Sidebar ADS

HABIB ALI AL-SAKRAN ORANG YANG PERTAMA MENYEBUT NAMA UBAIDILLAH SEBAGAI ANAK AHMAD

HABIB ALI AL-SAKRAN ORANG YANG PERTAMA MENYEBUT NAMA 
UBAIDILLAH SEBAGAI ANAK AHMAD 

Menurut Habib Ali al-Sakran نه
َ
ًنا ع
ِ
ب
َ
يها خًنا ك
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
امل بن َح
َ
د بن س
ْ
مح
 بن أَ
ّ
لي
َ
ه ع
ْ
ان لقبا وامس
َ
و
ْ
ر
َ
و م
م أَبُ
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
وم
ِ
 وبركة يف
َ
ان
َ
علم حبضرموت انتشارا موسعا لصالح ك
ْ
ر ال
َ
ش
َ
ْت
احب مصنفات ان 
َ
 ص
َ
ان
َ
ك
َ
 تدريسه و
ِك 
ل
َ
يه ذ
ِ
ق
َ
ف
دلا بلغ الْ
َ
 ابلفقه و
َ
ون
ُ
رف
ْ
منا يع
 علوي اذ هم أَ
َ
اب
يت أَ
َ
 أول من تصوف من ب
َ
و
ُ
ه
َ
عديدة و
ا 
َ
 خرج مقدشوا فنشر الْعلم هب
َ
اي
ِ
ر
َ
ك
َ
و ز
ان أَبُ
َ
و
ْ
ر
َ
يب م
ِ
 تفقه أب
ْ
ن
ِممَ
َ
ا تصوف هجرا. و
َ
ذ
َ
ن ه
ِ
إ
َ
و
مل أحت
َ
خياوبنواحيها نشرا موسعا و
ِ
ر
َ
م ات
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
قق حأحد م
.
 
33 “Sebagian dari mereka (tokoh Hadramaut) adalah Abu Marwan, sebagai laqob, adapun namanya adalah Ali bin Ahmad bin Salim bin Muhammad bin Ali. Ia seorang ahli fikih yang terbaik yang besar, darinya meyebar luas ilmu di Hadramaut., Karena kesalihannya dan keberkahan pengajarannya.Ia mempunyai karangan yang banyak. Ia adalah awal orang yang bertasawuf dari keluarga Aba Alwi. Mereka (sebelumnya) dikenal dengan fikih. Dan ketika sampai kepadanya tentang itu dan sesungguhnya ini telah bertasawuf lalu ia menjauhinya. 

Dan sebagian yang telah belajar fikih kepada Abu Marwan adalah Abu Zakaria, ia keluar ke Maqdisyu lalu menyebarkan ilmu di sana dan di peloksoknya dengan penyebaran yang luas dan aku tidak mengetahui seorangpun sejarah mereka" Dari ibaroh ini, kita menemukan secara dzahir, bahwa Abu Marwan seabagai keluarga Ba Alawi, dan ia merupakan orang pertama yang menjalani tarikat tasawuf. 

Dan nama Abu Marwan ini tidak lazim dipakai keluarga Habib Ba Alawi. 
Tapi menurut para habib, disini ada kalimat yang hilang, yaitu setelah kalimat “musonnafat adidat” terdapat kalimat “Wabihi tafaqqaha Muhammad bin Ali Ba Alwi” lalu baru dilanjutkan kalimat “wahua awwalu…” jadi yang benar menurut Hanif, “belajar kepadanya (Abu Marwan), (orang yang bernama) Muhammad bin Ali Ba Alwi (Faqih Muqoddam)…”. Hal itu, menurut Hanif, disyahidi oleh kitab Husen bin Abdurrahman al-Ahdal yang bernama Tuhfatuzzaman fi Tarikhi Sadat al 
Yaman. Setelah penulis mencari kitab ini, memang ada seperti yang disebut Hanif, ada tambahan Muhammad bin Ali. Kekurangannya, kitab ini di tahqia oleh Abdullah Muhammad al-Habsyi dari keluarga Ba Alawi sendiri. Bukan penulis meragukan pentahqiq tanpa alasan, tetapi beberapa pengalaman pentahqiqan yang dilakukan kalangan internal Ba Alawi, mulai dari kitab Abna‟ al-Imam dan al-Raud al-jaliy, selalu ada masalah. Taruhlah itu betul, bahwa ada nama Muhammad bin Ali Ba Alwi, tetapi apakah betul itu al-Faqih al-Muqoddam? Kita lanjutkan ibaroh
al-Jundi berikut! 
يت أيب علوي قد تق
َ
من ب
َ
يت و
َ
 واردي تعز وهم ب
َ
ع
َ
يد م
ِ
د
َ
 ذكر أيب ج
َ
ع
َ
م بعض ذكر م
ُ
َ
دم ذل
يها حيفظ 
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ابعلوي ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
م حسن بن َح
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
ة م
َ
اع
نسب فيهم مجَ
َ
يق و
ِ
ر
ح طَ
َ
ال
َ
ص
 بن ابعلوي. 
ّ
لي
َ
ن بن ع
َ
ْ
مح
َ
ه عبد الر
ْ
م امس
َ
 ع
 لَهُ
َ
ان
َ
ك
َ
يز للغزايل غيبا و
ِ
ج
َ
و
الْ
ٖٗ
"dan sebagian dari keluarga Abi Alwi, telah terlebih dahulu disebutkan sebagian mereka, ketika menyebutkan Abi Jadid beserta orang-orang yang datang ke Taiz, mereka adalah keluarga kesalihan, tarekatnya dan nasabnya, diantara mereka adalah Hasanbin Muhammad bin Ali Ba Alawi, ia seorang ahli fikih, ia menghafal kitab al-Wajiz karya Imam gazali, ia punya paman namanya Abdurrahman bin Ali
Ba'Alawi.” 

Dari ibaroh ini ada nama yang disebut al-Jundi merupakan keluarga Ba Alawi, yaitu Hasan bin Muhammad bin Ali Ba Alawi. Nama Muhammad bin Ali Ba Alwi yang disebut kembali, ia mempunyai anak bernama Hasan. Pertanyaannya, kalau Muhammad bin Ali Ba Alwi itu al-Faqih al-Muqoddam, seperti interpretasi Hanif, apakah al-Faqih al-muqoddam mempunyai anak bernama Hasan ? 

Mari kita lihat kitab nasab Ba Alawi Syamsu al-Dzahirah, apakah al-Faqih alMuqoddam mempunyai anak bernama Hasan? Perhatikan ibaroh di bawah ini !
وله واي الفقيه ادلقدم( من الولد مخسة بنٌن: علوي وأمحد وعلي وعبد هللا ادلتويف برتْي سنة 
وعبد الرمحن ادلتويف بٌن احلرمٌن... ٖٙٙ 35
“ia (al-Faqih al Muqoddam) mempunyai anak laki-laki lima: Alawi, Ahmad, Ali,
Abdullah yang wafat di Tarim tahun 663 H, dan Abdurrahman yang wafat antara 
Makkah- Madinah.” (Syamsu al-Dzahirah: 78)
 -----------------------------------------------------------
  34
/2السلوك، الشاملة: 464
35شمس الظه ٌرة: 7
  33
/2السلوك، الشاملة: 4
Wallohu aklamu bissowab.................
n/b : berlanjut ke ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK PART 2  mereka (Para Habib Ba Alawi) ditulis secara berkesinambungan sebagai Ubaid bin Ahmad bin Isa. Lalu ia berijtihad (berasumsi) bahwa Ubaid ini adalah sama dengan Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, seperti yang disebut dalam kitab Al-Suluk karya al-jundi (w. 730. H). 

Habib Ali al-Sakran menulis sebuah kitab yang diberi nama Al-Burqatul Musyiqoh
(selanjutnya disebut al-Burqah). Dalam kitab itu, untuk pertama kali nama Ubaidillah disebut sebagai Anak Ahmad bin Isa dengan argument bahwa Ubaidillah ini adalah nama lain Abdullah yang disebut oleh Al-Jundi (w. 730 H.). 

Kitab-kitab selanjutnya yang menyebut Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, kemungkinan besar, menukil dari Habib Ali al-Sakran tersebut. Diantara kitab-kitab itu seperti: ،al-Dlau‟ al-Lami‟ karya al-Sakhowi (w. 902 H.), kitab Qiladat al-Dahr fi Wafayat A‟yan al-Dahr karya Abu Muhammad al-Thayyib Ba Makhramah (w. 947 H.), kitab Tsabat 28 Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H.), kitab Tuhfat al-Tholib karya Sayid Muhammad bin al-Husain as-Samarqondi (w. 996 H), kitab al-Raudl Al-Jaliy karya Murtadlo al-Zabidi (w. 1205 H) dll. 

Hujjah Habib Ali al-Sakran (w. 895 H. ) Bahwa Ubaid adalah nama Lain Abdullah Leluhur Habib Ali Al-Sakran, yang dikenal pada zamannya bernama Ubaid, tanpa idlofah kepada “Allah”. Hal ini diakui oleh Habib Ali al-Sakran dalam kitabnya tersebut dengan ibaroh: 
وهكذا هو هنا عبيد ادلعروف عند اهل حضرموت وادلسطر يف كتبهم وادلتداول يف سلسلة 
نسبهم ونسبتهم انه عبيد بن امحد بن عيسى.
 
29 “Dan demikianlah, ia disini (bernama) Ubaid yang dikenal pendudukHadramaut, dan ditulis dalam kitab-kitab mereka dan berkesinambungan 
HABIB ALI AL-SAKRAN ORANG YANG PERTAMA MENYEBUT NAMA 
UBAIDILLAH SEBAGAI ANAK AHMAD 

Menurut Habib Ali al-Sakran نه
َ
ًنا ع
ِ
ب
َ
يها خًنا ك
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
امل بن َح
َ
د بن س
ْ
مح
 بن أَ
ّ
لي
َ
ه ع
ْ
ان لقبا وامس
َ
و
ْ
ر
َ
و م
م أَبُ
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
وم
ِ
 وبركة يف
َ
ان
َ
علم حبضرموت انتشارا موسعا لصالح ك
ْ
ر ال
َ
ش
َ
ْت
احب مصنفات ان 
َ
 ص
َ
ان
َ
ك
َ
 تدريسه و
ِك 
ل
َ
يه ذ
ِ
ق
َ
ف
دلا بلغ الْ
َ
 ابلفقه و
َ
ون
ُ
رف
ْ
منا يع
 علوي اذ هم أَ
َ
اب
يت أَ
َ
 أول من تصوف من ب
َ
و
ُ
ه
َ
عديدة و
ا 
َ
 خرج مقدشوا فنشر الْعلم هب
َ
اي
ِ
ر
َ
ك
َ
و ز
ان أَبُ
َ
و
ْ
ر
َ
يب م
ِ
 تفقه أب
ْ
ن
ِممَ
َ
ا تصوف هجرا. و
َ
ذ
َ
ن ه
ِ
إ
َ
و
مل أحت
َ
خياوبنواحيها نشرا موسعا و
ِ
ر
َ
م ات
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
قق حأحد م
.
 
33 “Sebagian dari mereka (tokoh Hadramaut) adalah Abu Marwan, sebagai laqob, adapun namanya adalah Ali bin Ahmad bin Salim bin Muhammad bin Ali. Ia seorang ahli fikih yang terbaik yang besar, darinya meyebar luas ilmu di Hadramaut., Karena kesalihannya dan keberkahan pengajarannya.Ia mempunyai karangan yang banyak. Ia adalah awal orang yang bertasawuf dari keluarga Aba Alwi. Mereka (sebelumnya) dikenal dengan fikih. Dan ketika sampai kepadanya tentang itu dan sesungguhnya ini telah bertasawuf lalu ia menjauhinya. 

Dan sebagian yang telah belajar fikih kepada Abu Marwan adalah Abu Zakaria, ia keluar ke Maqdisyu lalu menyebarkan ilmu di sana dan di peloksoknya dengan penyebaran yang luas dan aku tidak mengetahui seorangpun sejarah mereka" Dari ibaroh ini, kita menemukan secara dzahir, bahwa Abu Marwan seabagai keluarga Ba Alawi, dan ia merupakan orang pertama yang menjalani tarikat tasawuf. 

Dan nama Abu Marwan ini tidak lazim dipakai keluarga Habib Ba Alawi. 
Tapi menurut para habib, disini ada kalimat yang hilang, yaitu setelah kalimat “musonnafat adidat” terdapat kalimat “Wabihi tafaqqaha Muhammad bin Ali Ba Alwi” lalu baru dilanjutkan kalimat “wahua awwalu…” jadi yang benar menurut Hanif, “belajar kepadanya (Abu Marwan), (orang yang bernama) Muhammad bin Ali Ba Alwi (Faqih Muqoddam)…”. Hal itu, menurut Hanif, disyahidi oleh kitab Husen bin Abdurrahman al-Ahdal yang bernama Tuhfatuzzaman fi Tarikhi Sadat al 
Yaman. Setelah penulis mencari kitab ini, memang ada seperti yang disebut Hanif, ada tambahan Muhammad bin Ali. Kekurangannya, kitab ini di tahqia oleh Abdullah Muhammad al-Habsyi dari keluarga Ba Alawi sendiri. Bukan penulis meragukan pentahqiq tanpa alasan, tetapi beberapa pengalaman pentahqiqan yang dilakukan kalangan internal Ba Alawi, mulai dari kitab Abna‟ al-Imam dan al-Raud al-jaliy, selalu ada masalah. Taruhlah itu betul, bahwa ada nama Muhammad bin Ali Ba Alwi, tetapi apakah betul itu al-Faqih al-Muqoddam? Kita lanjutkan ibaroh
al-Jundi berikut! 
يت أيب علوي قد تق
َ
من ب
َ
يت و
َ
 واردي تعز وهم ب
َ
ع
َ
يد م
ِ
د
َ
 ذكر أيب ج
َ
ع
َ
م بعض ذكر م
ُ
َ
دم ذل
يها حيفظ 
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ابعلوي ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
م حسن بن َح
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
ة م
َ
اع
نسب فيهم مجَ
َ
يق و
ِ
ر
ح طَ
َ
ال
َ
ص
 بن ابعلوي. 
ّ
لي
َ
ن بن ع
َ
ْ
مح
َ
ه عبد الر
ْ
م امس
َ
 ع
 لَهُ
َ
ان
َ
ك
َ
يز للغزايل غيبا و
ِ
ج
َ
و
الْ
ٖٗ
"dan sebagian dari keluarga Abi Alwi, telah terlebih dahulu disebutkan sebagian mereka, ketika menyebutkan Abi Jadid beserta orang-orang yang datang ke Taiz, mereka adalah keluarga kesalihan, tarekatnya dan nasabnya, diantara mereka adalah Hasanbin Muhammad bin Ali Ba Alawi, ia seorang ahli fikih, ia menghafal kitab al-Wajiz karya Imam gazali, ia punya paman namanya Abdurrahman bin Ali
Ba'Alawi.” 

Dari ibaroh ini ada nama yang disebut al-Jundi merupakan keluarga Ba Alawi, yaitu Hasan bin Muhammad bin Ali Ba Alawi. Nama Muhammad bin Ali Ba Alwi yang disebut kembali, ia mempunyai anak bernama Hasan. Pertanyaannya, kalau Muhammad bin Ali Ba Alwi itu al-Faqih al-Muqoddam, seperti interpretasi Hanif, apakah al-Faqih al-muqoddam mempunyai anak bernama Hasan ? 

Mari kita lihat kitab nasab Ba Alawi Syamsu al-Dzahirah, apakah al-Faqih alMuqoddam mempunyai anak bernama Hasan? Perhatikan ibaroh di bawah ini !
وله واي الفقيه ادلقدم( من الولد مخسة بنٌن: علوي وأمحد وعلي وعبد هللا ادلتويف برتْي سنة 
وعبد الرمحن ادلتويف بٌن احلرمٌن... ٖٙٙ 35
“ia (al-Faqih al Muqoddam) mempunyai anak laki-laki lima: Alawi, Ahmad, Ali,
Abdullah yang wafat di Tarim tahun 663 H, dan Abdurrahman yang wafat antara 
Makkah- Madinah.” (Syamsu al-Dzahirah: 78)
 -----------------------------------------------------------
  34
/2السلوك، الشاملة: 464
35شمس الظه ٌرة: 7
  33
/2السلوك، الشاملة: 4
Wallohu aklamu bissowab.................
n/b : berlanjut ke ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK PART 2  mereka (Para Habib Ba Alawi) ditulis secara berkesinambungan sebagai Ubaid bin Ahmad bin Isa. Lalu ia berijtihad (berasumsi) bahwa Ubaid ini adalah sama dengan Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, seperti yang disebut dalam kitab Al-Suluk karya al-jundi (w. 730. H). 

Habib Ali al-Sakran menulis sebuah kitab yang diberi nama Al-Burqatul Musyiqoh
(selanjutnya disebut al-Burqah). Dalam kitab itu, untuk pertama kali nama Ubaidillah disebut sebagai Anak Ahmad bin Isa dengan argument bahwa Ubaidillah ini adalah nama lain Abdullah yang disebut oleh Al-Jundi (w. 730 H.). 

Kitab-kitab selanjutnya yang menyebut Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, kemungkinan besar, menukil dari Habib Ali al-Sakran tersebut. Diantara kitab-kitab itu seperti: ،al-Dlau‟ al-Lami‟ karya al-Sakhowi (w. 902 H.), kitab Qiladat al-Dahr fi Wafayat A‟yan al-Dahr karya Abu Muhammad al-Thayyib Ba Makhramah (w. 947 H.), kitab Tsabat 28 Ibnu Hajar al-Haitami (w. 974 H.), kitab Tuhfat al-Tholib karya Sayid Muhammad bin al-Husain as-Samarqondi (w. 996 H), kitab al-Raudl Al-Jaliy karya Murtadlo al-Zabidi (w. 1205 H) dll. 

Hujjah Habib Ali al-Sakran (w. 895 H. ) Bahwa Ubaid adalah nama Lain Abdullah Leluhur Habib Ali Al-Sakran, yang dikenal pada zamannya bernama Ubaid, tanpa idlofah kepada “Allah”. Hal ini diakui oleh Habib Ali al-Sakran dalam kitabnya tersebut dengan ibaroh: 
وهكذا هو هنا عبيد ادلعروف عند اهل حضرموت وادلسطر يف كتبهم وادلتداول يف سلسلة 
نسبهم ونسبتهم انه عبيد بن امحد بن عيسى.
 
29 “Dan demikianlah, ia disini (bernama) Ubaid yang dikenal pendudukHadramaut, dan ditulis dalam kitab-kitab mereka dan berkesinambungan dalam sislsilah nasab mereka. Dan penisbatan mereka adalah: Ubaid bin Ahmad bin Isa. ” (al-Burqoh alMutsiqoh: 150) 

Perhatikan, bahwa yang tertulis berkesinambungan bagi penduduk Hadramaut nama leluhurnya adalah Ubaid bin Ahmad bin Isa. Untuk menyimpulkan bahwa leluhurnya yang bernama Ubaid, tanpa pakai mudlaf ilaih “Allah”, itu adalah Abdullah, Habib Ali al-Sakran menyebutkan: 
وقد فهمت مما تقدم اوال منقوال من اتريخ اْلندي وتلريص العواجي وسبق به الكالم يف 
يد انه عبد هللا بن امحد بن عيسى حيث 
ِ
د جد
ْ
مح
ْن أَ
د اب
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
ترمجة االمام ايب احلسن ع
د
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
يد بن ع
ِ
د
َ
د بن ح
ْ
مح
ْن أَ
د اب
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
سن ع
ْ
م ابو احل
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
يد بن قال: م
ِ
د
َ
بن ح
 بن 
ّ
لي
َ
د الباقر بن ع
َ
م
َ
ُ
ق بن َح
ِ
اد
َ
ر الص
َ
ف
ْ
ع
َ
ن ج
ْ
 اب
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
ى بن َح
َ
يس
ِ
د بن ع
ْ
مح
عبد هللا بن أَ
يد 
ِ
د
َ
ْ
يعرف ابلشريف ايب احل
َ
جهه و
َ
الب كرم هللا و
ْن ايب طَ
 اب
ّ
لي
َ
 بن ع
ْ
ٌن
َ
س
ُ
ْ
زين العابدين بن احل
 
28."Tsabat adalah istilah ulama untuk kitab yang mencakup kumpulan sanad dan guru 
ح ع
َ
ال
َ
يت ص
َ
ل ايب علوي ب
َ
 اب
َ
ون
ُ
رف
ْ
الك يع
َ
ن
ُ
ه
يق التصوف انتهى.
ِ
ر
ة على طَ
َ
عباد
َ
و
ٖٓ
“Dan aku memahami dari keterangan yang telah lewat, untuk pertama kali, berdasar apa yang terdapat dari Tarikh al-Jundi (kitab al-Suluk) dan kitab Talkhis al-Awaji, dan telah disebutkan pembicaraan tentangnya, dalam menerangkan biografi sosok al-Imam Abu al Hasan, Ali bin Muhammad bin Ahmad Jadid, bahwa Ubaid itu adalah Abdullah bin Ahmad bin Isa. (yaitu) ketika ia (al-Jundi) berkata: 
sebagian dari mereka adalah Abu alHasan, Ali, bin Muhammad bin Jadid (Hadid, dua riwayat manuskrip) bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja‟far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Zainal Abdidin bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah, dan dikenal dengan nama Syarif Abul Jadid menurut penduduk Yaman, asalnya dari Hadramaut dari para syarif di sana 
yang dikenal dengan Al Abi Alwi, yang merupakan rumah kesalihan dan ibadah dalam tarikat tasawwuf”. 

Perhatikan kalimat “waqad fahimtu mimma taqoddama” (dan aku memahami dari yang telah lewat itu), dilanjut kalimat “annahu Abdullah bin Ahmad bin Isa” (bahwa Ubaid bin Ahmad bin Isa itu adalah (orang yang sama dengan) Abdullah bin Ahmad bin Isa berdasar kutipan kitab sejarah karya al-Jundi …. 
Dari situ diketahui, bahwa yang dicatat sebelum itu hanya Ubaid bin Ahmad bin Isa, lalu ketika Habib Ali al-Sakran membaca kitab al-Jundi maka ia memahami (menyimpulkan) bahwa Ubaid ini adalah Abdullah. 

lalu kenapa Abdullah menjadi Ubaid lalu Ubaidillah? Habib Ali al-Sakran berargumen bahwa Abdullah bin Ahmad seorang yang tawadlu, ia merasa tidak 
pantas bernama Abdullah (hamba Allah), maka ia menyebut dirinya (Ubaid) hamba kecil, tanpa lafadz ―Allah‖.
Perhatikan ibarah di bawah ini !
ر 
َ
ف
ْ
ع
َ
ن ج
ْ
 اب
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
ى بن َح
َ
يس
ِ
د بن ع
ْ
مح
والذي يظهر عندي ان الشيخ االمام عبد هللا بن أَ
كان من عظيم تواضعه ... ويستحسن تصغًن امسه وَحو رمسه حتقًنا ذلا وتصغًنا دلا ينسب 
اليها وافناء للدعوى ومقتضيات اذلوى حبسب التسمية له بعبيد.
 
31“Dan sesuatu yang dzahir bagiku, bahwa sesungguhnya Syekh Imam Abdullah bin 
Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja‟far, karena tawadu‟nya… ia menganggap baikdi tasgirnya (dikecilkan secara lafadz) namanya dan dihapusnya tanda (keagungannya), karena menganggap hina dirinya dan mengaggap kecil susuatu yang dinisbahkan kepadanya (nasab atau lainnya) dan melebur pengakuan dan kebiasaan nafsu, dengan mencukupkan nama baginya Ubaid.” 

dari keterangan di atas disimpulkan,bahwa di kalangan keluarga Ba Alawi sendiri, nasab yang masyhur hanyalah ―Ubaid bin Ahmad bin Isa‖, lalu ketika Habib Ali al-Sakran melihat kitab al-Suluk, yang menyebut nama Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, ia berkesimpulan bahwa nama itu adalah nama lain dari Ubaid bin Ahmad bin Isa. 
نه
َ
ًنا ع
ِ
ب
َ
يها خًنا ك
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
امل بن َح
َ
د بن س
ْ
مح
 بن أَ
ّ
لي
َ
ه ع
ْ
ان لقبا وامس
َ
و
ْ
ر
َ
و م
م أَبُ
ُ
ه
ْ
ن
ِ
وم
ِ
 وبركة يف
َ
ان
َ
علم حبضرموت انتشارا موسعا لصالح ك
ْ
ر ال
َ
ش
َ
ْت
احب مصنفات ان
َ
 ص
َ
ان
َ
ك
َ
 تدريسه و
ِك
ل
َ
يه ذ
ِ
ق
َ
ف
دلا بلغ الْ
َ
 ابلفقه و
َ
ون
ُ
رف
ْ
منا يع
 علوي اذ هم أَ
َ
اب
يت أَ
َ
 أول من تصوف من ب
َ
و
ُ
ه
َ
عديدة و
ا
َ
 خرج مقدشوا فنشر الْعلم هب
َ
اي
ِ
ر
َ
ك
َ
و ز
ان أَبُ
َ
و
ْ
ر
َ
يب م
ِ
 تفقه أب
ْ
ن
ِممَ
َ
ا تصوف هجرا. و
َ
ذ
َ
ن ه
ِ
إ
َ
و
مل أحت
َ
خياوبنواحيها نشرا موسعا و
ِ
ر
َ
م ات
ُ
ه
ْ
ن
ِ
قق حأحد م
.
33 “Sebagian dari mereka (tokoh Hadramaut) adalah Abu Marwan, sebagai laqob, adapun namanya adalah Ali bin Ahmad bin Salim bin Muhammad bin Ali. Ia seorang ahli fikih yang terbaik yang besar, darinya meyebar luas ilmu di Hadramaut., Karena kesalihannya dan keberkahan pengajarannya.Ia mempunyai karangan yang banyak. Ia adalah awal orang yang bertasawuf dari keluarga Aba Alwi. Mereka (sebelumnya) dikenal dengan fikih. Dan ketika sampai kepadanya tentang itu dan sesungguhnya ini telah bertasawuf lalu ia menjauhinya. 

Dan sebagian yang telah belajar fikih kepada Abu Marwan adalah Abu Zakaria, ia keluar ke Maqdisyu lalu menyebarkan ilmu di sana dan di peloksoknya dengan penyebaran yang luas dan aku tidak mengetahui seorangpun sejarah mereka" Dari ibaroh ini, kita menemukan secara dzahir, bahwa Abu Marwan seabagai keluarga Ba Alawi, dan ia merupakan orang pertama yang menjalani tarikat tasawuf. 

Dan nama Abu Marwan ini tidak lazim dipakai keluarga Habib Ba Alawi.
Tapi menurut para habib, disini ada kalimat yang hilang, yaitu setelah kalimat “musonnafat adidat” terdapat kalimat “Wabihi tafaqqaha Muhammad bin Ali Ba Alwi” lalu baru dilanjutkan kalimat “wahua awwalu…” jadi yang benar menurut Hanif, “belajar kepadanya (Abu Marwan), (orang yang bernama) Muhammad bin Ali Ba Alwi (Faqih Muqoddam)…”. Hal itu, menurut Hanif, disyahidi oleh kitab Husen bin Abdurrahman al-Ahdal yang bernama Tuhfatuzzaman fi Tarikhi Sadat al
Yaman. Setelah penulis mencari kitab ini, memang ada seperti yang disebut Hanif, ada tambahan Muhammad bin Ali. Kekurangannya, kitab ini di tahqia oleh Abdullah Muhammad al-Habsyi dari keluarga Ba Alawi sendiri. Bukan penulis meragukan pentahqiq tanpa alasan, tetapi beberapa pengalaman pentahqiqan yang dilakukan kalangan internal Ba Alawi, mulai dari kitab Abna‟ al-Imam dan al-Raud al-jaliy, selalu ada masalah. Taruhlah itu betul, bahwa ada nama Muhammad bin Ali Ba Alwi, tetapi apakah betul itu al-Faqih al-Muqoddam? Kita lanjutkan ibaroh
al-Jundi berikut!
يت أيب علوي قد تق
َ
من ب
َ
يت و
َ
 واردي تعز وهم ب
َ
ع
َ
يد م
ِ
د
َ
 ذكر أيب ج
َ
ع
َ
م بعض ذكر م
ُ
َ
دم ذل
يها حيفظ
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ابعلوي ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
م حسن بن َح
ُ
ه
ْ
ن
ِ
ة م
َ
اع
نسب فيهم مجَ
َ
يق و
ِ
ر
ح طَ
َ
ال
َ
ص
 بن ابعلوي.
ّ
لي
َ
ن بن ع
َ
ْ
مح
َ
ه عبد الر
ْ
م امس
َ
 ع
 لَهُ
َ
ان
َ
ك
َ
يز للغزايل غيبا و
ِ
ج
َ
و
الْ
ٖٗ
"dan sebagian dari keluarga Abi Alwi, telah terlebih dahulu disebutkan sebagian mereka, ketika menyebutkan Abi Jadid beserta orang-orang yang datang ke Taiz, mereka adalah keluarga kesalihan, tarekatnya dan nasabnya, diantara mereka adalah Hasanbin Muhammad bin Ali Ba Alawi, ia seorang ahli fikih, ia menghafal kitab al-Wajiz karya Imam gazali, ia punya paman namanya Abdurrahman bin Ali
Ba'Alawi.”

Dari ibaroh ini ada nama yang disebut al-Jundi merupakan keluarga Ba Alawi, yaitu Hasan bin Muhammad bin Ali Ba Alawi. Nama Muhammad bin Ali Ba Alwi yang disebut kembali, ia mempunyai anak bernama Hasan. Pertanyaannya, kalau Muhammad bin Ali Ba Alwi itu al-Faqih al-Muqoddam, seperti interpretasi Hanif, apakah al-Faqih al-muqoddam mempunyai anak bernama Hasan ?

Mari kita lihat kitab nasab Ba Alawi Syamsu al-Dzahirah, apakah al-Faqih alMuqoddam mempunyai anak bernama Hasan? Perhatikan ibaroh di bawah ini !
وله واي الفقيه ادلقدم( من الولد مخسة بنٌن: علوي وأمحد وعلي وعبد هللا ادلتويف برتْي سنة
وعبد الرمحن ادلتويف بٌن احلرمٌن... ٖٙٙ 35
“ia (al-Faqih al Muqoddam) mempunyai anak laki-laki lima: Alawi, Ahmad, Ali,
Abdullah yang wafat di Tarim tahun 663 H, dan Abdurrahman yang wafat antara
Makkah- Madinah.” (Syamsu al-Dzahirah: 78)
 -----------------------------------------------------------
  34
/2السلوك، الشاملة: 464
35شمس الظه ٌرة: 7
  33
/2السلوك، الشاملة: 4
Wallohu aklamu bissowab.................
n/b : berlanjut ke ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK PART 2 
--------------------------------------------------------------
30البرقة المثٌقة: 1
29البرقة المثٌق
Wallohu aklamu bissowab...........
n/b : berlanjut ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK 2

 sislsilah nasab mereka. Dan penisbatan mereka adalah: Ubaid bin Ahmad bin Isa. ” (al-Burqoh alMutsiqoh: 150) 

Perhatikan, bahwa yang tertulis berkesinambungan bagi penduduk Hadramaut nama leluhurnya adalah Ubaid bin Ahmad bin Isa. Untuk menyimpulkan bahwa leluhurnya yang bernama Ubaid, tanpa pakai mudlaf ilaih “Allah”, itu adalah Abdullah, Habib Ali al-Sakran menyebutkan: 
وقد فهمت مما تقدم اوال منقوال من اتريخ اْلندي وتلريص العواجي وسبق به الكالم يف 
يد انه عبد هللا بن امحد بن عيسى حيث 
ِ
د جد
ْ
مح
ْن أَ
د اب
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
ترمجة االمام ايب احلسن ع
د
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
يد بن ع
ِ
د
َ
د بن ح
ْ
مح
ْن أَ
د اب
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
سن ع
ْ
م ابو احل
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
يد بن قال: م
ِ
د
َ
بن ح
 بن 
ّ
لي
َ
د الباقر بن ع
َ
م
َ
ُ
ق بن َح
ِ
اد
َ
ر الص
َ
ف
ْ
ع
َ
ن ج
ْ
 اب
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
ى بن َح
َ
يس
ِ
د بن ع
ْ
مح
عبد هللا بن أَ
يد 
ِ
د
َ
ْ
يعرف ابلشريف ايب احل
َ
جهه و
َ
الب كرم هللا و
ْن ايب طَ
 اب
ّ
لي
َ
 بن ع
ْ
ٌن
َ
س
ُ
ْ
زين العابدين بن احل
 
28."Tsabat adalah istilah ulama untuk kitab yang mencakup kumpulan sanad dan guru 
ح ع
َ
ال
َ
يت ص
َ
ل ايب علوي ب
َ
 اب
َ
ون
ُ
رف
ْ
الك يع
َ
ن
ُ
ه
يق التصوف انتهى.
ِ
ر
ة على طَ
َ
عباد
َ
و
ٖٓ
“Dan aku memahami dari keterangan yang telah lewat, untuk pertama kali, berdasar apa yang terdapat dari Tarikh al-Jundi (kitab al-Suluk) dan kitab Talkhis al-Awaji, dan telah disebutkan pembicaraan tentangnya, dalam menerangkan biografi sosok al-Imam Abu al Hasan, Ali bin Muhammad bin Ahmad Jadid, bahwa Ubaid itu adalah Abdullah bin Ahmad bin Isa. (yaitu) ketika ia (al-Jundi) berkata: 
sebagian dari mereka adalah Abu alHasan, Ali, bin Muhammad bin Jadid (Hadid, dua riwayat manuskrip) bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja‟far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Zainal Abdidin bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah, dan dikenal dengan nama Syarif Abul Jadid menurut penduduk Yaman, asalnya dari Hadramaut dari para syarif di sana 
yang dikenal dengan Al Abi Alwi, yang merupakan rumah kesalihan dan ibadah dalam tarikat tasawwuf”. 

Perhatikan kalimat “waqad fahimtu mimma taqoddama” (dan aku memahami dari yang telah lewat itu), dilanjut kalimat “annahu Abdullah bin Ahmad bin Isa” (bahwa Ubaid bin Ahmad bin Isa itu adalah (orang yang sama dengan) Abdullah bin Ahmad bin Isa berdasar kutipan kitab sejarah karya al-Jundi …. 
Dari situ diketahui, bahwa yang dicatat sebelum itu hanya Ubaid bin Ahmad bin Isa, lalu ketika Habib Ali al-Sakran membaca kitab al-Jundi maka ia memahami (menyimpulkan) bahwa Ubaid ini adalah Abdullah. 

lalu kenapa Abdullah menjadi Ubaid lalu Ubaidillah? Habib Ali al-Sakran berargumen bahwa Abdullah bin Ahmad seorang yang tawadlu, ia merasa tidak 
pantas bernama Abdullah (hamba Allah), maka ia menyebut dirinya (Ubaid) hamba kecil, tanpa lafadz ―Allah‖.
Perhatikan ibarah di bawah ini !
ر 
َ
ف
ْ
ع
َ
ن ج
ْ
 اب
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
ى بن َح
َ
يس
ِ
د بن ع
ْ
مح
والذي يظهر عندي ان الشيخ االمام عبد هللا بن أَ
كان من عظيم تواضعه ... ويستحسن تصغًن امسه وَحو رمسه حتقًنا ذلا وتصغًنا دلا ينسب 
اليها وافناء للدعوى ومقتضيات اذلوى حبسب التسمية له بعبيد.
 
31“Dan sesuatu yang dzahir bagiku, bahwa sesungguhnya Syekh Imam Abdullah bin 
Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja‟far, karena tawadu‟nya… ia menganggap baikdi tasgirnya (dikecilkan secara lafadz) namanya dan dihapusnya tanda (keagungannya), karena menganggap hina dirinya dan mengaggap kecil susuatu yang dinisbahkan kepadanya (nasab atau lainnya) dan melebur pengakuan dan kebiasaan nafsu, dengan mencukupkan nama baginya Ubaid.” 

dari keterangan di atas disimpulkan,bahwa di kalangan keluarga Ba Alawi sendiri, nasab yang masyhur hanyalah ―Ubaid bin Ahmad bin Isa‖, lalu ketika Habib Ali al-Sakran melihat kitab al-Suluk, yang menyebut nama Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, ia berkesimpulan bahwa nama itu adalah nama lain dari Ubaid bin Ahmad bin Isa. 
نه
َ
ًنا ع
ِ
ب
َ
يها خًنا ك
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
امل بن َح
َ
د بن س
ْ
مح
 بن أَ
ّ
لي
َ
ه ع
ْ
ان لقبا وامس
َ
و
ْ
ر
َ
و م
م أَبُ
ُ
ه
ْ
ن
ِ
وم
ِ
 وبركة يف
َ
ان
َ
علم حبضرموت انتشارا موسعا لصالح ك
ْ
ر ال
َ
ش
َ
ْت
احب مصنفات ان
َ
 ص
َ
ان
َ
ك
َ
 تدريسه و
ِك
ل
َ
يه ذ
ِ
ق
َ
ف
دلا بلغ الْ
َ
 ابلفقه و
َ
ون
ُ
رف
ْ
منا يع
 علوي اذ هم أَ
َ
اب
يت أَ
َ
 أول من تصوف من ب
َ
و
ُ
ه
َ
عديدة و
ا
َ
 خرج مقدشوا فنشر الْعلم هب
َ
اي
ِ
ر
َ
ك
َ
و ز
ان أَبُ
َ
و
ْ
ر
َ
يب م
ِ
 تفقه أب
ْ
ن
ِممَ
َ
ا تصوف هجرا. و
َ
ذ
َ
ن ه
ِ
إ
َ
و
مل أحت
َ
خياوبنواحيها نشرا موسعا و
ِ
ر
َ
م ات
ُ
ه
ْ
ن
ِ
قق حأحد م
.
33 “Sebagian dari mereka (tokoh Hadramaut) adalah Abu Marwan, sebagai laqob, adapun namanya adalah Ali bin Ahmad bin Salim bin Muhammad bin Ali. Ia seorang ahli fikih yang terbaik yang besar, darinya meyebar luas ilmu di Hadramaut., Karena kesalihannya dan keberkahan pengajarannya.Ia mempunyai karangan yang banyak. Ia adalah awal orang yang bertasawuf dari keluarga Aba Alwi. Mereka (sebelumnya) dikenal dengan fikih. Dan ketika sampai kepadanya tentang itu dan sesungguhnya ini telah bertasawuf lalu ia menjauhinya. 

Dan sebagian yang telah belajar fikih kepada Abu Marwan adalah Abu Zakaria, ia keluar ke Maqdisyu lalu menyebarkan ilmu di sana dan di peloksoknya dengan penyebaran yang luas dan aku tidak mengetahui seorangpun sejarah mereka" Dari ibaroh ini, kita menemukan secara dzahir, bahwa Abu Marwan seabagai keluarga Ba Alawi, dan ia merupakan orang pertama yang menjalani tarikat tasawuf. 

Dan nama Abu Marwan ini tidak lazim dipakai keluarga Habib Ba Alawi.
Tapi menurut para habib, disini ada kalimat yang hilang, yaitu setelah kalimat “musonnafat adidat” terdapat kalimat “Wabihi tafaqqaha Muhammad bin Ali Ba Alwi” lalu baru dilanjutkan kalimat “wahua awwalu…” jadi yang benar menurut Hanif, “belajar kepadanya (Abu Marwan), (orang yang bernama) Muhammad bin Ali Ba Alwi (Faqih Muqoddam)…”. Hal itu, menurut Hanif, disyahidi oleh kitab Husen bin Abdurrahman al-Ahdal yang bernama Tuhfatuzzaman fi Tarikhi Sadat al
Yaman. Setelah penulis mencari kitab ini, memang ada seperti yang disebut Hanif, ada tambahan Muhammad bin Ali. Kekurangannya, kitab ini di tahqia oleh Abdullah Muhammad al-Habsyi dari keluarga Ba Alawi sendiri. Bukan penulis meragukan pentahqiq tanpa alasan, tetapi beberapa pengalaman pentahqiqan yang dilakukan kalangan internal Ba Alawi, mulai dari kitab Abna‟ al-Imam dan al-Raud al-jaliy, selalu ada masalah. Taruhlah itu betul, bahwa ada nama Muhammad bin Ali Ba Alwi, tetapi apakah betul itu al-Faqih al-Muqoddam? Kita lanjutkan ibaroh
al-Jundi berikut!
يت أيب علوي قد تق
َ
من ب
َ
يت و
َ
 واردي تعز وهم ب
َ
ع
َ
يد م
ِ
د
َ
 ذكر أيب ج
َ
ع
َ
م بعض ذكر م
ُ
َ
دم ذل
يها حيفظ
ِ
ق
َ
 ف
َ
ان
َ
 ابعلوي ك
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
م حسن بن َح
ُ
ه
ْ
ن
ِ
ة م
َ
اع
نسب فيهم مجَ
َ
يق و
ِ
ر
ح طَ
َ
ال
َ
ص
 بن ابعلوي.
ّ
لي
َ
ن بن ع
َ
ْ
مح
َ
ه عبد الر
ْ
م امس
َ
 ع
 لَهُ
َ
ان
َ
ك
َ
يز للغزايل غيبا و
ِ
ج
َ
و
الْ
ٖٗ
"dan sebagian dari keluarga Abi Alwi, telah terlebih dahulu disebutkan sebagian mereka, ketika menyebutkan Abi Jadid beserta orang-orang yang datang ke Taiz, mereka adalah keluarga kesalihan, tarekatnya dan nasabnya, diantara mereka adalah Hasanbin Muhammad bin Ali Ba Alawi, ia seorang ahli fikih, ia menghafal kitab al-Wajiz karya Imam gazali, ia punya paman namanya Abdurrahman bin Ali
Ba'Alawi.”

Dari ibaroh ini ada nama yang disebut al-Jundi merupakan keluarga Ba Alawi, yaitu Hasan bin Muhammad bin Ali Ba Alawi. Nama Muhammad bin Ali Ba Alwi yang disebut kembali, ia mempunyai anak bernama Hasan. Pertanyaannya, kalau Muhammad bin Ali Ba Alwi itu al-Faqih al-Muqoddam, seperti interpretasi Hanif, apakah al-Faqih al-muqoddam mempunyai anak bernama Hasan ?

Mari kita lihat kitab nasab Ba Alawi Syamsu al-Dzahirah, apakah al-Faqih alMuqoddam mempunyai anak bernama Hasan? Perhatikan ibaroh di bawah ini !
وله واي الفقيه ادلقدم( من الولد مخسة بنٌن: علوي وأمحد وعلي وعبد هللا ادلتويف برتْي سنة
وعبد الرمحن ادلتويف بٌن احلرمٌن... ٖٙٙ 35
“ia (al-Faqih al Muqoddam) mempunyai anak laki-laki lima: Alawi, Ahmad, Ali,
Abdullah yang wafat di Tarim tahun 663 H, dan Abdurrahman yang wafat antara
Makkah- Madinah.” (Syamsu al-Dzahirah: 78)
 -----------------------------------------------------------
  34
/2السلوك، الشاملة: 464
35شمس الظه ٌرة: 7
  33
/2السلوك، الشاملة: 4
Wallohu aklamu bissowab.................
n/b : berlanjut ke ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK PART 2 
--------------------------------------------------------------
30البرقة المثٌقة: 1
29البرقة المثٌق
Wallohu aklamu bissowab...........
n/b : berlanjut ABDULLAH BUKAN UBAIDILLAH DALAM KITAB AL-SULUK 2


Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS