Sidebar ADS

AWAS..!!! NASAB DAN BANYAK PENGIKUT BISA MENJADIKAN KESOMBONGAN DIRI

AWAS..!!! NASAB DAN BANYAK PENGIKUT BISA MENJADIKAN KESOMBONGAN 

Dosa pertama makhluk Allah adalah sombong. Iblis pelakunya. Membangkang perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam. Iblis merasa dirinya lebih mulia sebab Nabi Adam dicipta dari tanah dan ia dari api. Dalam pandangannya, api lebih mulia dari tanah. Akibatnya, ia terlaknat dan ditetapkan sebagai penghuni tetap neraka. Betapa bahayanya sifat sombong, angkuh dan merasa paling mulia.

Apa itu sombong, Ibnu Mandzur dalam Lisan al Arab menjelaskan, dalam bahasa Arab, kata yang biasa dipakai untuk menunjuk arti sombong adalah al kibru yang bermakna al ‘Udhmah yang berarti merasa mulia. Secara istilah adalah menyepelekan orang lain. Sesuai sabda Nabi, “Sombong adalah menolak hak dan menyepelekan orang lain”. (HR. Muslim dan Turmudzi).

Imam al Ghazali, dalam karya fenomenalnya Ihya’ ‘Ulumuddin menulis : sombong adalah menilai diri dan kemampuannya melampaui batas yang dimiliki orang lain. Masih dalam kitab yang sama Imam al Ghazali menulis, di antara penyebab seseorang menjadi sombong adalah karena membanggakan nasab atau keturunan dan banyaknya pengikut.

Dua hal ini potensial menimbulkan bisikan dalam hati seseorang bahwa dirinya paling mulia karena jalur nasabnya, orang tua dan pendahulunya adalah orang-orang mulia sehingga dirinya juga mulia. Bila ini terjadi, menjadi titik berangkat kehancuran manusia sebagaimana iblis.

Al-Qur’an telah mengingatkan, manusia paling mulia adalah yang paling bertakwa. Nabi juga menjelaskan, Allah tidak menilai seseorang karena nasab dan keturunan, karena rupanya dan badannya. Penilaian Allah adalah hatinya, hati baik seluruhnya akan baik, begitu juga sebaliknya.

Namun begitu, masih banyak kita jumpai orang-orang yang dengan bangga menunjukkan nasab dan keturunan. Tujuannya tentu supaya orang lain memandang dirinya sebagai orang yang terhormat. Walaupun tidak semuanya seperti itu. Namun umumnya yang terjadi seperti itu. Apa yang diharapkan? Kemuliaan dan banyaknya pengikut.

Apa yang disampaikan oleh Imam Ghazali tentu harus menjadi perhatian serius. Sebab kesombongan pasti akan menjerumuskan orang pada tempat yang sangat hina. Tempat sebagaimana iblis ditempatkan. Bahkan ingatlah dosa terbesar Iblis bukan karena syirik yang paling dibenci Allah, tetapi berawal dari kesombongannya.

Oleh karena itu, nasab dan banyaknya pengikut semestinya tidak membuat seseorang manjadi lupa diri dan menjadi sombong. Karena bagaimanapun, penilaian akhir adalah takwa. Dan, sombong hanya membuat celaka. Keturunan mulia harus menjadi tanggungjawab untuk meneruskan kemulian. Pengikut yang banyak adalah amanah untuk mengarahkannya untuk kebaikan. Sekali lagi bukan modal untuk sombong dan merasa paling mulia.

Waallahu Aklamu bissowab...............

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS