Setiap orang pasti sangat senang jika disanjung, diberi pujian, dan dikagumi oleh orang banyak. Namun ternyata ada gangguan kepribadian di mana penderitanya merasa ingin selalu disanjung, dikagumi, serta haus akan pujian. Gangguan kepribadian narsistik namanya, gangguan kepribadian ini bisa dideteksi sejak dini saat seseorang berusia kurang dari 18 tahun.
Hal tersebut didasarkan pada teori kepribadian bahwa kepribadian seseorang akan selesai terbentuk saat usia seseorang lebih dari 18 tahun. Sebelum berusia 18 tahun, ia akan mulai memperlihatkan tanda-tanda apabila terdapat masalah terhadap kepribadiannya yang bisa diamati oleh keluarga atau orang terdekat.
Bahwa gangguan kepribadian narsistik merupakan gangguan kepribadian di mana seseorang mempunyai kebutuhan untuk dikagumi, kebutuhan untuk disanjung, kebutuhan untuk menjadi orang yang dipandang dan dihormati.
Kebutuhan untuk disanjung inilah yang membuat penderitanya menjadi arogan dan sombong dan ingin selalu dihormati. Penyakit kepribadian narsistik ini dipastikan menghinggapi pada seseorang penganut akidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab.
Ciri utama seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik adalah merasa lebih jika dibandingkan dengan orang lain. Biasanya seseorang seperti ini sulit untuk berempati bahkan tidak punya empati terhadap kesulitan orang lain.
Jika dihina ia akan merasa tersinggung meski tidak ada yang bermaksud untuk menghinanya, hanya tidak ada yang memberinya sanjungan seperti yang ia inginkan. Hal tersebut tentu akan membuatnya sangat tersinggung. Seorang penganut akidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab akan sangat marah ketika disetarakan dengan lainnya dalam bab pernikahan, misalnya.
Ia juga akan mudah depresi karena jika ia tidak mendapat keinginannya, ia seperti kehilangan sesuatu yang amat berharga dan merasa harga dirinya jatuh. Contohnya hari ini, bahwa sebagian besar penganut akidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab menjadi stres berat karena tesis KH Imaduddin Utsman Al Bantani.
Merendahkan orang lain bisa dilakukan seseorang dengan gangguan kepribadian ini hanya agar dirinya mendapat sanjungan. Ia juga tidak segan untuk mempengaruhi orang lain untuk berpihak kepadanya dan cenderung mengambil keuntungan dari keberpihakan tersebut.
Pada kondisi yang ekstrem, ia akan menghina seseorang dan mempunyai rasa iri yang berlebihan terhadap orang lain meski menurutnya orang lainlah yang merasa iri kepadanya. Kesulitan dalam menjalani relasi menjadi dampak buruk dari gangguan kepribadian ini.
Jadi dia akan sulit menjalin relasi yang sehat karena cenderung mementingkan diri sendiri dan berharap semua orang mengikuti kemauannya. Dia juga cenderung semaunya sendiri demi mendapatkan kebutuhan harga diri.
Seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik sangat menjaga citranya di hadapan orang lain. Ia tidak bisa menerima kritik dari siapapun.
Orang dengan gangguan ini cenderung jaim, dia akan cenderung menyerang orang yang mengkritiknya lalu merendahkannya dengan tujuan mempertahankan harga dirinya.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
Oleh : www.qsantri.com