Sidebar ADS

DUNIA DALAM CERITA DRAMA SIMBOLIS

DUNIA DALAM CERITA DRAMA SIMBOLIS

Bahwa untuk menyikapi silsilah nasab Wayang, kita tidak usah minta uji pustaka maupun uji DNA untuk kepastianya. Karena tanpa itu pun, semua sudah bisa difahami bahwa itu semua atas dasarnya adalah kira-kira semata.

Untuk urusan keilmuan yang dituntut pembuktian secara ilmiyah maka akan sangat aneh jika silsilah Wayang ini ditampilkan dimuka. Jangan sampai metode penulisan silsilah Wayang di jadikan sebagai rujukan pakem absolut untuk pencatatan ilmu nasab yang sudah mapan.

Dunia wayang adalah tanda dan simbol. Mulai dari bentuk bangun wayangnya, perlengkapan pergelaran, struktur pertunjukan, hingga alur cerita, semua merupakan simbol yang kaya akan makna.

Pada wilayah simbolik yang berhubungan dengan bentuk bangun wayang, misalnya, bisa ditemukan pada wayang yang dibuat dengan posisi berdiri tegak, posisi agak membungkuk, atau mata bercorak gabahan (menyerupai bentuk gabah). Perbedaan bentuk bangun tersebut bukan semata-mata untuk estetika, tetapi menjadi simbol dari karakter atau wayak masing-masing tokoh.

foto : Rumail Abbas sedang ngelus2 anjing

Simbol-simbol dalam wayang juga tampak pada perlengkapan pergelarannya, seperti kelir yang menyimbolkan alam semesta, gedebog (batang pisang) simbol dari bumi, dan blencong pralambang matahari.

Sedang Wayangnya sendiri adalah simbol dari manusia dengan berbagai macam tingkah polahnya. Dan alur cerita wayang dari awal hingga akhir juga menyimbolkan tahapan kehidupan manusia dari lahir hingga mati. Dengan segala simbolnya, wayang akhirnya memiliki unsur tatanan, tontonan, dan tuntunan.

Dengan segala simbol dan maknanya, wayang akhirnya menjadi salah satu pemikiran khas Nusantara sebagai hasil akulturasi budaya yang berlangsung dari abad ke abad dengan pengaruh besar budaya Jawa, Hindu, Bali, Sunda, dan budaya Nusantara lainnya, bahkan budaya global.

Hidup menjadi prinsip utama dalam filsafat wayang. Dari kenyataan hidup kemudian muncul pertanyaan, dari mana asalnya dan ke mana akhirnya? Di sinilah muncul konsep tentang sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan hidup).

Wayang juga merefleksikan harmoni dan keselarasan yang disimbolkan dalam perangkat gamelan dan gending-gending yang mengiringi pergelaran wayang. Seni wayang adalah mitos kosmologis. Di dalamnya tidak hanya ada keindahan, keterampilan, atau ritual, tetapi juga perenungan mendalam untuk mengungkap hal-hal esensial dalam realitas kehidupan.

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS