Sidebar ADS

POLITIK NU ADALAH POLITIK KEBANGSAAN


𝙏𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙢𝙪𝙠𝙖 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙜𝙪𝙢𝙞 
𝘾𝙪𝙠𝙪𝙥 𝙙𝙞𝙖𝙢 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙡𝙚𝙨𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙞𝙨𝙞 
𝙏𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙢𝙥𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞 𝙪𝙩𝙠 𝙙𝙞𝙨𝙚𝙜𝙖𝙣𝙞 


POLITIK NU 
=========

Politiknya NU adalah "POLITIK KEBANGSAAN" bukan "POLITIK KEKUASAAN". 

Siapapun Capres / Cawapres yang paling tinggi tingkat loyalitasnya terhadap Bangsa dan Negara, dialah partnernya NU. 

ARTINYA:
Seorang Capres / Cawapres walaupun dalam orasinya sampai berbusa-busa  menebarkan dalil-dalil agama berbusana gamis bersorban imama, tetapi track record loyalitasnya terhadap Bangsa dan Negara pernah mengalami cacat dan cela, niscaya Warga NU akan mewaspadainya. 

SEBALIKNYA. Seorang Capres / Cawapres walaupun dalam orasinya landai dan standar saja, tidak menebar dalil-dalil agama berbusana sorjan dan blangkon biasa, tetapi track record loyalitasnya terhadap Bangsa dan Negaranya benar benar totalitas tanpa cacat dan cela, niscaya Warga NU akan merangkul, mendukung dan mengantarkannya duduk ke Kursi Kepresidenan. 

Lantas beberapa kandidat yang ada, yang manakah yang memiliki track record loyalitasnya terhadap Bangsa dan Negaranya benar benar totalitas tanpa cacat dan cela ????

JAWABNYA:
Silahkan ditelusuri sendiri track record dari masing masing kandidat yg ada. 

MOTTO:
"PILIHLAH YANG TERBAIK DIANTARA YANG BAIK"
==================================
Awas..!!! 
Politik Identitas dan Hoax di Pemilu 2024

Perpecahan itu dampak paling buruk politik identitas jika dibiarkan berlarut-larut, khususnya jelang Pemilu 2024.

NKRI bisa pecah, akan terjadi sesama anak bangsa bisa saling membun*h. Karena satunya mengklaim paling Islam dan lainnya kafir. Itu berbahayanya politik identitas.

Yang dibolehkan itu, identitas politik. Seperti Bung Tomo teriak Allahu Akbar, Pangeran Diponegoro menggunakan pakaian Arab, ketika melawan penjajah.

Politik identitas pastinya memanage seolah ada yang paling Islam dan bukan yang Islam, sehingga ini menimbulkan persoalan krusial dan berdampak yakni sesama Islam bisa perang saudara. Ini berbahaya.

Tidak ada dalam sejarahnya membawa merk, dan menyeret-nyeret serta menebarkan hoax. Bahwa politiknya para Nabi Rasulullah hanya kebaikan dan keadilan.

Faktanya hari ini kita melihat Pilpres ini semua bakal calonnya muslim, terus mengapa membawa-bawa agama. Dan perlu ada sikap ketegasan dan jangan kompromi pada hal-hal ini.

Jangan membawa politik masuk Masjid. Kita haruslah tegas, dan jangan membudidayakan untuk menuju kehancuran.

"Tetap waspada dan Sambut pemilu 2024"

Wallohu aklamu bimurodih...........

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS