SOPAN SANTUN MENCEGAH KEMUNKARAN
DIRIWAYATKAN bahwa suatu ketika Amirul Mukminin Umar ibn al-Khattab radhiayallahu anhu menanyakan seseorang yang biasanya selalu hadir di majlisnya tetapi sudah cukup lama tak kelihatan batang hidungnya. Seseorang di antara yang hadir menjawab: "Orang itu minum-minum terus, wahai Amirul Mukminin. Beberapa hari ini kami memang jarang melihatnya lagi."
Umar lalu memanggil juru tulisnya, lalu berkata: "Tulis ya: "Ini dari Amirul Mukminin kepada... (nama yang disebutnya). Assalamu'alaika, amma ba'du,
«إني أحمد إليك اللّه الذي لا إله إلا هو (غَافِرِ الذَّنبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ) [غافر :٣].
"Aku memuji untuk dirimu Allah yang tiada tuhan selain Dia, Sang Mahapengampun dosa, Penerima tobat, yang sangat dahsyat siksaan-Nya, yang mempunyai kekuatan, yang Tiada tuhan selain Dia. Dialah tempat kembali," (Ghafir:3).
Setelah menerima surat itu, orang yang bersangkutan mengulang-ulang ayat tersebut,
{غَافِرِ الذَّنبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ}
lalu berbisik dalam hatinya, "Allah telah mengingatkan aku akan siksa-Nya dan berjanji akan mengampuniku."
Kalimat ini terus diulang-ulangnya dalam hatinya, sementara air mata penyesalan mengucur deras membasahi jenggotnya. Singkat cerita, ia pun lantas bertobat dengan tulus dan say goodbye pada minuman keras.
Mendengar perihal pertobatan itu, Umar berkata pada orang-orang di sekitarnya, "Nah, hal seperti inilah yang harus kalian lakukan. Bila kalian melihat seseorang yang tersesat ke jalan yang salah, usahakan untuk mengarahkannya ke jalan yang benar, doakan agar mau bertobat dan jangan kalian bantu syetan untuk menjerumuskannya ke kenistaan."
📖 Imam Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-Adhim