Sidebar ADS

HAPLOGROUP J1 JELAS BUKANLAH ASAL PENUTUR SEMIT ‼️

HAPLOGROUP J1 JELES BUKANLAH ASAL PENUTUR SEMIT ‼️

APAKAH HAPLOGROUP J1-M267 SEMIT ?

Haplogroup J1 bukan merupakan Haplogroup Semit. Ini adalah salah satu Haplogroup Y-DNA (dari garis bapak) yang paling kuno. Yang dapat dilacak hingga ke jaman prasejarah, hampir 32.000 tahun yang lalu, dan begitu kuno bagi awal mula Orang Semit.

J1 tampaknya  populasi sebagian besar tersebar di Timur Tengah dan Kaukasus, dan sedikit di Eropa dan Asia Selatan / Tengah.

Menurut beberapa penelitian, J1 tampaknya berjumlah tinggi di antara Orang-orang Arab di Semenanjung Arab, Levant dan Mesopotamia juga. Namun, secara genetik, kita tak dapat menyebut Haplogroup ini "Semit" karena Orang-orang Semit umumnya memiliki garis keturunan FGC11 dari Haplogroup ini di area tersebut. Karena masyarakat Arab terutama didasarkan pada sekelompok unik Haplogroup J1, FGC11, salah bila menyebut semua orang dengan J1 sebagai “Semit”. Dalam pengertian ini, kita tak dapat mengaitkan Haplogroup J1 dengan asal Penutur Semit.

Bahkan, jelas ada berbagai kelompok J1 di antara Orang Kaukasia, Eropa, dan Asia Selatan / Tengah. Khususnya, di Kaukasia, J1 nampak dalam jumlah tinggi atau sedang di antara berbagai kelompok etnis seperti Kubach, Kaitak, Lezghin, Avar, Dargin, Circassia, Chechen, Balkar, Nogai, Kumyk, dan Turki Azerbaijan. Semua orang ini bertutur berbagai bahasa yang terikat dengan Bahasa Kaukasia Timur Laut, Bahasa Kaukasia Barat Laut, dan Bahasa Turki. Dan Orang Eropa yang memiliki J1 juga menuturkan Bahasa Indo-Eropa dibandingkan dengan Bahasa Semit.

Haplogroup J1 adalah Haplogroup yang paling banyak tersebar (81%) di selatan Mesopotamia, yang merupakan tanah air Sumeria kuno antara 4.500 dan 1.800 SM.

Mesopotamia selatan juga merupakan lokasi penting lainnya yang memiliki frekuensi tertinggi kedua J1 setelah Kaukasus Timur Laut. Haplogroup J1 tampaknya 81% di wilayah berawa-rawa Arab dari selatan Mesopotamia (Al-Zahery, 2011).

Penelitian Al-Zahery menunjukkan Haplogroup J1 adalah Haplogroup yang paling banyak terlihat di selatan Mesopotamia, yang mungkin menjadi petunjuk Haplogroup utama Sumeria kuno yang tinggal di Mesopotamia selatan antara 4,500-1.800 SM. Menjelang akhir artikel, kami memfokuskan hubungan Sumeria dengan Haplogroup J1.

Lokasi lain, Haplogroup J1 sebagian besar terlihat, di selatan Semenanjung Arab. Namun, tak terlalu penting karena garis keturunan FGC11 nampaknya hadir di antara Orang-orang Yaman. Namun kami tak begitu saja mengklaim J1 berasal dari Yaman karena frekuensi J1 yang tinggi yaitu adanya gugus unik, FGC11, yang terlihat di antara Orang-orang Yaman, dan daerah tersebut tak memiliki banyak variasi Haplogroup J1; itu sebabnya kami tak bisa mengklaim muasal Haplogroup J1 dari lokasi tersebut.

Bila Haplogroup J1-M267 berasal dari daerah itu, kita akan melihat ratusan garis keturunan di antara Orang Yaman sekarang. Juga, garis keturunan FGC11 berusia 4.600 tahun, yang berarti FGC11 mungkin tiba di semenanjung Arab 4.600 tahun yang lalu, atau berasal dari sana sebagai pecahan dari Z1884. Oleh karena itu, hipotesis yang mengklaim J1-M267 berasal dari Yaman nampaknya meragukan.

Di Eropa dan Asia, terdapat banyak variasi garis keturunan J1 seperti Z1828, ZS241, PF7264, L817, Z640, YSC76 dan PF7263 :

Z1828 mungkin berasal 8.000 tahun yang lalu, dan nampaknya menyebar di Asia Barat, Eropa, Kaukasus, dan Asia Tengah.

ZS241 mungkin berasal dari 5.300 tahun yang lalu, dan tampaknya mendiami sebagian besar Eropa Timur dan Asia Tengah serta sejumlah kecil di Asia Barat.

P56 (PF7264, PF7263) mungkin berasal 14.000 tahun yang lalu, dan umumnya terdapat di Turki dan Eropa.

L817 mungkin berasal 8.700 tahun yang lalu, dan nampaknya sebagian besar di Polandia, Ukraina dan Jerman di Eropa dan berjumlah sedikit di Asia Tengah dan Asia Barat.

Z640 mungkin berasal 4.600 tahun yang lalu, dan nampaknya di antara Orang Eropa dan Asia Barat. Silsilah ini nampaknya tak ada di Afrika Utara meskipun nampaknya berjumlah sedikit di Arab.

YSC76 (ZS219 dll) berasal 4.900 tahun yang lalu, dan biasanya terlihat di Wilayah Eropa Timur, Eropa Barat / Selatan, dan Asia Barat.

FGC11 berasal 4.600 tahun yang lalu, dan nampaknya tersebar di antara semenanjung Arab, Levant, Mesopotamia, dan Afrika Utara. Nampaknya spesifik untuk Orang Semit di Asia Barat Daya. Dan bisa disebut "sub Klade Semit" juga.

Grafik biru menunjukkan J1-FGC11, yang merupakan garis keturunan unik di antara Orang Arab. Di sisi lain, garis keturunan lain akan tampak di antara Orang Eropa, Kaukasia dan Turki dibandingkan Arab. Ini berarti Haplogroup J1 bukanlah berasal dari Semit.

Bahasa Afroasiatik yang juga mencakup Bahasa Semit sepertib halnya Amharik, Arab dan Ibrani yang pertama kali muncul di Semenanjung Arab, Levant dan Ethiopia, dan kemudian menyebar ke Afrika Utara melalui kekhalifahan Islam. Itulah mengapa kita melihat J1-FGC11 di Afrika Utara hari ini. Ini adalah Haplogroup kedua yang paling banyak dilihat setelah E1b di Afrika Utara. Diketahui juga Haplogroup yang paling banyak dilihat pada penutur Afroasiatik adalah garis keturunan E1b seperti V12, V32 dan M81. E1b adalah salah satu Haplogroup yang paling umum pada Orang Semit di Levant dan Mesopotamia; sementara itu, E-V12 tampaknya menjadi bagian dari lembah Sungai Nil, dan Arab, dan E-M81 terkait dengan Wilayah Afrika Barat Laut.

Dari semua garis keturunan Haplogroup J1 ini, hanya FGC11 dan L93 yang terkait dengan Orang-orang Arab karena nampaknya unik di semenanjung Arab dan Afrika Utara. Dan itu berarti sebagian besar suku-suku Arab, yang berasal dari garis keturunan FGC11, diturunkan dari seorang lelaki unik yang mungkin tinggal di Mesopotamia atau Levant 4.600 tahun yang lalu, dan bergerak ke arah selatan. Yang membuatnya sedikit aneh adalah kenyataan, terkecuali FGC11, semua garis keturunan J1 lainnya adalah penutur bahasa non-Semit. Ini mungkin merupakan petunjuk garis keturunan FGC11 mungkin telah mengadopsi Bahasa Arab dan Kanaan 4.000-4.600 tahun yang lalu. Hipotesis kami terhadap peralihan bahasa J1-FGC11 dari Sumeria ke Ibrani dan Arab, yang kami sebut Bahasa Semit sekarang, didasarkan pada peristiwa dan catatan sejarah juga.

APAKAH SUMERIA TERKAIT DENGAN HAPLOGROUP J1 ?

Asal usul J1 telah menjadi salah satu pokok bahasan yang paling argumentatif sejauh ini. Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa Sumeria nampaknya terkait dengan J1.

Pertama-tama, haplogroup yang paling banyak terlihat di selatan Mesopotamia, yang merupakan tanah air Sumeria Kuno di masa lalu, adalah J1-M276 dengan frekuensi tinggi 81% (Al-Zahery, 2011). Bahkan, tingginya jumlah J1 di selatan Mesopotamia menampilkan jejak Orang Sumeria di wilayah tersebut.

Kedua, catatan sejarah menginformasikan Abraham, yang adalah Nabi Yahudi, Kristen, dan Muslim, lahir di kota Ur, dan kemudian ia meninggalkan Sumeria, mungkin antara 2.000-2.200 SM, dan pergi ke Harran dan kemudian menuju Kanaan berdasarkan Catatan Islam dan Yahudi.

Saat ini, ada begitu banyak hipotesis asal-usul Orang Yahudi, namun biasanya diterima banyak kalangan garis keturunan Abraham adalah J1-FGC11 (Lihat proyek Quraysh & Bani-Hashem mengenai FTDNA) oleh beberapa otoritas (meskipun belum pasti). Abraham memiliki dua putra bernama Ismael dan Ishak. Ishak tinggal di Kanaan (Levant) sekitar 2.000 SM. Di sisi lain, sumber sejarah Islam menginformasikan bahwa Ismael dan ibunya meninggalkan Kanaan, dan bertemu dengan suku Jurhum. Ismael belajar Bahasa Arab dari suku lokal Jurhum ketika ia menetap di Semenanjung Arab.

Saat ini, sebagian besar suku-suku seperti Quraish & Bani-Hashem (Bani Hasyim) di negara-negara Arab berhubungan dengan Adnan yang keturunan Ismael. Berdasarkan tradisi silsilah Arab, Orang-orang Adnan adalah “Orang Arab” (Arab-i Musta'jimah) sedangkan Suku-suku Qahtan dianggap (orang Arab murni) adalah penduduk Arab setempat. Kini, dalam proyek genetik, kita melihat sebagian besar orang dari suku Qahtani biasanya terkait dengan garis keturunan E1b1 sedangkan Adnan kebanyakan terkait dengan Haplogroup J1. Namun, juga dimungkinkan untuk melihat J1-FGC11 di antara Orang Qahtan, yang mungkin berasal dari Adnan. Diketahui kaum Adnan menyebar melalui semenanjung Arab saat jumlahnya bertambah.

Di sisi lain, juga diperkirakan Ishak dan keluarganya mengadopsi Bahasa Kanaan saat Abraham menetap di Kanaan setelah lama mencari tempat tinggal. Sudah diketahui dan diterima oleh sebagian besar pihak berwenang bahwa Abraham berasal dari kota Ur di Sumeria. Jadi mustahil baginya untuk mengetahui Bahasa Kanaan disaat dia tinggal di Sumeria. 

Diperkirakan Terah, ayah Abraham, meninggalkan Sumeria bersama putra-putranya, Abraham dan Haran, mungkin sekitar 2.000-2.200 SM pada masa pemerintahan Dinasti Ur III. Secara historis, Dinasti Ketiga Ur menguasai Kota Ur dan selatan Mesopotamia. Dalam pengertian ini, dapat dipastikan Bahasa asli Abraham adalah Bahasa Sumeria sebelum mereka menetap di Kanaan. Anda dapat membaca beberapa ayat dari Kitab Kejadian mengenai Abraham dan Kota Ur di bawah ini :

ב  וַיְהִי, בְּנָסְעָם מִקֶּדֶם; וַיִּמְצְאוּ בִקְעָה בְּאֶרֶץ שִׁנְעָר, וַיֵּשְׁבוּ שָׁם.
…………………………………………………
כו  וַיְחִי-תֶרַח, שִׁבְעִים שָׁנָה; וַיּוֹלֶד, אֶת-אַבְרָם, אֶת-נָחוֹר, וְאֶת-הָרָן.
כז  וְאֵלֶּה, תּוֹלְדֹת תֶּרַח–תֶּרַח הוֹלִיד אֶת-אַבְרָם, אֶת-נָחוֹר וְאֶת-הָרָן; וְהָרָן, הוֹלִיד אֶת-לוֹט.
כח  וַיָּמָת הָרָן, עַל-פְּנֵי תֶּרַח אָבִיו, בְּאֶרֶץ מוֹלַדְתּוֹ, בְּאוּר כַּשְׂדִּים.
כט  וַיִּקַּח אַבְרָם וְנָחוֹר לָהֶם, נָשִׁים:  שֵׁם אֵשֶׁת-אַבְרָם, שָׂרָי, וְשֵׁם אֵשֶׁת-נָחוֹר מִלְכָּה, בַּת-הָרָן אֲבִי-מִלְכָּה וַאֲבִי יִסְכָּה.
ל  וַתְּהִי שָׂרַי, עֲקָרָה:  אֵין לָהּ, וָלָד.
לא  וַיִּקַּח תֶּרַח אֶת-אַבְרָם בְּנוֹ, וְאֶת-לוֹט בֶּן-הָרָן בֶּן-בְּנוֹ, וְאֵת שָׂרַי כַּלָּתוֹ, אֵשֶׁת אַבְרָם בְּנוֹ; וַיֵּצְאוּ אִתָּם מֵאוּר כַּשְׂדִּים, לָלֶכֶת אַרְצָה כְּנַעַן, וַיָּבֹאוּ עַד-חָרָן, וַיֵּשְׁבוּ שָׁם.

[11: 2] Dan ketika mereka bermigrasi dari timur, mereka tiba di sebuah dataran di tanah Sinear (Sumeria) dan menetap di sana.
……………………………………………………………………………………

[11:26] Ketika Terah hidup tujuh puluh tahun, ia menjadi ayah Abram, Nahor, dan Haran.

[11:27] Inilah keturunan Terah. Terah adalah ayah Abram, Nahor, dan Haran; dan Haran adalah ayah Luth.

[11:28] Haran wafat di hadapan ayahnya, Terah, di tanah kelahirannya, di Ur-Kasdim (nantinya bernama Khaldea).

~Ur Kasdim, juga dikenal sebagai Ur dari Orang-orang Kasdim atau Ur Kaldea, adalah sebuah kota kuno yang terletak di wilayah Mesopotamia Tenggara, yang sekarang ini merupakan bagian dari Irak selatan. Kota ini memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam peradaban kuno. Ur Kasdim diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim (Abraham), yang merupakan tokoh utama dalam agama Islam, Kristen, dan Yudaisme.

Selain menjadi tempat kelahiran Nabi Ibrahim, Ur Kasdim juga dikenal karena memiliki bangunan-bangunan megah, seperti ziggurat yang merupakan jenis kuil tinggi khas Mesopotamia. Ziggurat di Ur dikenal dengan nama Ziggurat Ur, dan ini merupakan salah satu contoh arsitektur kuno yang mengesankan.

Ur Kasdim adalah salah satu kota kuno yang penting dalam sejarah perkembangan peradaban manusia di wilayah Mesopotamia, yang dikenal sebagai "Tepi Timur" atau "Tepi Dua Sungai" karena terletak di antara sungai-sungai Tigris dan Eufrat. Chat Gpt ~

[11:29] Abraham dan Nahor mengambil istri; nama istri Abram adalah Sarai, dan nama istri Nahor adalah Milka. Dia adalah putri Haran ayah dari Milka dan Iska.

[11:30] Sekarang Sarai mandul; dia tak punya anak.

[11:31] Terah membawa putranya, Abram, dan cucunya, Lot, putra Haran, dan menantunya, Sarai, isteri Abram putranya, dan mereka pergi bersama-sama dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan; tetapi ketika mereka datang ke Haran, mereka menetap di sana. (Kitab Kejadian).

Dalam Kejadian pasal 11, diceritakan nenek moyang Abraham menetap di Sumeria (Sinear/Shinar) setelah banjir. Dan kemudian, mereka membangun sebuah kota di sana, dan tinggal di Ur. Kitab Gilgames mengenai Sumeria juga mengisahkan Banjir Besar, dan juga diperkirakan oleh beberapa pihak berwenang, Utnapishtim yang tercatat di Gilgames adalah Nuh, yang selamat dari banjir lokal di sekitar Mesopotamia atau di wilayah timur. Menurut sumber-sumber Islam dan Yahudi, Banjir Besar terjadi di wilayah tertentu bukannya seluruh dunia. Dengan kata lain, diperkirakan bahwa Air Bah tak membanjiri seluruh dunia. Salah satu catatan paling awal mengenai Air Bah adalah juga mitos penciptaan Bangsa Sumeria yang disebut Eridu Genesis.

Menurut Hipotesis Rose, seorang arkeolog, Banjir Besar mungkin terjadi di Teluk Oasis pada 6.000 SM. Namun, ada juga kemungkinan Banjir Besar terjadi di suatu tempat di wilayah timur karena dalam Kejadian mengatakan bahwa nenek moyang Abraham datang dari wilayah timur ke dataran yang kemudian disebut "Sinear" (Sumeria).

Menurut hipotesis Jeffrey I. Rose dari Institut Arkeologi dan Purbakala di Universitas Birmingham, daratan yang tadinya subur terendam di bawah Teluk Persia hampir 8.000 tahun yang lalu. Diperkirakan daratan itu adalah rumah bagi beberapa populasi manusia paling awal di luar Afrika :

"Hipotesis Teluk Oasis memprediksi lonjakan tiba-tiba pemukiman manusia setelah 8.000 BP (Before Present), di mana saat ini masyarakat yang pindah terpaksa mundur ke atas daratan saat permukaan laut menenggelamkan dataran banjir."

(Rose, 2010)

Kami juga mengira Banjir Besar mungkin terjadi di suatu tempat di timur bukannya Teluk Oasis. Dalam Kitab Kejadian, diceritakan bahwa nenek moyang Abraham datang dari timur ke dataran yang kemudian disebut Sumeria (Sinear/Shinar). Kemungkinan lain juga harus diteliti oleh para arkeolog. Bila ini dibuktikan oleh penelitian arkeologi, maka kita berasumsi haplogroup J1 berasal dari sekitar barat daya Kaspia, Iran atau Asia Tengah yang mungkin tenggelam akibat banjir lokal, dan kemudian menyebar ke Kaukasus dan Mesopotamia. Ada juga beberapa penelitian linguistik yang menunjukkan Orang Sumeria mungkin berasal dari Asia Tengah karena kenyataan bahasa mereka bersifat aglutinatif dan memiliki beberapa fitur tata bahasa dan kata-kata yang mirip dengan Bahasa Kaukasia dan Turki (Dartman, 2009). Namun, daerah itu mungkin juga berada di suatu tempat antara Mesopotamia, Asia Tengah dan Kaukasus.

~Bahasa aglutinatif adalah bahasa yang banyak menggunakan aglutinasi : sebagian besar kata dibentuk dengan penggabungan morfem. Istilah ini diperkenalkan oleh Wilhelm von Humboldt pada 1836 untuk mengelompokkan bahasa dari perspektif morfologi. Contoh bahasa aglutinatif adalah Basque, Indonesia, Jepang, dan Korea.Wikipedia~

Menurut teks-teks Ibrani, nenek moyang Abraham datang ke Sumeria dari timur setelah Air Bah (yang diperkirakan terjadi antara 4.500-6.000 SM), dan dinyatakan banjir itu ditujukan untuk Kaum Nuh, bukan untuk semua orang di dunia menurut referensi Islam dan Yahudi. Bila nenek moyang Abraham datang ke tanah Sumeria dari timur, mereka tak mungkin berasal dari Afroasiatik, melainkan Orang Asia :

 “[11: 2] Dan ketika mereka bermigrasi dari timur, mereka tiba di sebuah dataran di tanah Shinar (Sumer) dan menetap di sana."

Tablet Sumeria membuat kita memahami apa yang terjadi setelah banjir, tiga Dinasti Sumeria (Kish, Uruk dan Ur) memerintah di Mesopotamia selatan. Bila banjir benar-benar terjadi di Mesopotamia, Oasis Teluk, atau tempat di wilayah timur, maka kita dapat mengasumsikan kemungkinan adanya hubungan Mesolithik antara Orang-orang J1 di Kaukasia dan Sumeria. Di Irak, kita juga melihat beberapa persebaran kecil J1-Z2331 yang hampir 7.900 tahun (hampir sekitar 6.000 SM) dan kelompok atas hingga J1-FGC11, yang mungkin merupakan petunjuk beberapa cabang Z2331 memasuki Mesopotamia selatan sekitar 6.000 SM dan dari sanalah silsilah FGC11 berasal.

BAGAIMANA CARA ISHAK DAN ISHMAEL MENGADAPTASI BAHASA YANG BERBEDA?

Sumber utama Haplogroup Bahasa Afroasiatik adalah dari garis keturunan E1b1 seperti M2 (E1b1a1), V12 (E1b1b1a1a1) / V32 (E1b1b1a1a1b), U174 (E1b1a1a1c1a1), V22 (E1b1b1a1c1a1), V22 (E1b1b1a1c1a1), V22 (E1b1b1b1a1b1), V22 , dan kemudian ke arah Mesopotamia di timur. Di sisi lain, kami tak dapat mengkategorikan
E-V13, garis keturunan Afro-Eropa di Eropa, di bawah kelompok Afroasiatik.

Abraham, ayah Ishmael dan Isaac (Ishak), tak memahami Bahasa Arab ataupun Bahasa Kanaan saat ia lahir di Kota Ur di Sumeria karena secara arkeologis diketahui Bahasa Sumeria-lah yang dituturkan oleh penduduk lokal Ur hingga 1.800 SM, dan bahkan kemudian titik tolak migrasi pertamanya adalah dari Kota Ur ke negara Nimrod, yang mengalami sejumlah masalah dan pergi dari sana, lalu bermigrasi ke Mesir. Belakangan, ia juga meninggalkan Mesir, dan menetap di lokasi yang disebut Kanaan, tempat mereka mengadopsi Bahasa Proto-Kanaan. Namun, Ismael dan keturunannya pindah ke Arab Saudi mengadopsi Bahasa Arab dari suku Jurhum Qahtani setempat di saat yang sama.

Bahasa Semit seperti halnya Ibrani, Arab dan Amharik dikategorikan dalam keluarga Bahasa Afroasiatik. Ini berarti Bahasa Arab dan Bahasa Ibrani berasal dari rumpun bahasa yang sama dengan Bahasa Berber, Chadic, Kush, Mesir, Amharik dan Omotik dari keluarga Bahasa Afro-Asia di Afrika Utara. Kini, kita melihat sebagian besar Orang Afroasiatik adalah dari Haplogroup E1b1b (terutama garis keturunan V12, V32, M81). Dan kita melihat banyak variasi garis keturunan E1b di antara Orang Semit dan Afroasiatik sedangkan hanya garis keturunan FGC11 dari J1 yang ada di antara orang Semit Afroasiatik. Dan juga tidaklah mungkin melihat Haplogroup J1 di antara beberapa Orang Afroasiatik seperti Berber dan lain-lain.

Berdasarkan teorinya, bahasa-bahasa Afrika menyebar ke Asia melalui Haplogroup E1b, bukanlah dengan Haplogroup J1. Secara historis diketahui kaum kelas elit yang berkuasa Orang-orang Afro-Asia (Akkadia, Assyiria dan lain-lain) juga menginvasi utara Mesopotamia dan membawa Bahasa Afroasiatik mereka ke bagian tengah dan utara Mesopotamia selama periode Akkadia dan Babilonia. Model skenario dominasi elit E1b1 mungkin ditujukan untuk Orang Akkadia, Assyiria, dan Babilonia. Dalam pengertian ini, mungkin diperkirakan Sumeria adalah bahasa utama Mesopotamia kuno sebelum akhirnya Afroasiatik E1b yang mengalahkan Mesopotamia (model dominasi elit).

PEMBAHASAN :

Faktanya, seperti yang dinyatakan dalam Kitab Kejadian, Orang Yahudi (dan juga Orang Arab keturunan Adnan dari FGC11) mungkin berasal dari Sem, dan Sem mungkin juga dari bapak dari garis keturunan J1-FGC11 (bila garis keturunan itu benar asal-usulnya), dan saya tak menyangkal asal Sem, namun demikian maksud saya bahasa asli Sem / Sam kemungkinan adalah Sumeria saat mereka pertama kali menetap di Ur setelah terjadinya banjir, dan datang dari timur, namun kemudian keturunannya, Terah, Haran dan Abraham, yang meninggalkan Sumeria dan pindah ke Levant, kemungkinan mengadopsi Bahasa Kanaan, dan Orang-orang (Ismael) yang pindah ke Arab mengadopsi Bahasa Arab.

Itulah sebabnya kami menyebut Bahasa Afro-asia ini Semit sekarang. Di sini, tampaknya ada peralihan bahasa karena Bahasa Semit berasal dari Bahasa Afro-Asia Afrika Utara, yang harusnya terkait dengan garis keturunan Afroasiatik E1b1b.
Secara linguistik, J1-FGC11 tak dapat disebut "asal Afroasia" (juga istilah "Semit" bila digunakan dalam pengertian ini), namun secara genetik / genologis garis keturunan (FGC11) dapat disebut "Semit" karena berasal dari Sem, putra Nuh. Anda dapat menambahkan komentar Anda di bawah ini.

REFERENSI.

1. Al-Zahery (2011), In search of the genetic footprints of Sumerians: a survey of Y-chromosome and mtDNA variation in the Marsh Arabs of Iraq, Additional file 3 – Absolute frequencies of Y-chromosome haplogroups and subhaplogroups in the 48 populations included in the PCA.

2. Dr. Jeffrey I. Rose (2010), New Light on Human Prehistory in the Arabo-Persian Gulf Oasis, The University of Chicago Press, Article DOI: 10.1086/657397

3. Dr. Bahattin Dartman (2009), A New Approach to the Invention of the Writing in the Context of Religion Texts And Archaeological Findings, TAED 41, 2009, 1-15.

4. Book of Genesis, Chapter 11,
http://www.vatican.va/archive/bible/genesis/documents/bible_genesis_en.html#Chapter 11

5. FTDNA, Quraysh & Bani-Hashem DNA Project, https://www.familytreedna.com/public/Qurayishj1c3d/default.aspx?section=yresults

6. FTDNA, Arab Tribes, https://www.familytreedna.com/groups/arab-tribes/about/background

7. FTDNA, E1b1 Project, https://www.familytreedna.com/public/E1b1arabia/

8. Van Seters, John (1998). “The Pentateuch”. In Steven L. McKenzie, Matt Patrick Graham. The Hebrew Bible today: an introduction to critical issues. Westminster John Knox Press. ISBN 9780664256524.

9. Köroğlu, K. (2010), Eski Mezopotamya Tarihi, Başlangıcından Pers Dönemine Kadar, İstanbul.

10. Küçükaşçı, M. S. (2003), Cahiliye’den Emevilerin Sonuna Kadar Haremeyn, İstanbul.

11. J1 Haplogrubu Hakkında Bilgi, http://www.haplogruplar.com/j1-haplogrubu/

12. SNPs of Haplogroup J1, http://yfull.com/tree/J1/

Profil James Strong.

James Strong adalah nama julukan sang penulis. Dia adalah peneliti lepas genetika (Haplogroup Y-DNA & mtDNA dan DNA autosomal), sejarah genetika dan linguistik.

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS