Sidebar ADS

PARA HABIB DAN HABIBAH WAJIB BERTAUBAT YANG NGAKU SEBAGAI CUCU NABI

PARA HABIB DAN HABIBAH WAJIB BERTAUBAT YANG NGAKU SEBAGAI CUCU NABI 

Menyikapi segelintir manusia yang sakit kronis akal sehatnya, dan menggelikan nalar logikanya. Yaitu mereka yang menuduh para pejuang pelurusan nasab Nabi SAW dan penegakan sejarah Nusantara, sebagai manusia tukang fitnah dan rasis. Tentu saja tertuduh yang dimaksud adalah mereka yang kritis kepada Klan Ba’alwi.

Penulis perlu memberikan tanggapan dengan terang-benderang. Agar kesesatan manusia-manusia inlander tersebut tidak semakin naif dan menjadi prasasti kebodohan di negeri tercinta ini. Negeri hebat, yang kini sedang menuju era kebangkitan dan kejayaannya.

Ironisnya mereka para penuduh ini bukan bagian dari Klan Ba’alwi. Mereka pribumi Nusantara, yang moyangnya sedang diperkosa oleh Klan Ba’alwi hampir 200 tahun ini. Manusia bermental jongos, inlander akut, lebih suka membela orang lain daripada membela keluarganya sendiri. Yang selama ini menderita dijadikan obyek penipuan dan eksploitasi. Lucunya, mereka berpendidikan tinggi dan konon beragama mumpuni. Mereka ini dari oknum-oknum sebuah Ormas Islam terbesar di Indonesia. Bahkan mungkin di dunia. (Penulis lebih suka memakai kata oknum yang bermakna miring, daripada kata tokoh yang bermakna elegan dalam mendeskripsikan sebuah peristiwa atau sejarah).

Saya pun tidak akan menyebutkan organisasinya. Karena anak idiot pun, mungkin faham dengan organisasi yang sangat terkenal tersebut. Namun ‘si anak idiot’ seketika akan tampak jenius bila dibandingkan dengan kenaifan para tokoh tersebut. Tentu saja itu hanyalah kalimat satire, sebuah contradictio in terminis. Karena penulis sendiri sampai terheran dan kagum, kok bisa di abad sains seperti ini masih ada yang gagap dan gagal menerapkan logika paling dasar.

Ini Abad 21 bung !!! Anda katanya dedengkot ulama dan doktoral, tapi seolah hidup di abad 12. Abad kegelapan. Ketika banyak vonis, dilakukan tanpa pengadilan, dan tanpa menengok data. Hobbynya membakar manusia yang kritis dan cerdas sebagai tertuduh tukang sihir di ruang publik.

Dibandingkan dengan abadnya Ibnu Sina dan Ibnu Rusydi pun anda tidak pantas. Apalagi dibandingkan dengan abadnya Einstein dan SIRR ALEC JEFREYS.

Nama terakhir adalah pencetus DNA Fingerprinting, DNA Sidik Jari, DNA profil bagi setiap manusia. Bahwa kita didesain Tuhan memiliki DNA khusus yang tidak akan sama dengan seluruh manusia lainnya yang pernah ada, dari Adam hingga manusia terakhir di hari Kiamat.

Dengan disiplin ilmu ini, para Maling Nasab dijamin akan dihantui mimpi buruk sepanjang hidupnya. A Lifelong Nightmare!

(https://en.m.wikipedia.org/wiki/Alec_Jeffreys).

Bukti Kejahilan Oknum Pembela Ba'alwi

Kalimat satire diatas, sebenarnya tidak bisa mewakili kekonyolan dari mereka.

Bayangkan: Ba’alwi jelas telah batal nasab secara kitab nasab 550 tahun lamanya. Batal manuskrip, dan pencatatan di buku induk keluarga Nabi di negeri manapun. Terutama negeri ‘ahlul balad’, Iraq dan Yaman sebagai negeri yang diklaim leluhurnya.

Ba’alwi telah terbukti gagal dan janggal secara kesejarahan. Baik di Iraq, sebagai negeri asal Sayyid Ahmad bin Isa yang dicangkoknya. Atau Yaman, sebagai negeri yang ditumpanginya. Apalagi sebagai parasit, terkait kedatangannya sebagai Imigran antek Kolonial di Nusantara.

Ba’alwi tidak mampu menunjukkan ISBAT NASAB, dari negeri tersebut diatas. Yang ada hanyalah penetapan nasab dari lembaga sekelas LSM Lokal di Jakarta. Lucu, Nabi orang Arab, keturunannya menyebar di Jazirah Arab, tapi isbat nasabnya cukup di Jakarta. Dan semoga tidak ditiru suku-etnis lokal nusantara atau imigran lainnya, bila semudah itu mengaku sebagai Turunan Nabi SAW.

Oknum-oknum Ba’alwi telah terbukti melakukan perbuatan jahat dan sesat. Dengan mendustakan dan membelokkan nasab leluhur Nusantara. Termasuk membuat banyak kuburan palsu. Sehingga seolah mereka pemilik kesejarahan sejak lama di Nusantara. Padahal nyatanya mereka adalah imigran hasil settingan kolonial. Tujuannya untuk mencari nafkah yang lebih layak di negeri orang. Aslinya, mereka imigran kere dari negeri miskin, yang hingga kini masih kacau-balau.

Dan yang paling parah mengenaskan. Berkat kemajuan iptek, melalui ilmu genealogy. Ternyata mereka yang paling getol dan ngotot mengaku cucu Nabi SAW melalui garis lurus laki (paternal) ke Imam Husein bin Ali, ternyata GAL GADOT SI BENALU. Gagal Gak Ada Otak, Sial Benar dan Menanggung Malu. Karena bukan saja gagal atas klaimnya tersebut, malah mereka gagal bukan sebagai Bangsa Arab. Mereka justru bagian dari Yahudi Khazari, orang Kaukasia yang mencangkokkan diri memeluk Yahudi lalu hancur-lebur berdiaspora menyusup ke berbagai bangsa. Dan terekam jejaknya, sebagai pembuat keonaran, makar dan kekacauan di dunia. Bahkan secara kesejarahan mereka adalah keturunan Japeth bin Nuh, yang nantinya menurunkan Gog dan Magog. Yang dalam literasi Islam, disebut sebagai Yakjuj Makjuj.

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gog_dan_Magog).

Dari fakta dan data diatas, menjadikan aneh ketika secara membabi-buta para badut peradaban melakukan pembelaannya. Makan babi saja, hukumnya sudah haram, apalagi yang buta. Jauhilah, jangan memakannya, apalagi menjadi babinya.

Jangan rendahkan diri anda, kembalilah menjadi manusia, yang memanusiakan manusia dan berperikemanusiaan.

Bukti Premanisme Ba'alwi

Faktanya, mereka mendukung Politik Kelas di era Kolonial. Dimana mereka menikmati segala fasilitas dari penjajah sebagai warga kelas 2 diatas pribumi yang kelas 3. Apakah fasilitas tersebut?

Tumpangan kapal gratis dari Yaman ke Nusantara.

Diberi tanah gratis.

Bekerja dan digaji Belanda di banyak sektor perekonomian.

Diangkat menjadi Mufti, pemimpin keagamaan yang memberikan fatwa-fatwa menguntungkan penjajah Belanda.

Diangkat menjadi Kapitan-Kapitan Belanda di banyak kota, sebagai perwakilan penjajah.


Di banyak uraian dan tulisan kami sebelumnya telah jelas mereka lebih berpihak kepada penjajah kafir harbi Belanda, daripada mendukung perjuangan pribumi yang mayoritas muslim. Sedangkan mereka mengaku sebagai turunan Nabinya orang muslim. Tetapi hidup menari-nari diatas darah dan keringat ummat Nabinya. Yang diakui sebagai datuknya, namun ternyata palsu tersebut.


“Barang siapa memotong  sejarah, niscaya sejarah akan ganti memotongnya,” demikian sabda Mbah Kyai Chalwani, mursyid thoriqoh yang sejarahnya juga didholimi oknum Ba'alwi.


Perilaku Rasis tersebut salah satunya bisa dilihat dari Fatwa Mufti Boneka Belanda, yang mendapatkan bintang jasa tertinggi dari Ratu Belanda. Berikut fatwa-fatwanya yang terkenal dari Beliau:


Mengharamkan kaum muslimin untuk melawan Belanda.

Toriqoh dan apa saja yg terang2an melawan belanda spt Naqsabandiyah disesat-sesatkan dan amalan mereka dihukumi bid’ah.

Mendukung Belanda untuk melawan rakyat Aceh.

Mendukung Belanda untuk melawan rakyat Banten.

Fatwa doa khutbah jum’at untuk mendoakan keselamatan Ratu Belanda yg disebar ke masjid dan musholla di nusantara.


Untuk kelengkapan fatwa-fatwa Usman bin Yahya, silahkan buka buku-buku sejarah dan juga kitab karya Usman bin Yahya sendiri.

(https://www.youtube.com/live/NFEAcm_AZDU?si=b3RlY3yyndmXsVjn).


Juga beliau menerapkan Rasisme dalam Pernikahan, dengan dalih menjaga kesucian darah Nabi yang mengalir dalam dirinya.


Berkata Usman bin Abdullah bin Yahya :

“Dalam perkara kafa’ah, tidaklah sah perkawinan seorang laki-laki dengan perempuan yang tidak sekufu’ apalagi perempuan itu seorang syarifah maka yang bukan sayyid tidak boleh menikahinya sekalipun syarifah itu dan walinya menyetujuinya. Sekalipun para fakih telah berkata bahwa pernikahan itu sah namun para ulama ahlul bait mempunyai ijtihad dan ikhtiar dalam perkara syara’ yang tiada di dapati oleh para fakih lain. Maka sesudah diketahui segala nash ini tentang larangan pernikahan wanita keturunan ahlul bait nabi SAW, sebaiknya menjauhkan diri dari memfatwakan bolehnya pernikahan syarifah dengan selain dari keturunan Rasulullah tersebut dengan berlandaskan semata-mata nash umum fuqaha, yakni nikah itu sah bila si wanitanya ridha dan walinya yang dekatpun ridha. Hal ini berlaku secara umum, tidak berlaku untuk syarifah dengan lain bangsa yang bukan sayyid”.

(https://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/2013/12/polemik-dalam-kafaah-syarifah.html?m=1)


Tanggapan penulis, silahkan dikaji di banyak kitab fiqih lintas Madzhab, dan silahkan belajar sejarah sendiri, terkait hal tersebut. Apakah fatwa tersebut adalah kebenaran ataukah topeng musang berbulu ayam.

Andaikan fatwa tersebut benar, tentunya Ba'alwi tidak syah menerapkan hal tersebut, mengingat mereka bukan bagian dari keluarga Nabi SAW, malah terbukti membawa DNA Yahudi Khazari.

Islam hadir untuk menghapus penindasan dan rasisme, namun di tangan para tikus yang mengaku macan, malah menjadi agama yang rasis dan alat penindasan.


Pabila HABIB adalah simbol rasisme yang masih tersisa di Bumi Pertiwi. Sementara HABIBAH adalah simbol kepalsuan sebagai obyek yang ingin dijaga kesuciannya. Semuanya atas nama DARAH NABI SAW.

Sementara BEDEBAH adalah manusia-manusia iritasi, palsu dan bermental terjajah yang berdiri dengan rapuhnya diatas prasasti dan monumen sampah kesejarahan di Nusantara.


Inilah Rasisme Yahudi Khazari, yang mencoba bermain dan mengulang modusnya yang sama sebagaimana di Israel. Negeri asalnya Artis kebanggaan Hollywood dengan genre WONDER WOMAN-nya. GAL GADOT adalah wanita Yahudi Khazari, tak ubahnya para HABIBAH di Nusantara.

Namun Garuda-Garuda Nusantara tetap bermata tajam, tidak akan rela Bhinneka Tunggal Ikanya dicabik dan dirampok dari cengkeramannya.


GAL GADOT SI BENALU, Gagal Gak Ada Otak, Sial Benar dan Menanggung Malu!

Wassalamu’alaikum, Salam Sejahtera, dan Rahayu Nusantaraku

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
  
 Bumi Blambangan, 11/01/2024
Penulis: KRT, Faqih Wirahadiningrat
https://www.facebook.com/pg/qsantri.eu.org/posts/qsantri.com/paid_online_events

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS