Sidebar ADS

SEJARAH DATANGNYA PARA IMIGRAN YAMAN

🪴🕌 ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ  🕌🪴

Dalam buku Sejarah dengan judul "Le Hadramout et les Colonies Arabes Dans F'Archipel Indien" di tulis oleh Karel A Steenbrink tahun 1886, yang disalin oleh LWC van den Berg, tahun 1989 dengan judul "Orang Arab di Nusantara" dengan tebal 250 halaman. 

Buku tsb dipadukan dengan sejarah tulisan KH Saifuddin Zuhri, Prof Hamka, Haikal, Prof DR KH Agus Sunyoto, Samsul Munir Amin, DR H Saifullah MA dll. Yang dalam buku-buku tsb tertulis  tentang datangnya para Habib-Habib imigran Yaman ke Nusantara. Yang di uraian singkatnya sebagai berikut:

Dengan adanya serangan dari pribumi, Belanda kewalahan, menghadapi perlawanan rakyat Nusantara dan para santri bergerilya dari Banyuwangi hingga Banten dipimpin oleh para Kyai, Ajengan (Para Ulama turunan Walisongo). 

Para Kyai-kyai Khos bergabung dengan para pejuang intelektual Nasional, sperti beliau Kh.Agussalim, Ir Soekarno, R.HOS Cokroaminoto dll, sebagainya, Sedangkan para Kyai Khos diantaranya Kh.Hasyim Asy ari, Kh.Abdul Wahab Hasbullah, Kh.Bisri Syamsuri dll sebagainya Para Kyai-Kyai tersebut adalah embrio pendiri Nahdlatul Ulama. 

Mereka memang tidak selalu berdampinyan, karena mereka merasa segan dan takdzim pada para Kyai /Ulama, tapi dg saling kontak via utusan masing-masing, Untuk mengimbangi perjuangan para Ulama/Kyai Nusantara ( keturunan Walisongo). Maka Belanda atas saran H.Abdul Gafur ( Snok Hogrunye ) mendatangkan para Habib tersebut dari Negara Yaman.

Baru pada tahun "1859" para Habib imigran Yaman tersebut diangkut dengan kapal oleh Belanda ke Indonesia (eksodus), untuk membantu Penjajah Belanda berperang  melawan para pejuang pribumi Nusantara.

Habib Usman bin Yahya merupakan sebagai pimpinan para eksodus imigran Negara Yaman dan musuh bebuyutan ( antek kompeni ) bangsa Indonesia, diangkat dan dijadikan "Mufti Batavia" oleh Belanda dg gaji 100 gulden perbulan, dan mendapatkan "Medali Kehormatan" dari Belanda. 

Mereka berjuang berhadap-hadapan, dengan para Ulama Nusantara (turunan Walisongo) yang membela Bangsa ini, "Hubbul wathon minal iman"  sedangkan mereka para Habaib imigran Yaman sebagai begundal ( antek mata-mata ) para kolonial penjajah kompeni Belanda.

Perbedaan  karakter yang mencolok yaitu, orang Arab Yaman dengan orang Arab Nusantara ( keturunan Walisongo), Antara lain perbedaannya adalah : Orang Arab Nusantara ( turunan Walisongo ) yang datang pada abad 14 Masehi, mewajibkan perang dngan para kolonial penjajah Belanda (Jihad fi sabilillah). Serta dengan semboyan "Hubbul wathon minal iman", Sedangkan mereka orang Arab Yaman yg datang abad ke 19 Masehi, mengharamkan untuk melawan/ memberontak pada kolonial Belanda.

Begitulah sekelumit "Sejarah kelam para Habaib imigran dari Yaman" di Indonesia, sebagai begundal ( antek ) penjajah kolonial Belanda, serta Yang di gunakan alat serta di istimewakan oleh kompeni Belanda sebagai manusia kelas dua setelah Belanda, dan sampai sekarang masih tetap berwatak majikan yg menganggap orang pribumi Indonesia sebagai manusia kelas tiga atau yang seperti mereka bilang jika kita ini adalah "BUDAK" atau anjing-anjing mereka..

Naudzubillahi min-dzalik......

Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan
dan umpatan yang sangat menyayat hati      *اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد*             ━━❖✨www.qsantri.com✨❖━━
*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
    *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*   
 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS