Sidebar ADS

KEBOHONGAN PARA PEMBELA KLAN BA'ALAWI


                      ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ 

Para pembela nasab Ba Alawi berhujjah tentang hijrahnya Ahmad bin Isa ke Hadramaut dengan dalil adanya bukti arkeologis berupa makam Ahmad bin Isa di Husaisah, Hadramaut. Pertanyaannya, apakah benar makam yang diklaim sebagai makam Ahmad bin Isa itu asli?, apakah makam itu sudah dikenal sejak wafatnya Ahmad bin Isa? Bukti manuskrip apa yang bisa memberi kesaksian bahwa benar Ahmad bin Isa dimakamkan di Husaisah?

Sebuah makam di suatu tempat, tidak bisa menjadi bukti historis akan eksistensi seorang tokoh yang diklaim dimakamkan di tempat itu, tanpa ada bukti pendukung berupa catatan tentang itu. Jika tidak demikian, maka, orang Banten di masa ini bisa membuat makam yang indah dan megah kemudian ditulis dengan tulisan yang indah pula bahwa makam ini adalah makam Imam Syafi’i. apakah dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Imam Syafi’I hijrah ke Banten dan berketurunan di Banten?

Syekh Ahmad bin Hasan al-Mu’allim mengatakan:

لم يثبت في تاريخ اليمن وجود قبر معظّم عليه مشهد أو مسجد قبل العقد الثاني من القرن الخامس إلا ما ذكر مما يسمى مسجد الشهيدين بصنعاء الذي قيل أنه على قبري قثم وعبدالرحمن ابني عبيداالله بن العباس رضي الله عنه

“ Tidak ada dalam sejarah Yaman makam di agungkan yang diatasnya ada masyhad dan masjid sampai separuh kedua abad lima kecuali yang disebut sebagai masjid syahidain di san’a. yaitu yang disebut sebagai makam Qatsam dan dan Abdurrahman yang keduanya anak dari Ubaidillah bin Abbas yang dibunuh oleh Basar bin Arto’ah, pejabat yang diangkat Muawiyah di Yaman”. (Al-Quburiyah fi al Yaman: 176)

Dari keterang syekh Ahmad bin Hasan al-Mu’allim ini disimpulkan, makam Ahmad bin Isa yang ada dihusaisah itu belum dikenal sampai tahun 450 H sebagai makam yang diatasnya di bangun masyhad dan masjid yang diziarahi orang, padahal Ahmad bin Isa telah wafat selama 105 tahun.

Al-Jundi, termasuk sejarawan yang gemar merekam adanya makam tokoh yang diziarahi orang.

Makam dua tokoh yang disebut oleh Syekh Ahmad bin Hasan Al-Muallim pun direkam oleh Al-Jundi dalam Al-Suluk. Ia mengatakan:

وقبر الطفلين مشهور بصنعاء في مسجد يعرف بمسجد الشهيدين يزار ويستنجح من الله فِيهِ الْحَاجَات

“Dan makam dua anak masyhur di San’a disebuah masjid yang dikenal dengan nama masjid Al-Syahidain di ziarahi dan dimintakan kepada Allah untuk dikabulkannya hajat” (Al-Suluk: 1/173 Maktabah Syamilah)

Selain itu Al-Jundi pun rajin berziarah ke makam para tokoh. Seperti ia merekam makam seorang dokter Irak yang dianggap pahlawan di Qinan lau ia berziarah ke sana. Ia berkata:

وقبره هنالك وهو مسجد جامع له منارة يزار ويتبرك، به دخلته في المحرم أول سنة ست وتسعين وستمائة

“Dan makamnya (Dokter dari Irak) di sana (Qinan), ia sebuah masjid jami’ yang memiliki menara, diziarahi dan dianggap berkah, aku memasukinya di Bulan Muharram awal tahun 696 H.” (Al-Suluk: 1/173 Maktabah Syamilah)

Al-Jundi (w.732), tidak merekam adanya makam Ahmad bin Isa padahal ia sejarawan yang rajin mencatat nama-nama makam yang diziarahi dan dianggap berkah. Artinya pada tahun 732 H itu makam Ahmad bin Isa belum dikenal seperti saat ini. Telah berjarak 387 tahun sejak wafatnya, makam Ahmad bin Isa belum dikenal orang. Lalu kapan berita bahwa Ahmad bin Isa dimakamkan di Husaisah?

Berita awal yang mampu penulis dapatkan adalah Ba Makhramah (w. 947 H) dalam kitabnya “Qaladat al-Nahr Fi Wafayyat A’yan al-Dahr”. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa Ahmad bin Isa hijrah dari Bashrah ke Hadramaut, lalu berpindah ke beberapa tempat sampai Ia kemudian bertempat tinggal di Husaisah. Mengenai dimana Ahmad bin Isa wafat, di dalam kitab tersebut, terjadi dua pendapat. Pendapat pertama adalah ia wafat dan dimakamkan di Husaisah. Pendapat kedua ia wafat di Qoroh Jasyib. (Qaladat al-Nahr Fi Wafayyat A’yan al-Dahr: 2/518 Asyamilah).

Penulis mencari tempat yang dekat Husaisah yang bernama Qoroh Jasyib, namun penulis tidak dapat menemukan tempat itu. Jauh dari Husaisah, berjarak sekitar 885 km, ada sebuah gunung bernama Jasyib, mungkin gunung ini yang dimkasud oleh Ba Makhramah yang mengutip pendapat Al-Khatib (w. 885 H.) Konon Al-Khatib mempunyai kitab bernama Al-jauhar al-Syafaf yang masih berupa manuskrip.

Jika ia wafat di Jabal Jasyib, sangat kecil kemungkinan ia di bawah dan dimakamkan di Husaisah, karena jaraknya terlalu jauh. Tentunya, ia akan dimakamkan di Jasyib. Berarti makam Ahmad bin Isa ada dua pendapat, pertama di Husaisah yang kedua di Qoroh Jasyib.

Lalu berdasar apa makam Ahmad bin Isa ini dipastikan ada di Husaisah seperti yang sekarang masyhur sebagai makamnya? Dalam ibaroh yang dikutip Ba Makhromah dari Al-khotib disebutkan juga kalimat seperti di bawah ini:

يرى عل الموضع الذي يشار اليه ان قبره الشريف فيه النور العظيم وكان شيخنا العارف بالله عبد الرحمن بن الشيخ محمد بن علي علوي يزوره في ذالك المكان

“Dilihat cahaya agung dari tempat yang diisyarahkan bahwa tempat itu adalah quburnya (Ahmad bin Isa) yang mulia. Dan guru kami, Al-Arif Billah Abdurrahman bin Syekh Muhammad bin Ali Alawi, berziarah ditempat itu.” (Qaladat al-Nahr Fi Wafayyat A’yan al-Dahr: 2/518 Asyamilah)

Dari ibaroh itu, dapat di pahami bahwa, ketika ingin mengitsbat makam Ahmad bin Isa, ada petunjuk berupa cahaya yang bersinar dari tempat itu, maka diyakinilah tempat itu sebagai makamnya. Ditambah, Syekh Abdurrahman bin Muhammad Ba Alawi, guru Al-Khotib, ketika hendak berziarah ke Ahmad bin Isa, yang dituju adalah tempat itu (Husaisah).

Seperti itulah makam Ahmad bin Isa ditemukan, yaitu bukan berdasarkan naskah yang menyatakan bahwa ia memang dimakmkan di Husaisah, dan bukan karena memang makam itu telah ada sejak hari wafatnya yaitu tahun 345 H. tetapi diitsbat berdasarkan syatahat dan ijtihad-intuitif.

Jika manuskrip Al-jauhar al-Syafaf ini benar ada, seperti yang dikutip Ba Makhromah, maka ialah yang pertama merekam bahwa Ahmad bin Isa dimakamkan di Husaisah. Dan berarti, berita bahwa Ahmad bin Isa itu dimakamkan di Husaisah, baru muncul setelah 540 tahun sejak wafatnya Ahmad bin Isa. Jika manuskrip itu ternyata fiktif, maka lebih jauh lagi, yaitu sampai tahun wafatnya Ba Makhromah tahun 947 H. berarti selama 602 tahun makam Ahmad bin Isa baru ditemukan atau baru dicatat ulama.

Dari keterangan di atas, berita bahwa Ahmad bin Isa dimakamkan di Husaisah, baru setelah tahun 947 H . Abad Sembilan dan sepuluh hijriah adalah abad di mana kontruksi nasab Ba Alawi, hijrahnya Ahmad bin Isa ke Hadramaut serta adanya makamnya di Husaisah, mulai disusun rapih. Sebelumnya gelap gulita.

Wallohu aklamu bimurodih...

Setajam2nya pisau lebih tajam perkataan
dan umpatan yang sangat menyayat hati
*اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد*             ━━━━❖✨www.qsantri.com✨❖━━━━

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS