Sidebar ADS

KOMUNISME & BA'ALAWI ( POTRET BURAM YANG DI BINGKAI AGAMA )

Komunisme & Ba’Alawi (Potret Buram Yang Dibingkai Agama) 
Part 1.

“Manusia yang licik, membanggakan leluhurnya agar orang lain menghormatinya. Manusia yang durjana, leluhur orang lain diakui untuk kemuliaan dirinya. Dan manusia yang hina, menolak leluhurnya karena tercoreng dalam sejarah.”

Setiap tanggal 30 September, atau hari ini ketika tulisan dibuat. Selalu ramai dari kelompok yang anti komunisme, berteriak-teriak memperingatkan bahaya latent komunis. Padahal mereka sebagian besar, sesungguhnya mungkin tidak memahami bangunan dari ide dasar Komunis. Atau konsepsi ideologi Komunisme itu sendiri. Hantu Komunis itu telah membuat bangsa ini terbelah dan tercabik. Bahkan ketika runtuhnya Rezim ORLA menuju terbitnya ORBA, sekian ratus ribu (mungkin jutaan) rakyat Indonesia yang tidak tahu apa-apa harus dieksekusi atas nama Ideologi ini. ( https://www.kompas.com/stori/read/2022/10/14/170000679/berapa-jumlah-korban-akibat-peristiwa-g30s-?page=all )

Kita tidak ingin membahas lebih jauh siapa itu Karl Marx, Hegel, Engels, atau semua Filsuf yang memberikan sumbangan pemikiran kepada ide Komunisme.

Yang jelas, intinya adalah reaksi atas Revolusi Industri yang menjadikan sistem Kapitalisme, Industrialisasi dan Eksploitasi Buruh harus dikoreksi. Dimana Kaum Borjuase (pemilik modal) yang menghisap Kaum Proletariat (pekerja) harus ditumbangkan, dalam sistem masyarakat tanpa kelas. Pada gilirannya semua harus diatur dalam sistem negara.

Awalnya sebatas ide, lalu melembaga menjadi ideologi, kemudian manifesto & revolusi,  dan akhirnya menjadi ornamen negara.

Cita-cita sebenarnya mulia, namun praktiknya yang utopis banyak menciptakan masalah. Termasuk kritik atas kooptasi Gereja di Eropa yang korup. Menjadi seruan menolak agama sebagai candu, yang menindas karena dogma-dogmanya. Pada akhirnya berkembang menolak agama, bahkan Ketuhanan itu sendiri. Komunis tidak mesti Ateis, tapi hubungannya sangat erat. Karena menolak penindasan atas nama apapun, termasuk Konsepsi Ketuhanan yang dianggap represif.

Walau pada akhirnya, setelah Ideologi Komunis menguasai Negara, bahkan menjadi Penindas baru yang tak kalah kejamnya.

Di negara-negara Liberal, ideologi kiri ini tetap punya ruang, bermetamorfosis dalam ideologi Sosialis Demokrat (Sosdem) yang lebih fleksibel.

Baiklah kita tidak akan mengulas lebih jauh.

Intinya dunia heboh sejak Das Kapital dicetak best seller, dan Manifesto Komunis berkumandang ( https://www.marxists.org/indonesia/archive/marx-engels/1848/manifesto/ch01.htm ). Hantu Komunisme pada akhirnya membelah dunia menjadi 2 kutub. Yaitu negara yang berfaham Liberalis & Komunis (terutama setelah tumbangnya Fasisme pasca PERANG DUNIA II).

Dan Hantu ini menemukan jasad yang besar ketika berhasil menggulingkan Tsar Rusia dalam Revolusi Bolsevik. Yang dipimpin 3 serangkai Yahudi Askhenazi (Lenin, Trotsky dan Stalin). Jangan lupa Bapak Komunisme sendiri, Karl Marx, juga Yahudi Askhenazi Jerman. Nama yang terakhir ini akhirnya menjadi diktator Uni Soviet dan mengobarkan Perang Dunia II dengan Jerman. Pasca kemenangannya, pengaruhnya menyebar ke seluruh dunia. Dan bagai efek domino menyebar juga ke selatan. Ke Cina hingga Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Bersambung....

SELAMAT HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 OKTOBER 2023.

Wassalam, Rahayu, Salam Sejahtera Nusantaraku !

* KRT. FAQIH WIRAHADININGRAT

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS