Sidebar ADS

SEMBOYAN WALISONGO DALAM BERDAKWAH

 SEMBOYAN WALISONGO DALAM BERDAKWAH

1. SEBJOTONE KALIMOSODO

Kemana-mana hanya membawa Kalimosodo isi Kalimat Syahadat  yaitu DZIKIR : 
لا اله الا الله

Laa ilaaha illallooh,,, beserta isi dari kalimah itu yaitu ISMU DZAT (Dzikir Khofi).

2. DIGDOYO TANPO AJI

Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan di fitnah tetapi mentalnya teguh, dan tidak pernah sakit hati, justru Walisongo sangat mencintai orang² yang membencinya, karena orang yang membencinya itu masih belum faham dan  juga masih belum mendapatkan hidayah.

Wali songo: "Teu medal sila upama kapanah".
Maksudnya yaitu: Tidak pernah tersinggung dan marah walau disakiti dan dibenci, selalu berjaya walaupun tanpa kesaktian, karena mereka hanya berpegang teguh kepada Alloh SWT, aji pasrah lan tawakal billah.

3. MABUR TANPO LAR (Terbang tanpa Sayap)

Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak, maksudnya secara dzahir adalah:
Setiap pepatah kata²nya selalu jadi buah bibir masyarakat sampai ketempat jauh, berbekas dihati umat.

Secara Batin adalah Ruh Qudsy walisongo sukmane urip lan bisa hadir disetiap tempat.

4. MLETEK TANPO SUTANG (Meloncat Tanpa Kaki)

Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan.
ITIHAD Manungguling semesta alam , Ana sirra - Ana ingsun, Puser jagat Qutubul Alamin.

5. NGLURUK TANPO BOLO

Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan, tetapi dengannya membawa kasih sayang yang tulus penuh KELEMBUTAN, welas lan asih yang akan diterima oleh setiap orang disetiap daerah.

6. TARUNG TANPO TANDING

Selalu mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya sendiri, tidak pernah berdebat, bertengkar atau berselisih faham, selalu toleransi dan menghormati semua keyakinan.
Tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini yang begitu luwes.
Bir-Ruh, bil-Lisan, bil-Hal.

7. MENANG TANPO NGASORAKE

Menang Tanpa pernah merendahkan orang lain, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap berbaik sangka, selalu melihat orang lain dari sisi kebaikannya.

Ketika bayan di depan tidak pernah mencaci maki dengan kasar, tetapi begitu lemah lembut dan santun sehingga jadi rahmat bagi seluruh alam.

8. MULYO TANPO PUNGGOWO

Dimulyakan, disambut, dihargai, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang Alim Ulama', tidak pernah mesantren dan bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi hanya manusia biasa yang sudah mengenal dirinya dan mengenal Tuhannya(marifat) yang menjadikan dakwah sebagai maksud dan tujuanya untuk menggapai ridha Alloh SWT.

9. SUGIH TANPO BONDO

Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya.


Wallohu aklamu bissowab..........
Sumber : Kitab Babad Tanah Jawi dan Perkembangan islam Di Timur Jauh, Al-Maktab-Al daimi. 

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS