Sidebar ADS

BULAN MAULID PENUH BERKAH DAN SYA'FAAH

   Melihat Rasul saw hadir dalam maulid

Jika kita mengalami pengalaman spiritual pribadi, itu tidak perlu d cerita2 kan ke khalayak umum, atau d pertontonkan seolah2 kita telah melihat kedatangan Rasul saw. 

Cerita atau kejadian seperti itu bertemu Rasulullah SAW, Mukaysafah melihat Rasulullah Saw, -red Itu disampaikan kepada umat bagi sy itu kurang tepat dan gak relevan, lebih ke arah mensugesti orang lain untuk mempercayai dirinya, untuk mengkultuskannya.

Mimpi bertemu Rasulullah itu suatu kenikmatan tersendiri, sama seperti 
ketika kita Ihtilam, kita bermimpi basah
Lalu kita cerita ke orang lain, Kalau menurut saya mimpi bertemu Rasulullah saw itu aib pribadi, atau kenikmatan pribadi, pengalaman spiritual pribadi, pengalaman pribadi sendiri,

Seperti yang sering d sampaikan dalam panggung..  yg tidak percaya kepada karomah wali berati memusuhi waliy 
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ

Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya.

Meletakan dalil tidak pada tempatnya
Jaman sekarang sudah berbeda Kalau waliy jaman sekarang itu , dia bener bener tulus ikhlas lebih mementingkan umatnya warga nya dari pada dirinya sendiri 
Sekarang ini tidak ada orang sakti yang ada itu orang bener dan selamet sluman, slumun, slamet, karna dia bener. Kayak banyak uang dr jalan yg d benarkan itu namanya orang sakti jaman sekarang ini.
Jaman dl itu kalau gak sakti mati duluan, kayak d rampok orang, pejabat d ancam mati.

Tapi jaman sekarang d era keterbukaan
Kesaktian itu berbentuk lain,
Kalau tidak punya hutang perbuatan dzolim kepada orang lain atau mahluk lain hidupnya akan lancar2 saja , tenang 2 saja, selamat2 aja, seneng2 aja, yang penting dia tetep beramal sholeh banyak uangnya , baik sm saudara tetangga dan lingkungan,

اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُ وْنَۚ

Ingatlah wali-wali Allah itu, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (QS Yunus : 62)

Dihimpun dari kitab Tanhibul Ghafilin Juz 2 halaman 429 karya al-Samarqandi al-Hanafi, berikut adalah 10 sifat yang pasti dimiliki oleh para wali Allah.

1. Hatinya bersih

Wali Allah selalu beristiqamah dalam menjaga diri dari berbagai hal negatif yang dapat mengotori hatinya, seperti berprasangka buruk, ghibah, menggunjing, dan lain-lain. Jika tidak sengaja melakukan kesalahan, mereka akan langsung bertaubat dan memperbanyak istighfar untuk menjaga kesucian hatinya.

2. Dermawan dalam urusan dunia

Wali Allah juga memiliki sifat dermawan dalam perkara dunia. Mereka adalah orang-orang yang ikhlas memberi, menolong, serta mengorbankan harta dan jiwa raganya untuk beribadah di jalan Allah.

3. Ucapannya selalu benar

Wali Allah memiliki ucapan yang selalu benar dan dapat dipercaya. Mereka tidak pernah menyampaikan suatu kebohongan apalagi tipuan. Sifat jujur ini melambangkan kelurusan hati dan jiwanya dalam mengharapkan ridha Allah semata.

4. Rendah hati

Wali Allah akan selalu membuat batasan agar dirinya tidak terjerumus ke dalam perasaan angkuh, sombong, atau tinggi hati. Mereka memiliki sifat rendah hati dan menyadari bahwa dirinya sama saja dengan manusia lain.

5. Tabah menghadapi kesulitan

Wali Allah akan tetap tabah dan sabar dalam menghadapi segala ujian yang Allah berikan. Sifat ini juga membentengi dirinya dari amarah terhadap sesuatu yang menimpa hidupnya. Mereka tidak akan mengeluh, melainkan berdoa, bersabar, dan berikhtiar untuk mencari jalan keluar dari masalahnya.

6. Menangis dalam kesunyian

Meski wali Allah memiliki sifat-sifat yang mulia, mereka tetap akan mencari celah atau kesalahan yang ada pada dirinya sendiri. Di waktu sendiri, ia biasanya menangis dan memohon ampun kepada Allah atas segala hal yang ia sesali.

7. Suka memberi nasihat kepada sesama manusia

Wali Allah adalah orang-orang yang gemar menebar kebaikan dan mengajak orang-orang untuk berbuat baik. Mereka juga senang memberi nasihat positif kepada sesama manusia dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

8. Sayang kepada sesama

Sayang kepada sesama merupakan sifat yang sangat terpuji. Sifat ini sangat istimewa karena tidak semua orang memilikinya. Wali Allah tidak pernah membenci orang-orang tertentu, ia selalu menolong dan berbuat baik atas dasar kasih sayang sesama manusia.

9. Bertafakur tentang kebinasaan

Wali Allah adalah orang-orang yang gemar bertafakur atau merenungi segala kekuasaan dan keagungan Allah SWT. Dengan bertafakur, kualitas iman dan ketakwaan mereka akan semakin meningkat.

10. Mengambil hikmah dari segala peristiwa

Wali Allah selalu percaya bahwa segala peristiwa di dunia ini pasti ada hikmahnya. Mereka selalu mencari pelajaran yang dapat diambil dari setiap kehendak dan ketetapan Allah SWT terhadap dirinya maupun lingkungan sekitarnya.

Marilah kita aktipkan akal sehat jangan hanya menggunakan sugesti alam bawah sadar, ayo di filter sebaik2nya nya bahwa cerita2 seperti itu sekarang sdh tdak relevan lagi sdh tidk berfungsi lagi, nnti akan membuat pemikiran kita tambah tumpul, tidak tajam dalam analisa dalam berkarya, dalam segala hal, baik dalam kehidupan beragama dan bersosial.

Wallohu aklamu bissowab..,.......

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS