Waspadai Politik Berjubah Agama
Sudah sering saya suarakan dimana-mana. "Ketika figur-figur pemuka agama lebih sibuk berpolitik, Ateisme akan menjadi agama baru." Rocky Gerung pun dianggap sebagai Rasulullah, karena mungkin dianggap sejalan dengan orientasi politiknya, atau mungkin caci maki Rocky dirasa mewakili perasaannya.
Peran keilmuan agamanya lalu beranjak ditinggalkan. Bapak ini lebih berpihak kepada kepuasan orientasi politik yang dihubungkan dengan metafisik. Dia asyik dengan kultus-mengkultuskan dirinya dan orang lain ketimbang terlibat dalam diskursus keilmuan agama yang menjadi kewajibannya kepada umat.
Di tangan bapak yang ada dalam video ini, Islam semakin kehilangan daya tariknya dan bahkan seolah menjadi agama yang hanya layak jadi tunggangan politik.
Jadi jangan heran jika belakangan ini banyak generasi muda yang lebih menikmati buku-buku Stephen Hawking atau Richard Dawkins. Tulisan kedua tokoh ateisme itu dianggap lebih mengakomodasi rasionalitas berfikir dan dianggap selaras dengan peradaban manusia.
Padahal dalam Islam misalnya, kitab-kitab tafsir tentang sains-teologisme banyak sekali. Semisal "At-Tahrir wa at-Tanwir" yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Tahrir ibnu 'Asyur, yang kurang lebih sama penjabarannya dengan "Big Bang Theory"-nya Hawking. Tapi jarang ada ulama yang mau menghantarkan isi kitab ini agar bisa menjadi kontra narasi bagi kelompok neo-ateisme karena pemuka agama kita "lebih ikhlas" menjadi pelaku dagelan seperti yang ada divideo dimedia.