Sidebar ADS

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN LEPAS DARI PEMBODOHAN OLEH KAUM BA'ALAWI

MEMULAI PERUBAHAN DENGAN LEPAS DARI PEMBODOHAN OLEH KAUM BA'ALAWI 

Buat yang selalu mengatakan Nasabmu tak menjamin Nasibmu, Anda bisa Damai saat ini berkat Nasab mu yang menumpas penjajah, Itulah jaminan yang di berikan leluhur mu, oleh karna itu
Jangan kau khianati leluhur mu hanya untuk aman di zona nyamanmu, ingatlah bahwa saat ini kenyamananmu sedang terancam, Apa yang akan kau berikan kepada Nasab mu selanjutnya (Anak Cucumu) tatkala negeri ini kau berikan kepada orang2 yaman??. 

Buat muhubbin yang tercinta,Kembalilah kejati diri Nusantara Ingat bahwa keturunan mu suatu saat akan terjajah oleh mereka jika saat ini kalian masih memuja kaum yahudi Ba'alawi yang telah merubah dan membelokan Sejarah
bangsa kita ini. Salah satu cara memutus doktrin dari kalangan kaum yang merasa paling suci dimuka bumi adalah dengan mengenalkan kepada generasi muda tentang para pahlawan leluhur asli nusantara yang telah berjuang dengan jiwa raga untuk melepaskan belenggu penjajah, dan jika teman atau saudaramu masih belum bisa move one , pertanyakan 12 kalimat dibawah ini, agar mereka sadar jika para kaum Ba'alawi itu adalah bukan bagian dari dzuriyyah Kanjeng nabi.

12 pertanyaannya, yang sulit di jawab oleh pembela nasab Ba'alawi

1. Apakah Ali ayah Fakih Muqoddam ini sosok historis yang ada di Tarim ketika itu?

2. Jika pembela nasab Ba Alawi beralasan, tidak disebutnya nama Ali ayah Fakih Mukaddam dalam kitab Ibnu Samrah, karena ketika itu Ali masih hidup, sedangkan Ibnu Samrah hanya mencatat ulama yang telah wafat. Baik, bisa demikian, tetapi kakek Fakih Muqoddam Ali Khali Qosam ketika itu sudah wafat, ia wafat tahun 529 Hijriah, jika Ibnu Samrah hanya mencatat ulama yang sudah wafat, maka Ali Khali Qosam seharusnya dicatat, karena ketika Ibnu Samrah hidup itu Ali Khali Qosam sudah wafat, mengapa ia tidak dicatat juga? Padahal, dalam literatur kitab karangan ulama Ba Alawi Ali Khali Qosam ini disebut ulama besar.

3. Begitu pula ayahnya Ali Khali Qosam yang bernama Alwi II, mengapa juga tidak dicatat?

4. Juga ayahnya Alwi II yang bernama Muhammad mengapa tidak dicatat?

5 Juga ayahnya Muhammad yang bernama Alwi I mengapa tidak dicatat?

6. Juga ayahnya Alwi I yang bernama Ubaidillah, mengapa tidak dicatat?

7. Bukankah katanya mereka semuanya ulama?

8. Literasi karangan ulama Ba Alawi, seperti kitab “Al-Masyra’urrawi”, menyebut bahwa Muhammad “Sohib Mirbat” ini ulama besar, ialah pembawa Madzhab Syafi’i di Mirbat, bahkan disebut ia guru dari al-Qola’i. tetapi mengapa, sang murid namanya disebut Ibnu Samrah, tetapi gurunya dilupakan. Betulkah Muhammad “Sohib Mirbat” adalah guru dari al-Qola’i?

9. Betulkah ia pembawa Madzhab Syafi’i di Mirbat?

10. Tidak ada satu referensi-pun yang menyebut keduanya, kecuali setelah abad ke-9 Hijriah dalam kitab karangan Ba Alawi. Mengapa demikian?

11. Lalu apakah ada nama Muhammad Sohib Mirbat disebut di dalam kitab sejarah yang mu’tabar sebelum abad ke-9 Hijriah yang dikarang bukan Ba Alawi?

12. Lalu apakah nama dibawahnya terekam kitab sejarah sebelum abad ke-9 Hijriah?

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
   
     Oleh : www.qsantri.com 
https://www.facebook.com/pg/qsantri.eu.org/posts/qsantri.com/paid_online_events

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS