Sidebar ADS

INILAH STRATEGI JITU MEREKA BA'ALAWI


INILAH STRATEGI JITU MEREKA BA'ALAWI 

Dari pengamatan terkini, mereka dalam bergerak miliki beberapa strategi jitu hingga bertahan lama di negri ini dari zaman Belanda sampai saat ini, diantaranya ;

1. Mendekati tokoh terkemuka.

Fakta sejarah menunjukan bahwa lobi mereka sangat dekat serta mendukung gerakan ekstrem kanan (radikalis islam), memunculkan aksi terorisme di Borobudur yang dilakukan oleh Husein Ali al Habsyi dan Abdulkadir Ali al Habsyi, juga keterlibatanya anggota EfPI dalam aksi terorisme belakangan, maupun ekstrem kiri (Komunis) memunculkan tokoh DN Aidit dan Fahrul Baraqbah.

Kemarin mereka sangat terang-terangan mendukung kelompok radikal seoerti ISIS, HTI dan yang sejenisnya untuk memenangkan tokoh politisi yang didukungnya dalam perhelatan pesta demokrasi serta berharap imbalan juga memberikan insentif kepada pemegang jabatan publik agar ia bisa leluasa menguasai jabatan strategis.

Ketika yang di dukungnya kalah langsung bermanuver ke saudaranya yang menjilat pada pemenang kontestasi. Lalu mereka menyusun lagi dari awal, jika sudah dinilai kuat maka bergerak terang-terangan lagi. Main dua kaki.

Ini sangatlah berbahaya serta mengancam keutuhan NKRI dengan Pancasilanya.

2. Menunjukan hujjah paling shoheh tentang kemulian klan.

Selama ini berkembang doktrin di masyarakat muslim bahwa seseorang dari klan mereka adalah manusia keturunan Nabi SAW yang mulia dan wajib dihormati dan dimulyakan oleh masyarakat muslim. Perkara orang tersebut shaleh serta ‘alim atau tidak itu urusan lain. Yang terpenting, di dalam darahnya mengalir darah Nabi Muhammad SAW. Nasab itu yang membuat mereka wajib dihormati secara absolute oleh umat Islam. Doktrin ini sudah mengakar dan tersebar luas di tengah-tengah masyarakat muslim.

Doktri seperti itu harus segera dihilangkan. Kenyatanya nasab mereka saat ini dipertanyakan secara uji pustaka maupun tes DNA. Merekapun saat ini belum bisa menjawabnya

Adalah KH Imaduddin Utsman al bantani, Raden Faqih, Tubagus Mogy Nurfadhil, Gus Fuad Plered, Sayyid Muda Qori, Gus Abbas Buntet dkk, yang selama ini sangat kritis terhadap mereka.

Bahwa nasab tidak serta merta membuatnya terhindar dari kesalahan dan dosa, seperti manusia kebanyakan yang tidak luput dari dosa. Dan kita harus ingat, Allah SWT telah berfirman bahwa manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa.

3. Amalan lama/kuburan/budaya diganti dengan amalan baru.

Mereka sudah berani dan lancang merubah silsilah Raja-raja Nusantara, hingga banyak membangun kuburan palsu yang di nisbatkan ke moyang mereka.

Belakangan, terbongkar ternyata ratib dan susunan amalan dzikir yang populer penyusunnya bukanlah dari klannya. Mereka hanya main klaim sepihak tanpa bukti.

Kemuliaan serta kemegahan budaya nusantara warisan para wali yang menyebarkan Islam tempo dulu pun tak luput dari tingkah mereka yang mendiskriditkan. Seperti mereka menjelekan tradisi budaya setempat (kasus baca Al Qur'an langam jawa, syair hadroh Yanafsuti yang sempat viral).

Ini salah satu bentuk merubah jatidiri bangsa, agar generasi penerus lupa akan sejarahnya.

4. Rekrut kalangan awam dengan barokah

Kalangan awan sangat mudah untuk di cekoki doktrin-doktrin yang barbumbu agama walaupun doktrinya itu ngawur serta menyesatkan. Mereka dengan kelihaian bahasa yang fasih membius awam agar percaya kepadanya.

Obral barokah serta di iming-imingi surga dengan sejumlah dalil agama yang di paksakan bahkan banyak hadits palsu buatan kaum syiah menjadi penguat doktrinnya. Dari situ muslim yang terpelajar pun bisa kepincut apa lagi yang awam.

Jika di biarkan maka kesesatan ini akan menjadi kebenaran dan akidah umat di pertaruhkan. Akan berdosa bagi kaum berilmu yang bersikap hanya diam.

5. Ancam kalangan awam dengan kualat agar setia.

Sudah banyak contohnya dari kerugian harta hingga korban jiwa akibat doktrin "kualat bagi siapapun yang menentangnya".

Orang yang sudah dibudakan oleh mereka, maka apapun yang mereka inginkan wajib di taati. Contoh paling ringan minyak wangi seharga 20 ribu harus di beli seharga 2 juta hingga yang paling berat di ajak untuk melawan pemerintah yang sah sedang ini taruhanya nyawa.

Anti tesisnya

1. Dekati tokoh-tokoh terkemuka.
2. Tunjukan hujjah bahwa hujjah mereka itu sangat lemah.
3. Kembali ke amalan/kuburan/budaya lama
4. Bangkitkan kalangan awam untuk percayaan diri.
5. Merdekakan kalangan awam dari belenggu doktin mereka.

Mereka semua tidak zhalim dan yang salah hanya Oknumnya Tapi, kebanyakan dari mereka gagal menegur oknum saudaranya, terkesan membiarkan sehingga kezhaliman di negeri ini terjadi dari abad ke abab di antaranya ;

> Abad 9 H / Abad 15 M. Oknum Habib mulai mencangkokkan nasab leluhurnya yakni Ubaidilllah / Abdullah sebagai keturunan Sayyid Ahmad bin Isa dari Irak, padahal tidak ada data dari abad 4 – 9 H, mendata hal tersebut, apalagi hasil tes genetik dari kromosom Y / Tes Y-DNA abad 21 M membuktikan kepalsuan nasab mereka sebagai trah garis laki Alawiyyin.

> Abad 18 M, oknum Ba’alawy Ratu Syarifah Fathimah beserta menantu sekaligus keponakannya Syarif Abdullah mengkudeta tahta Sultan Banten Sultan Zainul Arifin tahun 1750 M sehingga menimbulkan konflik perlawanan perang yang dipimpin Kyai Tapa & Tubagus Buang hingga tahun 1752 M.

> Abad 19 M, Mufti Betawi Habib Usman bin Yahya antek atau PNS-nya Penjajah Belanda mengeluarkan fatwa yang pro pemerintah Hindia Belanda yang melarang melakukan perlawanan Jihad terhadap Penjajah, padahal para Kiai Nusantara sebelumnya telah mengeluarkan fatwa jihad melawan penjajah, sehingga fatwa Mufti Betawi memecah persatuan umat Islam untuk melawan penjajah.

> Abad 20 M. Pemberontakan PKI dipimpin oleh oknum Habib Ba’alawy yakni Habib DN Aidit, Habib Ahmad Sofyan Baraqbah dan Habib Fahrul Baraqbah.

> Abad 21 M.

A. Ceramah orasi Habib Rizieq Shihab yang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah, menghina Gus Dur, menghina Jokowi / kepala negara, menghina keluarga Walisongo sebagai begal nasab dan belajar di Kandang Kebo dan lain-lain.

B. Habib Bahar bin Smith menghina Walisongo tdk punya anak cucu, cacian curut, anjing, babi, berguru kepada 1 Habib Bodoh lebih utama dari berguru kepada 7 atau 70 Kiai yang alim

C. Habib Taufik Asegaf menghina Kiai dekat pemerintah semisal Anjing dan menghina perjuangan keluarga Walisongo semisal Jangkrik dikasih speaker.

D. Pembunuhan Santri dan keluarganya oleh Habib Ali Hinduan, sudah divonis mati sejak 2012 hingga kini belum dieksekusi

E. Pembelokan sejarah nasab silsilah (begal nasab dan kuburan) serta makam oleh HLY terkait KRT. Sumodiningrat, Panembahan Girilaya, Pangeran Diponegoro, Pangeran Terboyo dan lain-lain.

F. Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, merendahkan Maqom kewalian Sulthanil Aulia Syaikh Abdul Qodir Al Jailani dibawah maqom kewalian leluhur Ba’alawy Muhammad Faqih Muqodam dan menyatakan nusantara atau Indonesia atau Jawi atau Jawa adalah milik Aulia Tarim (penjajahan doktrinal kultural dan spiritual)

G. Habib Raihan Al Kadri bilang Kyai yang menikahi Syarifah / Habibah bukanlah Kyai tapi Taek.

H. Habib Zainal Abidin Assegaf dan Alidin Assegaf, naqobatul Asyrof mendustakan nasab Walisongo dan keluarga keturunannya

I. Habib Novel bin Muhammad Alaidrus menyatakan doktrin orang yang mengkoreksi Habib mirip seperti Iblis.

J. Persekusi-persekusi Habib dan pendukungnya

Dan lain sebagainya......

Karena oknumnya pada zhalim dan dasar utamanya karena sombong akan nasabnya, maka perlu dibuka fakta ilmiah bahwa meski tidak semua Habib salah dan zhalim tapi semua Habib Ba’alawy muasal Yaman bukanlah zuriat nabi Muhammad saw atau bukan Alawiyyin trah garis laki.

Jangan salah sangka dianggap logika melenceng karena salah dianggap palsu nasabnya, tapi karena zhalim keterlaluan karena sombong nasab maka dibukalah fakta ilmiah ketidakbenaran nasabnya supaya tidak sombong dan zhalim lagi.

Dulu orang pada takut meluruskan karena takut kualat, karena sekadar prasangka baik kepada turunan Nabi SAW, padahal nabi bersabda andai Fathimah anakku mencuri akan kupotong tangannya, apalagi yang turunan jauh apalagi yang cuma menyangka turunan nabi tapi fakta ilmiahnya bukan.

Sekarang bukan jamannya lagi takut kualat kepada mereka, kalau ada Habib salah harus diluruskan apalagi mereka aslinya secara ilmu genetik trah Yahudi Yaman Bani Khazar bukan trah Imam Ali dan Nabi Muhammad saw.

Ini bukan dendam tapi perlu disampaikan agar pada masyarakat luas pada waras dan sadar, merdeka di negeri sendiri..

Waallahu Aklamu bissowab ............

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS