Sidebar ADS

TAKFIR MASAL GOLONGAN SEKTE WAHABI

     Takfir Massal oleh sekte Wahhabi
                       (Terungkap)

'Abd ar-Rahman ibn Hasan ash-Syekh, keturunan bid'ah, Ibnu 'Abd al-Wahhab al-Najdi, hidup pada masa Negara Saudi-Wahhabi yang kedua. 

Ia dipuji sebagai Mujaddid kedua setelah Ibn 'Abd al-Wahhab oleh kaum Wahhabi. Ia menulis dalam tafsirnya terhadap Kitab at-Tawhid karya Ibn 'Abd al-Wahhab, Fath al-Majid Sharh Kitāb at-Tawhid : 

"Diketahui bahwa saat ini mayoritas ulama dari berbagai negara tidak mengetahui Tauhidnya," mengacu pada Muslim. negara-negara, dan melanjutkan, “kecuali yang disetujui oleh kaum Musyrik, dan mereka tidak mengetahui makna ‘al-ilahiyyah’ sehingga ‘Kalimat al-Ikhlasw’ mengingkari atribusinya kepada selain Allah.”

Yang dimaksud dengan “Mushrikun” di sini adalah merujuk pada ‘Ulama Makkah.Wahhabi ini juga menulis dalam buku yang sama bahwa masyarakat Mesir kafir karena 'menyembah' Syekh Ahmad al-Badawi, masyarakat Irak dan orang-orang disekitarnya serta masyarakat Oman kafir karena menyembah Syekh 'Abd al-Qadir al-Jilānī, dan penduduk Syam adalah kafir karena 'menyembah' Syaikh Muhyi ud-Din ibn al-'Arabi, begitu pula penduduk Najd dan Hijaz sebelum munculnya Dakwah Wahhabi, dan penduduk Syam. Yaman.

Bin Baz, Mufti Wahhabi pada masanya, menyaksikan aksi Takfir massal ini terhadap masyarakat Mesir, Syam, Hijaz, dan Yaman. Dalam tafsirnya tentang Fath al-Majid, ia menulis :  

“Dewa terbesar umat Mesir adalah Syekh Ahmad al-Badawi”, “penduduk Syam memuja Syekh ibn al-’Arabi” dan “penduduk Hijaz dan Yaman menyembah berhala, pohon, batu, dan kuburan.”

Ini adalah keyakinan dan tuduhan yang tersembunyi dan menjijikkan dari gerakan Neo-Khawarij/Pseudo-Salafi yang didanai Saudi dan merupakan ciptaan Inggris. Ini adalah sekte Nāsibi Khariji yang juga hadir pada masa Mawla 'Ali yang memerangi orang-orang ini, satu-satunya perbedaan adalah bahwa Neo-Khawarij modern telah menyamarkan diri mereka dengan label seperti 'Athari/Hanbali' dan 'Sunni' padahal kenyataannya Athari-Ḥanbalī benar-benar bebas dari Wahhabi ini. 

Dalam Tri tauhid al wahabi wal juhala ini terdapat rububiyyah dan uluhiyyah maka yang di maksud Neo khawarij salafi Wahabi ortodoks MANHAJ SALAF ini adalah ada tuhan yang lain selain Allah yang wajib di sembah yaitu adalah dewa Mesir Syekh Ahmad al-Badawi” seperti yang disebutkan oleh bin baz di atas. (Dewanya orang kafir jahiliyyah khawarij yang ingin dinobatkan bertauhid kepada Allah oleh umat seluruh dunia)

Manhaj aliran sesat ini didasarkan pada penolakan akidah Taymiyyan (antropomorfistik) serta pertentangan ijma' dalam berbagai persoalan, anti-madzhabisme Ibnu Ḥazm dan permusuhan terhadap Awliya' Allah.

Kami berdoa kepada Allah agar Dia memberi petunjuk kepada orang-orang ini, dan jika hidayah tidak ada dalam takdir mereka, maka biarkan Dia menangani musuh-musuh umat Islam ini pada Hari Kiamat.

𝐌𝐚𝐬𝐬 𝐓𝐚𝐤𝐟𝐢𝐫 𝐛𝐲 𝐭𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐡𝐡𝐚𝐛𝐢 𝐬𝐞𝐜𝐭 (𝐄𝐱𝐩𝐨𝐬𝐞𝐝)

‘Abd ar-Raḥmān ibn Ḥasan ash-Shaykh, a descendant of the heretic, Ibn ‘Abd al-Wahhāb al-Najdī, lived during the second Saudi-Wahhābī State. He was hailed as the second Mujaddid after Ibn ‘Abd al-Wahhāb by the Wahhābīs. He wrote in his commentary of Ibn ‘Abd al-Wahhāb’s Kitāb at-Tawḥīd, Fatḥ al-Majīd Sharḥ Kitāb at-Tawḥīd: “𝐈𝐭 𝐢𝐬 𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐭𝐨𝐝𝐚𝐲 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐚𝐣𝐨𝐫𝐢𝐭𝐲 𝐨𝐟 𝐬𝐜𝐡𝐨𝐥𝐚𝐫𝐬 𝐟𝐫𝐨𝐦 𝐝𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐜𝐨𝐮𝐧𝐭𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐝𝐨 𝐧𝐨𝐭 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐞𝐢𝐫 𝐓𝐚𝐰𝐡̣ī𝐝,” referring to Muslim countries, and continued, “𝐞𝐱𝐜𝐞𝐩𝐭 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐮𝐬𝐡𝐫𝐢𝐤𝐮̄𝐧 𝐚𝐩𝐩𝐫𝐨𝐯𝐞𝐝, and they did not know the meaning of ‘al-ilāhiyyah’ that ‘Kalimat al-Ikhlasw’ denied its attribution to anything other than Allāh.” 𝐓𝐡𝐞 “𝐌𝐮𝐬𝐡𝐫𝐢𝐤𝐮̄𝐧” 𝐡𝐞𝐫𝐞 𝐢𝐬 𝐢𝐧 𝐫𝐞𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞 𝐭𝐨 𝐭𝐡𝐞 ‘𝐔𝐥𝐚𝐦𝐚̄ 𝐨𝐟 𝐌𝐚𝐤𝐤𝐚𝐡.

This Wahhābī also wrote in the same book that 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐄𝐠𝐲𝐩𝐭 𝐚𝐫𝐞 𝐊𝐮𝐟𝐟𝐚̄𝐫 because they ‘worship’ Shaykh Aḥmad al-Badawī, 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐈𝐫𝐚𝐪 𝐚𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐨𝐬𝐞 𝐚𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞𝐦 𝐚𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐎𝐦𝐚𝐧 𝐚𝐫𝐞 𝐊𝐮𝐟𝐟𝐚̄𝐫 because they worship Shaykh ‘Abd al-Qādir al-Jīlānī, and 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐒𝐡𝐚̄𝐦 𝐚𝐫𝐞 𝐊𝐮𝐟𝐟𝐚̄𝐫 because they ‘worship’ Shaykh Muḥyi ud-Dīn ibn al-‘Arabī, as well as 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐍𝐚𝐣𝐝 𝐚𝐧𝐝 𝐇̣𝐢𝐣𝐚̄𝐳 before the emergence of the Wahhābī Da'wah, and 𝐭𝐡𝐞 𝐩𝐞𝐨𝐩𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐘𝐞𝐦𝐞𝐧.

Bin Bāz, the Wahhābī Muftī of his time, 𝐚𝐭𝐭𝐞𝐬𝐭𝐞𝐝 to this mass Takfīr on the people of Egypt, Shām, Ḥijāz and Yemen. In his commentary of Fatḥ al-Majīd, he wrote: “The greatest of the Gods of the people of Egypt is Shaykh Aḥmad al-Badawī”, “the people of Shām worship Shaykh ibn al-‘Arabī” and “people of Ḥijāz and Yemen worship idols, trees, stones and graves.”

These are the hidden, disgusting beliefs of the Saudi funded Neo-Khawārij/Pseudo-Salafī movement which is a creation of the British. This is the Nāsibī Kharijī sect that was also present in the time Mawlā 'Alī who fought these people, the only difference being that modern day Neo-Khawārij have camouflaged themselves with labels such as 'Atharī/Ḥanbalī' and 'Sunnī' when in reality Atharī-Ḥanbalīs are totally free from these Wahhābīs. This cult's manhaj is based upon the rejected Taymiyyan (anthropomorphistic) creed as well as contradicting ijmā' on various issues, Ibn Ḥazm's anti-madhhabism and enmity towards Awliyā' Allāh.

In Tri tauhid al wahabi wal juhala there are rububiyyah and uluhiyyah, so what is meant by Neo khawarij salafi orthodox Wahabi MANHAJ SALAF is that there is a god other than Allah who is obliged 

We pray to Allāh that He guides these people, and if hidāyah is not in their destiny, then let Him deal with these enemies of the Muslims on the Day of Judgement. 

– Via Al-Maturidi Wa Al-Ash'ari

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS