-ucapan tokoh, juga uztadz wahabiyun dibanding Beliau-Beliau itu para Imam-Imam besar yang mereka tak akan melupakan walau sebutir kesalahanpun dalam fatwanya , dan bila fatwa nya ada kesalahan ,maka niscaya sudah pasti dilewati beribu-ribu muaddits dan beliau para Imam-Imam yang menyangkal dizamannya, sehingga disuatu kesempatan Beliau Imam Syafii kembali menegaskan pada orang-orang yang meragukan mazhabnya.

👉"JiKalau ada hadits shahih ,maka itulah mazhabku (mazhab syafe'i), dan kalau ada hadits yang shahih maka campakkan lah pendapatku ke (balik) tembok ". 

👉 Ini adalah "PENEGASAN" dari Sang Imam untuk orang-orang yang masih meragukan ucapan Imam Syafii, mereka itu para ingkar madzhab (semacam, fiqroh sesat di eranya) dan di era zaman modern ini para golongan wahabiyyun yang suka meragukan fatwanya. 

"Dan jawaban serta pengamanan bagi semua orang-orang didalam ber'mazhab syafe'i bahwa dalil-dalil didalam mazhab Syafii semuanya adalah shahih adanya Dan Inilah makna yg sebenarnya". 

Inilah karakter gaya bahasanya beliau Imam Syafii yang amat sulit di pahami oleh orang-orang dungu sperti pengikut kelompok golongan wahabisme. 

Mereka semua mengartikannya secara bulat-bulat tanpa mengerti apa maksud dibalik ucapan dari Beliau Imam Syafii itu, Ini akibat dari belajar mereka tanpa  berguru dan tak punya sanad, Sehingga mereka banyak sekali yang keliru menafsirkan ucapan-ucapan Ulama.

Mereka Golongan Wahabi mencoba Mengibaskan debu Taklid buta namun disisi lain mereka itu justru membangun taklid baru yang Menjijikkan kepada para tokoh-toko wahabi mereka seperti :
( bin baz, utsaimin ,albani, fauzan ).

Sungguh Sangat ironis sekali mereka
itu dalam menjalankan apa yang mreka sebut Manhaj "ngaku ikut" salafi atau ikut cara para salafus sholeh, tapi nyatanya ikut tokoh sektenya abad 21 dengan istilah manhaj, dan istilah manhaj hal yang baru dalam khasanah ke-islaman yang tidak di kenal sebelumnya oleh mereka para ahli pentahqiq ulama-ulama salaf yang asli, Yang bagi umat muslim kenal bermadzhab bukan manhaj .

"Jika TIDAK Bermadzhab Akan Menghancurkan agama ini dari dalam".


Wallohu aklamu bimurodih.....

Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan
dan umpatan yang sangat menyayat hati      *اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد*             ━━❖✨www.qsantri.com✨❖━━
*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
    *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*   
 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS