Sidebar ADS

MELAWAN PENYESATAN SEJARAH

MELAWAN PENYESATAN SEJARAH 

Kaum radikal dan intoleran serta penganut faham ideologi kastanisasi rasis kerap berusaha menghilangkan atau mengaburkan akar sejarah bangsa ini agar para pemuda Indonesiai tidak punya kebanggaan terhadap bangsanya.

Paham radikal yang selama ini memfitnah agama dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan suri teladan ajaran agama dan kitab-Nya. Dalam sejarah ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan rasisme apa lagi membanggakan nasab di atas ketakwaan.

Radikalisme dan ekstremisme serta ideologi kastanisasi rasis yang mengatasnamakan agama adalah paham yang dibangun di atas manipulasi dan distorsi agama sehingga akar masalahnya adalah agama, yaitu agama yang dipahami secara menyimpang.

Penyesatan sejarah bangsa oleh kaum radikal tidak boleh dibiarkan. Bagaimana pun, sejarah ialah bagian penting dalam membentuk jatidiri dan identitas kebangsaan.

Ketika kita tercerabut dari akar pengetahuan sejarah, maka besar kemungkinan kita akan mudah diinfiltrasi oleh paham dan ideologi asing yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. Maka dari itu, penting kiranya kita memperkuat literasi sejarah di kalangan masyarakat.

Literasi sejarah tidak hanya mencakup pengetahuan ihwal kronologi peristiwa: kapan, siapa, dan di mana. Melainkan juga kemampuan untuk mengetahui dan memahami sumber-sumber sejarah secara kritis sehingga tidak mudah disesatkan oleh narasi sejarah palsu.

Literasi sejarah yang kokoh akan menghindarkan masyarakat dari upaya pemutarbalikan fakta sebagaimana diagendakan oleh kaum radikal.

Memperkuat literasi sejarah bisa dilakukan dengan pendidikan sejarah yang baik. Ini artinya, masyarakat harus terbiasa mempelajari sejarah dari sumber-sumber yang otoritatif, ilmiah, sekaligus valid. Pendidikan sejarah dalam hal ini tidak lantas harus dilakukan dengan pendekatan formalistik.

Alih-alih itu, pendidikan sejarah bisa dilakukan melalui beragam pendekatan. Salah satunya melalui budaya populer seperti novel, film, series, vlog, micro blogging pada medsos dan sebagainya. Pendidikan sejarah berbasis budaya populer ini kiranya akan lebih menarik bagi kalangan anak-anak, remaja, kaum muda dan masyarakat pada umumnya.

Ungkapan Bung Karno tentang Jas Merah, yakni jangan sekali-kali meninggalkan sejarah kiranya sangat relevan untuk kehidupan bangsa saat ini. Terutama ketika ada upaya menyelewengkan sejarah bangsa dengan beragam cara. Memahami sejarah bangsa ialah bagian penting dari merawat rasa cinta tanah air; nasionalisme.

Lebih spesifik lagi, kita harus memahami kronologi peristiwa proklamasi kemerdekaan, siapa saja yang terlibat dan apa saja perannya. Hal ini penting agar kita tidak mudah disesatkan oleh narasi sejarah palsu yang disusun kaum radikal.


   ❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS