ABAD KESEPULUH NAMA UBAIDILLAH MULAI MATANG WALAU BELUM DISEBUT UBAIDILLAH
Dalam kitab Tuhfatutholib Bima’rifati man Yantasibu Ila Abdillah wa Abi
Tholib, karya Sayid Muhammad bin al-Husain as-Samarqondi (w. 996) disebutkan seperti berikut:
واما امحد بن عيسى بن دمحم بن العريضي فقال ابن عنبة ابو دمحم احلسن الدالل بن دمحم بن
علي بن دمحم بن امحد بن عيسى الرومي من ولدا وسكت عن غًنا. قلت رايت يف بعض
ذا الفن من اهل اليمن وحضرموت كاالمام ابن مسرة واالمام التعاليق ما صورته قال احملققون هب
اْلندي واالمام الفتوحي صاحب كتاب التلريص واالمام حسٌن بن عبد الرمحن االهدل
واالمام ايب احلب الربعي واالمام فضل بن دمحم الربعي واالمام دمحم بن ايب بكر بن عباد الشامي
االمام عبد الرمحن بن حسان: خرج السيد الشريف والشيخ فضل هللا بن عبد هللا الشجري و
بن عيسى ومعه ولدا عبد هللا يف مجع من االوالد والقراابت واالصحاب واخلدم من البصرة
والعراق اىل حضرموت واستقر مسكن ذريته واستطال فيهم برتْي حبضرموت بعد التنقل يف
بد هللا علواي وعلوي اولد دمحما ودمحم البلدان والتغرب عن االوطان حكمة ادللك ادلنان. فأولد ع
اولد علواي وعلوي اولد عليا خالع قسم وعلي خالع قسم اولد دمحم صاحب مرابط واولد دمحم
صاحب مرابط علواي وعليا فاما علوي فله اربعة اوالد امحد وله عقب وعبد هللا وال عقب له
لي فله الفقيه ادلقدم دمحم وله عقب وعبد ادلالك وعقبه يف اذلند وعبد الرمحن وله عقب. واما ع
كثًن
.
39
“Adapaun Ahmad bin Isa bin Muhammad bin (Ali) al Uraidi maka Ibnu Anbah berkata: Abu Muhammad al-Hasan al-Dallal bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa ar-Rumi adalah dari keturunan Ahmad bin Isa, ia Ibnu Anbah) diam tentang selain Abu Muhammad.
Aku berkata (penulis kitab Tuhafatutolib ): Aku melihat dalam sebagian ta‟liq (catatan pinggir sebuah kitab ditulis oleh santri dipinggir kitab ketika mendengar keterangan guru) tulisan yang bunyinya “Telah berkata al-muhaqqiqun dari cabang ilmu ini (nasab) dari ahli Yaman dan Hadramaut, seperti Imam Ibnu Samrah, al-Imam al-Jundi, al-Imam alFutuhi yang mempunyai kitab at-Talkhis, al-Imam Husain bin Abdurrahman alAhdal, al-Imam Abil Hubbi al-Bur‟I, al-Imam Fadhol bin Muhammad al-Bur‟I, alImam Muhammad bin Abi Bakar bin Ibad as-syami, Syekh Fadlullah bin Abdullah
as-Syajari, dan al-Imam Abdurrahman bin Hisan bahwa Sayid Syarif Ahmad bin Isa pergi bersama anaknya, Abdullah, dalam rombongan para anak, kerabat,
teman-teman, para pembantu dari Bashrah dan Iraq menuju Hadramaut setelah berpindah dari berbagai daerah dan bersembunyi dari berbagai Negara, sebagai hikmah Tuhan raja yang maha memberikan anugrah. Maka kemudian Abdullah mempunyai anak bernama Alwi, dan Alwi mempunyai anak bernama Muhammad.
Muhammad mempunyai anak Alwi (lagi), Alwi mempunyai anak Ali Khali‟Qosam,
Ali Kholi‟ Qosam mempunyai anak bernama Muhammad Shohib Mirbath, dan Muhammad Shohib Mirbath mempunyai anak bernama Alwi dan Ali. Maka adapun Alwi maka mempunyai empat anak: Ahmad dan ia berketurunan Abdullah ia tidak berketurunan, Abdul Malik keturunannya di India, dan Abdurrahman dan ia berketurunan. Dan adapun Ali maka ia mempunyai anak al-Faqih al-Muqoddam Muhammad dan ia mempunyai banyak keturunan. (Tuhfatuttolib, Sayid Muhammad bin al-Husain, h. 76-77)
Untuk menyebutkan keturunan Ahmad bin Isa, pertama penulis kitab "Tuhfatuttolib" mengutip pendapat Ibnu Inabah dalam kitab Umdatuttolib, dalam kitab umdah itu ditulis bahwa Ahmad bin Isa mempunyai keturunan dari anaknya yang bernama Muhammad. Penulis tuhfatuttolib memberi tambahan “wa sakata an gairihi”
artinya “Dan Ibnu Inabah diam dari keturunan lainnya”.
Dari kalimat itu penulis Tuhfah ingin mengatakan, bahwa selain Muhammad, ada nama lain yang tidak disebutkan oleh Ibnu Inabah karena ia tidak tegas
menyebutkan berapa jumlah anak Ahmad bin Isa. Lalu ia berkata “bahwa aku menemukan sebuah ta‟liq” yaitu catatan santri pada sebuah kitab ketika mengaji dihadapan guru, dalam ta‟liq itu terdapat susunan garis keturunan Ba alawi yang menyebut Ahmad punya anak Abdullah, lalu tanpa di kroscek kitab sebelumnya ta‟liq itu dimasukan dalam kitabnya. Dari situlah mulai mashurnya marga Ba Alawi sebagai keturunan Ahmad bin Isa.
Penulis menduga bahwa penulis Tuhfah, menukil dari apa yang ditulis Habib Ali alSakran, dan ia belum membaca atau tidak mempunyai kitab as-Syajarah alMubarakah yang ditulis Ar-razi abad ke enam yang menyebutkan bahwa anak
Ahmad bin Isa hanya tiga: Muhammad, Ali dan Husain. Apabila ia mempunyai
kitab itu maka mungkin ia tidak akan memasukan ta‟liq itu ke dalam kitabnya, karena akan terasa ganjil apabila sebuah catatan sepotong kertas kemudian berbeda dengan kitab-kitab nasab yang telah ditulis 390 tahun sebelumnya.
---------------------------------------------------------------
بن ال
دمحم
حس ٌن السمرقندي المدن ً، ص. تحفة الطالب بمعرفة من ٌنتسب الى ������ طالب
-----------------------------------------------------------------
wallohu aklamu bissowab............
n/b : Selanjutnya ABDULLAH RESMI MENJADI UBAIDILLAH PADA ABAD 14 H