Sidebar ADS

LELUHUR PARA HABIB YAMAN BANI BA'ALAWI

Leluhur habib Yaman bani ba'aalawiy (Ubadlidillah/Abdullah) anak siapa? Kenapa 550 tahun tidak ada yang menyebutkan namanya?

Tahun wafat Ubaidillah ( yang katanya bin Sayyid Ahmad bin Isa) adalah : 383 H (ini kunci). Harap diingat, agar tidak gagal paham !

Setelah dikaji kitab-kitab apa saja yang mencatat nama Ubaidillah yang wafat di Sumal Hadramaut.

Mari dibandingkan tahun penulisan kitab tersebut dengan kitab-kitab yang tidak membahas nama Ubaidillah sedikitpun.

Berikut ini daftar kitab rujukan para naqib di hampir seluruh dunia Islam yang tidak membahas nama Ubaidillah (383 H) :

👉 Maqatil At-Thalibiyyin, karya Abu Al-Faraj Al-Isfahani (abad 4 H).
👉 Tahdzib Al-Ansab, karya Abu Hasan Al Ubaidili Al-Husaini (abad 4 H).
👉 Al-Majdi Al-Makhtut, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H).
Al-Majdi fi Ansab at-Thalibiyyin, karya Abu Hasan Ali Al-Umri (abad 5 H).
👉 Nihayatul Ikhtisar, karya As-Sayyid An-Naqib Abu Muhammad Syamsuddin bin Muhammad Al-Athqa. Beliau adalah “Imam An Naqib” (pencatat & pengawas) nasab Keluarga Muhammad SAW (abad ke 6 H.) Di kitab beliau ini tidak ada nama Ubaidillah bin Sayyid Ahmad.
👉 Syajarah Al-Mubarakah, karya Fahrurrozi (abad 6 H).
👉 Thoroful Ash_hab Fi Ma’rifatil Ansab, kitab karya Sultan Raja Al-Asyrof, Umar bin Yusuf Bin Rosul.

Pada abad ke-7 H ini, penguasa Yaman dari Dinasti Rosuli ( keturunan Imam Hasan), melakukan sensus terhadap keturunan Nabi di seluruh Yaman, termasuk wilayah Mirbath, dan jumlah Ba’alawi di masa itu sudah banyak. 

Wal khasil  : Tidak ada keluarga Al Husaini di Yaman di masa itu, yang ada hanya keturunan Imam Hasan bin Ali dari banyak kabilah. Dan semuanya diperinci dengan detil & memuaskan. Tentu saja keluarga Ba’alawi tidak dimasukkan dalam hasil sensus tersebut. Di abad ini belum muncul klaim nama Ubaidillah yang dicantolkan sebagai anak Ahmad bin Isa Al Husaini.
👉At-Tadzkirah fi Ansab Al-Muthaharah, karya Ibnu Mahna Al-Ubaidili Al-Husaini (abad 7 H).
👉 mdah at-Thalib Kubra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H).
👉 Umdah at-Thalib Sughra, karya Jamaluddin bin Ali Ibnu Anbah Al-Husaini (abad 8 H).
👉Al-Ashili, karya Syarif Shafiuddin Muhammad bin Tajuddin Ibnu Thaqthaqi Al Husaini (abad 8 H).
👉Sikhakhul Akhbar fi Nasabi Saadah Al-Fatimiyah Al-Akhyar, karya Sayyid Muhammad Sirajuddin bin Abdulloh Al-Qosim bin Muhammad Huzam Ar-Rifa’i (abad 9 H).
👉 Musyajarah Al-Kasyaf, karya Sayyid Jamaluddin Abdulloh bin Abi Al-Barakat Al-Jurjani (abad 10 H).

Sementara, kitab yang menyebut nama Abdullah sebagai anak Ahmad Al-Muhajir.
Ingat! Abdullah. Bukan Ubaidillah.

👉 Nafhat Al-Ambariyah fi Ansab Khoir Al-Bariyah, karya Abu Al-Fudhail Al-Kadzimi (abad 10 H.) Kitab ini ditulis kembali dalam khasanah Syekh Abdulloh Zanjani, ulama Syi’ah, di kota Qum Iran. Dalam kitab ini dijelaskan bahwa :
“Pada tahun 611 H, Sayyid Abi Al-Jadid Abdullah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa telah datang di Aden pada zaman pemerintahan Mas’ud bin Tagtakin”.

Di atas menerangkan bahwa pada tahun 611 H. Abi Al-Jadid (Abdullah) bin Ahmad Al-Muhajir masih hidup dan sempat bertandang ke Aden. Sedangkan yang di klaim bernama Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir telah meninggal di Sumal Hadramaut pada tahun 383 H. Antara Abdullah dan Ubaidillah ini tidak mungkin sebagai orang yang sama, karena tahun hidupnya berbeda sangat jauh. Hampir 2,5 abad.

Kesimpulannya, kitab di atas tidak bisa menjadi rujukan karena kerancuan data tahun, bagi Abdullah Abi Al-Jadid (hidup 611 H) yang disangka putera Ahmad Al-Muhajir (wafat di era 350 H).

Wallohu aklamu bissowab.....
qsantri.com

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS