BUDAK BA'ALAWI SEYOGYA'NYA BELAJAR DARI BUAH GANDUL DAN KELAPA
Dalam perjalanan waktu yang melintasi sejarah, terdapat cerita menarik tentang upaya manusia untuk menggabungkan dua pohon yang berbeda, pohon pepaya dan pohon kelapa. Hingga saat itu, belum pernah tercatat bahwa pohon pepaya dapat di setek dengan pohon kelapa. Namun, sebelas abad yang silam, terdengar kabar bahwa ada percobaan sambung cangkok antara pepaya dan kelapa.
Upaya ini, meski diurus dengan penuh perhatian, tetap tidak menghasilkan persenyawaan yang diinginkan. Pepaya dan kelapa sepertinya memiliki kehidupan yang terpisah, tak mampu saling nyambung. Sehingga, kepercayaan pada kemungkinan hubungan keluarga antara pepaya dan kelapa pun semakin meredup.
Namun, pada suatu hari, rahasia terungkap. Pepaya yang disimpan dalam pot ternyata dicantolkan pada batang pohon kelapa. Ternyata, bukan melalui proses sambung cangkok yang selama ini diyakini, melainkan dengan cara yang lebih sederhana namun efektif. Kepalsuan terkuak, dan orang-orang pun mulai meragukan kebenaran hubungan serumpun antara pepaya dan kelapa.
Pentingnya penemuan ini tidak hanya pada keberhasilan dalam menciptakan hubungan antara kedua pohon tersebut, tetapi juga pada pemahaman bahwa metode yang diyakini selama ini ternyata tidak selalu benar. Dalam hidup ini, terkadang jawaban yang kita cari tak selalu mengikuti jalur yang sudah dikenal. Sebuah rahasia yang terpecahkan dapat mengubah pandangan kita terhadap kebenaran yang selama ini diyakini.
Kisah tentang pepaya dan kelapa ini mengajarkan kita untuk selalu terbuka terhadap kemungkinan baru, bahkan ketika kita yakin bahwa sesuatu tidak mungkin terjadi. Kita dapat menemukan solusi di tempat yang tidak terpikirkan sebelumnya, dan terkadang kebenaran yang sejati hanya terungkap ketika kita bersedia melihat melampaui apa yang sudah kita ketahui. Parabudak sadarlah… (darjo 2024)
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
Penulis : Gus Zaini Al-Zubb