Sidebar ADS

Purnama Menerangi Dari arah Tsaniyatul Wada

                   Tsaniyatul Wada'

وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين

Semua yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bukan untuk menyenangkan atau menghawatirkan diri sendiri, tapi untuk menyenangkan atau menghawatirkan ummat, karena beliau adalah rahmat bagi alam semesta.

Rasulullah SAW hijrah ke Madinah --yang awalnya bernama Yatsrib-- bukan karena hawatir kaum musyrikin Makkah menyikiti beliau, tapi hawatir mereka menyakiti para sahabat beliau. Kalau menghawatirkan diri sendiri, niscaya beliau berangkat duluan ke Madinah, beliau justru berangkat terakhir setelah para sahabat keluar dari Makkah dengan aman.

Ketika orang Madinah mendengar kabar bahwa Rasulullah SAW sudah dekat, merekapun menunggu kedatangan beliau, banyak diantara mereka yang naik ke atap rumah agar dapat melihat beliau dari kejauhan, bahkan ada yang naik ke atas pohon kurma. Semua mata tertuju ke arah pintu gerbang kota Madinah, namun ternyata beliau tidak memasuki Madinah melalui pintu gerbang itu, melainkan masuk melalui jalan yang tak biasa dilalui orang, yaitu Tsaniyatul Wada'. 

Tahukah anda apa itu Tsaniyatul Wada'? Ia adalah sebuah lorong menyeramkan diantara dua bukit, kalau siang banyak perampok, kalau malam banyak hantu, sehingga orang Madinah sendiri tidak berani melalui jalan itu walaupun rombongan, sementara Rasulullah SAW melewati lorong menyeramkan itu hanya berdua dengan Sahabat Abu Bakar.

Begitu melihat Rasulullah SAW masuk kota Madinah melalui Tsaniyatul Wada', semua orang tertegun, mereka merasakan kekaguman yang luar biasa pada beliau, mereka melihat beliau sebagai orang yang gagah berani, mereka sama sekali tidak menganggap beliau sebagai orang lemah yang sedang melarikan diri dari kaum yang memusuhinya; seorang yang berani melalui lorong Tsaniyatul Wada' tidak mungkin takut mati konyol, apalagi mati di jalan perjuangan yang diyakininya.

Saat mereka tertegun itu, tiba-tiba ada yang berteriak lantang menyenandungkan sebait syair..

طلع البدر علينا من ثنيات الوداع
وجب الشكر علينا ما دعى لله داع

Terbitlah purnama menerangi kita
Dari arah Tsaniyatul Wada'
Kita harus bersyukur, selama orang berdoa hanya kepada Allah

Perhatikan dua kalimat dalam bait syair itu, pertama al-badru (purnama), yang kedua adalah Tsaniyatul Wada'. Ketika Rasulullah SAW diibaratkan purnama, itu untuk menggambarkan keindahan paras dan akhlaq beliau yang menawan, itu adalah sifat jamal (keindahan) beliau, sedangkan ketika beliau diceritakan masuk Madinah melalui Tsaniyatul Wada', itu untuk menggambarkan keberanian dan keperkasaan beliau, itu adalah sifah jalal (keperkasaan) beliau. Sifat jamal dan jalal itu beliau wariskan dari Allah SWT Yang mengutus beliau. Setengah bait syair yang amat singkat itu mengandung makna yang agung, yaitu merangkum dua sifat utama Rasulullah SAW, jamal dan jalal beliau, Nabi yang menawan dan perkasa.

Selamat Maulid Nabi ( qsantri.com )

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS