Sidebar ADS

MELAWAN PENGHIANAT SEJARAH DENGAN MELURUSKAN KEBENARAN SEJARAH

MELAWAN PENGHIANAT SEJARAH DENGAN MELURUSKAN KEBENARAN SEJARAH

Sebelum abad 19 Masehi, masyarakat Nusantara sudah punya peradabannya sendiri, maju dan sudah modern mengikuti perkembangan zaman dimana ditandai oleh dua peristiwa besar yaitu revolusi industri dan revolusi Prancis, efeknya begitu domino hingga ke negeri Hindia Belanda.


Terutama alam pikiran sudah adaptasi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, seperti juga pada moda transportasi laut dari alat layar biasa hingga menggunakan mesin uap, dari moda transportasi laut hingga moda transportasi darat, lewat temuan Henry Ford, dan Suchiro Honda, peralihan penggunaan transportasi sudah tampak di abad 19 Masehi, itu artinya kondisi sosial masyarakat Nusantara sudah maju, dan modern.


Hanya saja kondisi sosio politiknya masih dalam hegemoni kolonialisme dan imperialisme, sehingga merdeka berpikir, merdeka kehendak, merdeka sikap itu tidak dirasakan umumnya bangsa Nusantara, kecuali mereka yang duduk nyaman bersama kaum penjajah, yang hanya berdamai dalam kesengsaraan saudara setanah airnya.


Lalu kita mempertanyakan, kenapa ada oknum habib mengatakan bahwa "Jika tidak ada habaib mungkin bangsa Indonesia masih menyembah pohon". Ini narasi yang sangat merusak, ia merusak fakta sejarah, yang kedua merusak karena fitnah keji.


Faktanya abad 19 Masehi, terjadi eksodus besar-besaran dari warga Yaman ke Indonesia itu berdasarkan kebijakan khusus penjajah Belanda, untuk mengendalikan api perlawanan para ulama, para bangsawan, dan atau rakyat biasa, berdasarkan pula rekomendasi Snouck Hurgronje, bahwa lawan Belanda yang paling sulit hanya ulama. Yang dikhawatirkan oleh Belanda itu adalah pekik ajakan perang Sabil yang dinyatakan oleh para ulama.


Saya pahami narasi Joseph Stockdale dalam bukunya Sejarah Tanah Jawa yang awal diterbitkan pada 1811 Masehi. Ia mendeskripsikan kondisi sosial-ekonomi umumnya masyarakat Hindia Belanda sudah mengenal kehidupan modern.


Ricklefs, mencatat bahwa orang-orang Eropa tiba, wilayah kepulauan Indonesia dihuni berbagai entitas, termasuk kerajaan-kerajaan perdagangan pesisir yang berorientasi komersial dan kerajaan agraris pedalaman (yang paling penting adalah Sriwijaya dan Majapahit).  Bangsa Eropa pertama yang tiba adalah Portugis pada tahun 1512. Setelah menemui gangguan terhadap akses rempah-rempah di Eropa, Belanda melakukan ekspedisi pelayaran pertama ke Hindia Timur pada tahun 1595 untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung dari Asia.


Adalah Adam Schwarz dalam bukunya " A Nation in Waiting: Indonesia in the 1990s ". Ketika mereka menghasilkan keuntungan hingga 400%, ekspedisi Belanda lainnya segera menyusul. Menyadari potensi perdagangan Hindia Timur, pemerintah Belanda menggabungkan para perusahaan pesaing ke Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC).


Deskripsi di atas sudah sangat jelas mengenai pola kehidupan masyarakat Hindia Belanda abad 19 Masehi yang cukup modern dan sudah banyak para penganut agama, soal kemudian ada oknum Habaib menyimpulkan bahwa jika tidak ada habaib menyebarkan ajaran Islam di Nusantara ini maka masyarakat Nusantara itu masih menyembah Patung, penjelasan ini tertolak dan mengacak-acak sejarah.



❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
          Oleh : Hamdan Suhaemi .

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS