Tesis Yang Benar Menurut Makna Aslinya
(bacanya pelan-pelan biar faham)
Ada sebuah Tesis yang mengkajian
nasab habaib dilakukan oleh beliau
KH Imaduddin Utsman al-Bantani banyak menarik perhatian.
Pro-kontra mewarnai diskusi ilmiah di dumay dan diberbagai flatform hingga
ke dunia nyata. Sayangnya pro-kontra ini tidak semuanya berada dalam jalur ilmiah. Tidak sedikit respon yang bersifat egois dan emosional bukan rasional yg disertai dengan tudingan-tudingan yang tidak mendasar.
Kajian yang dilakukan Kyai Imad, itu jika dilihat dari dua perspektif sama sekali tidak bertolak belakang dengan prinsip-prinsip keilmuan. Dari sudut pandang akademik (prinsip keilmuan modern) langkah dan metologi penelitiannya sudah sesuai dengan metodologi yang baku. Berangkat dari data primer, dilanjutkan dengan data sekunder, ditunjang dengan data tersier, semua dikaji secara holistik dan proporsional.
Ada beberapa dari kalangan Kiai dan Ustadz baik dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Kalimantan yang berusaha membantah penelitian Kiai Imad dengan merujuk pada kitab turots klasik yang menurut para pembantah ini terlewatkan dari referensi Kiai Imad. Pada dasar kenyataannya referensi yang gunakan
para pembantah inilah yang secara ilmiah bermasalah.
Jadi hemat saya, clear bahwa penelitian Kiai Imad sudah sesuai dengan standart penelitian ilmiah dengan kesimpulannya. Lalu yang namanya Tesis itu apa ??
Berikut ulasanya :
Bahwa..,, Tesis adalah sebuah bentuk ataupun teori yang didasari oleh berbagai macam sumber yang dinyatakan ataupun dituangkan kedlam bentuk suatu karangan yang telah sengaja dibuat untuk dapat mnyelesaikan suautu program pendidikan di tingkat akhir pendidikan tertentu, sehingga penulisnya pantas dan layak untuk memperoleh gelar sesuai dengan keseriusan dalam menuntut ilmu yang dijalaninya.
Pengertian tesis secara ringkas adalah sebuah bentuk dalam karya tulis ilmiah yang dibuat untuk memperoleh gelar tertentu pada level pendidikan dalam suatu perguruan tinggi. Tesis adalah salah satu fakta yang memvisualisasikan level kemampuan seseorang dalam sebuah ketekunan dalam menuntut ilmu tertentu. Semakin bagus kualitas sebuah tesis yang telah dibuat, maka akan semakin terbukti juga suatu skill orang yang telah membuatnya dalam menguasai disiplin ilmu yang dijalaninya.
Apabila dikaji secara lebih mendalam, maka sebuah tesis mempunyai 4 bentuk karakteristik dasar adalah sebagai berikut ini :
👉 Biasanya pada penentuan sebuah
topik telah dipilih dan mengikuti program studi dari mahasiswa yang akan membuat nya. Topik tesis pada umumnya akan jadi terfokus pada salah satu dugaan utama dari sebuah disiplin ilmu.
👉Tersusun secara rapih dan lengkap berlandaskan dalam pengujian empiris terhadap suatu teori tertentu.
👉Dalam laporan penyusunannya, tesis selalu mengandalkan data yang bersifat primer sebagai data inti. Adapun jenis data yang berbeda adalah jenis data sekunder yang dapat digunakan sebagai data tambahan atau data dalam pembanding.
👉 Harus dapat menggunakan tata bahasa yang sopan dan benar.
Secara garis besar, tesis dapat dibagi menjadi dua jenis bentuk yaitu dalam penelitian tesis kuantitatif dan penelitian tesis kualitatif. Kedua jenis tesis ini telah mempunyai perbedaan adalah sebagai berikut :
1. Tesis Kuantitatif
Tesis secara Kuantitatif adalah tesis
yang dikerjakan untuk dapat membangun ataupun menegakan berbagai macam pernyataan ataupun kerangka secra hipotetikal. Tesis kuantitatif sering kali disebut sebagai dengan Nalar Deduktif atau Hipotektikal.
2. Tesis Kualitatif
Tesis secara Kualitatif adalah jenis tesis yang dikerjakan bukan untuk membangun berbagai macam suatu pernyataan ataupun kerangka secara hipotetikal.
Jenis tesis ini lebih ditujukan sebagai suatu penelitian yang bersifat non kuantitatif. Tesis secara kualitatif sering juga disebut dengan kata istilah Nalar Induktif atau Non hipotetikal.
Secara umumnya fungsi dari suatu
karya ilmiah merupakan sebagai sarana berinteraksi akademik dalam suatu bidang kajian keilmuan. Selain itu terdapat juga fungsi dan manfaat yang bersifat secara pragmatis bagi seorang yang menulis dalam bentuk karya ilmiah. Hal ini berhubungan dengan suatu karir dan penaikan jabatan sebagai seorang dosen sebagai tenaga dngan secara profesional. Prestasi kerja guru tersebut, sangat sesuai dengan tupoksinya, berada dalam suatu bidang dalam bentuk kegiatannya :
> Pendidikan yang di kerjakan,
> Proses pembelajaran yang di jalani,
> Pengembangan profesi sebagi guru,
> Penunjang proses dalam tahap pembelajaran.
Karena tesis adalah salah satu dari bentuk karya ilmiah, maka ciri-ciri karya ilmiah ini harus dapat dipahami dan dipelajari dengan secara umum ciri-ciri tesis adalah sebagai berikut :
> Struktur yang terkandung terhadap suatu tampilan dalam bentuk suatu karya ilmiah dengan sangat ketat, pada biasanya terdiri dari bagian pertama ataupun pendahuluan, bagian dari inti atau pokok pembahasan dan bagian dari akhir penutup ( biasanya berisi suatu dari kesimpulan yang telah dibahas pda topik ).
> Komponen dalam bentuk karya ilmiah sangat bervariasi sesuai dengan jenisnya, akan tetapi smua karya ilmiah mempunyai pendahuluan, bagian dari inti, penutup, serta daftar pustaka.
> Sikap seorang penulis dalam membuat karya ilmiah secara objektif, artinya karya tersebut dapat disampaikan dengan berbagai macam model bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa memakai kata ganti orang pertama ataupun kedua dan selanjutnya.
> Bahasa yang digunakan harus menggunkan bahasa yang baku.
Pola secara Sistematik dalam Pembahasan dalam Tesis ataupun pada Pola uraian yang secara sistematis dalam garis besar dapat memvisualisasikan adalah sebagai berikut:
> Jelaskan dalam bentuk masalahnya yang disertai dengan data pedukung seperti fakta-fakta yang dapat mendukung hasil dari suatu penelitian secara ilmiah.
> Jelaskan sumber-sumber terjadinya suatu masalah tersebut dipadukan pada data dan fakta yang dapat dipakai sebagai pembuktian
> Pembuktian dalam beberapa pendapat orang atau pihak dari orang lain mengenai suatu masalah itu, disertai dengan sebuah data dan bahan seperti kutipan-kutipan.
> Apabila dapat dipandang perlu, mendapatkan penilaian terhadap pendapat orang atau pada pihak lain itu, melalui sebuah analisis tentang suatu kebenarannya atau kelemahannya. Dalam Argumentasi harus dapat disertai dengan alasan-alasan yang kuat serta dapat diterima oleh akal sehat atau didukung oleh data pada fakta yang di dapat secara kekemukakan.
Maka dalam menciptakan atau menulis suatu tesis sangat memerlukan adanya suatu tahapan panjang yang paling sangat memakan waktu cukup lama sekali.
Waallahu Aklamu bissowab..........