Sidebar ADS

PENGETAHUAN ILMIAH SEAKAN DI BUNGKAM

PENGETAHUAN ILMIAH SEAKAN DI BUNGKAM 

Budaya eropa pada zaman dahulu jika ada yang bertanya (ilmiah) ke geraja dan gereja tidak bisa menjawab maka penanya akan di tuduh sesat. Dan para ilmuwan yang mengadakan riset ilmiah akan di tuduh sebagai penyihir bersekutu dengan setan. Maka demikian juga dengan tesis ilmiah yang sedang viral pada saat ini, para jongos budak nya "para dewa aliewn" akan menuduh penanya dengan sesat, itu sudah pakem dari dahulu.

Sepanjang sejarah, tidak sedikit pengkaji ilmu pengetahuan yang lalu lalang dan dihukum. Entah dipenjara, disiksa, baru dihukum mati. Ilmu pengetahuan seakan di bungkam tidak boleh berkembang, karena pada zaman dulu belum ada internet atau situs media sosial, diskusi mayoritas dijadikan salah satu tolok ukur utama.

Pada 415 Masehi, hiduplah seorang perempuan bernama Hypatia di Aleksandria, Mesir. Memeluk paganisme dan "menenggelamkan" dirinya ilmu pengetahuan, masyarakat Aleksandria menganggap Hypatia aneh. Oleh karena itu, Hypatia dianggap sebagai pelajar ilmu matematika perempuan pertama di dunia.

Melihat kesuksesan Hypatia, seorang lektor Nasrani bernama Petrus memikirkan cara untuk membunuhnya. Tetapi, Hypatia disukai oleh semua orang karena tidak pelit ilmu. Tetapi dia tidak memeluk agama Nasrani, agama mayoritas saat itu. Petrus kemudian menyebarkan desas-desus kalau Hypatia adalah penyihir.

Petrus dan rombongannya menyeret Hypatia dan menelanjanginya di gereja terdekat. Lalu, mereka memukuli Hypatia hingga wafat. Tak puas, tubuh Hypatia dikuliti dengan genting gereja lalu mereka membakar jasadnya.

Di masa modern, Bumi berputar mengelilingi matahari adalah sebuah fakta yang dipercayai hampir semua orang. Namun, di abad pertengahan, memercayai Bumi mengitari matahari bisa mengundang masalah karena bertentangan dengan doktrin agama.

Itulah yang menimpa filsuf, astronom, dan pakar matematika asal Italia, Galileo Galilei yang pada 13 Februari 1633 yang diadili karena dianggap bidah. Galileo tiba di Roma untuk menghadapi dakwaan melakukan perbuatan bidah karena mendukung Copernicus yang menyatakan Bumi mengitari Matahari.

Galileo melakukan penelitian dengan menjatuhkan benda berbagai ukuran dari Menara Pisa. Selanjutnya, pada 1592-1630, Galileo bekerja sebagai guru besar matematika di Universitas Padua.

Di sana dia mengembangkan teleskop yang membuat dia bisa mengamati pegunungan dan kawah-kawah di Bulan. Dengan teleskop itu, Galileo juga sudah bisa mengamati keempat satelit terbesar Jupiter dan fase evolusi planet raksasa itu.

Galileo juga sudah menyimpulkan bahwa galaksi Bima Sakti terdiri atas jutaan bintang.

Setelah mempublikasikan hasil risetnya pada 1610, Galileo mendapatkan banyak pujian dan ditunjuk sebagai guru besar matematika di kota Florence. Berbagai riset yang dilakukannya membuat Galileo menjadi penasihat bagi penelitian yang dilakukan astronom Polandia, Nicolaus Copernicus (1473-1573).

Namun, hasil penelitian Copernicus menunjukkan bahwa Matahari menjadi pusat dari alam semesta. Kesimpulan ini bertentangan dengan keyakinan Gereja Katolik yang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta.

Sebagai ilmuwan Galileo mendukung fakta penelitian Copernicus. Alhasil dia kemudian ditangkap dan dibawa ke Roma untuk menjalani inkuisisi, sistem pengadilan yang dibuat Vatikan pada 1542 untuk menegakkan hukum gereja.

Beberapa hal yang dilakukan Gereja Katolik saat itu adalah melarang berbagai buku yang dianggap bertentangan dengan ajaran gereja. Pada 22 Juni 1633, sidang Inkuisisi akhirnya menjatuhkan keputusannya terhadap Galileo.

Keputusan itu dibagi dalam tiga bagian utama.

1. Galileo telah melakukan bidah karena meyakini Matahari tidak bergerak dan menjadi pusat alam semesta serta Bumi bukan pusat alam semesta dan justru mengitari Matahari. Gereja Katolik memerintahkan Galileo untuk "mengharamkan, mengutuk, dan membenci" teori tersebut.

2. Galileo dijatuhi hukuman penjara dan dia kemudian menjalani status tahanan rumah seumur hidup.

3. Buku karya Galileo "Dialogue Concerning the Two Chief World Systems" yang menentang teori geosentris dilarang dan pengadilan juga melarang publikasi hasil karya Galileo termasuk yang akan ditulisnya di masa depan.

Setelah menjalani hukuman tahanan rumah, Galileo tetap menerima tamu hingga saat dia jatuh sakit dan meninggal dunia pada 8 Januari 1642 dalam usia 77 tahun.

Namun, Pada 31 Oktober 1992, Paus Yohanes Paulus II menyatakan penyesalan terkait tindakan yang dilakukan Gereja Katolik terhadap Galileo. Paus Yohanes Paulus II akhirnya mengumumkan bahwa Gereja Katolik telah melakukan kesalahan saat menghakimi pandangan keilmuan Galileo.

Waallahu Aklamu bissowab...............

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS