Sidebar ADS

PARA SAYYID DALAM PANDANGAN SEJARAH ( jilid 1 )

PARA SAYYID DALAM PANDANGAN SEJARAH ( jilid 1 )

Artikel Kritis Tentang Sejarah Hadhrami
Alexander Knys
(Diterjemahkan dari: Knys Alexander 1999. The Sada in History: A Critical Essay on Hadramis Historiography, Journal of the Royal 
Asiatic Society, (Series 3), 9(2).) 

Ketika mencoba menulis sejarah tentang agama dan politik di 
Hadramaut pada Abad pertengahan, seorang sejarawan akan menghadapi 
sejumlah masalah metodologis dan historiografi, yang beberapa di antaranya akan dibahas dalam artikel ini. Permasalahan yang pertama adalah langkanya dokumen-dokumen sejarah secara umum mengenai sejarah agama dan politik di Hadramaut pada abad tersebut. Yang lebih penting lagi, sumber-sumber yang tersedia penuh dengan agenda-agenda dan bias (kecenderungan untuk mendukung atau menentang sesuatu hal, orang atau kelompok dari pada yang lain dengan cara yang kurang adil) yang sering kali didasarkan pada pertimbangan garis keturunan dan kehormatan suku atau kekeluargaan. 

Agenda dan bias seperti itu muncul dalam sumber-sumber yang berkaitan 
dengan setiap aspek sejarah di Hadramaut. Hanya saja, hal tersebut tampak lebih jelas dalam teks-teks sejarah yang menceritakan tentang penyebaran mazhab imam Syafi‟i, pemujaan terhadap para wali dan pemujaan terhadap asal usul lembaga keagamaan dan pendidikan di Hadramaut. 

Dalam studi terakhir saya tentang tempat-tempat suci (keramat) Hadhrami dan kunjungankunjungan musiman di sana (1997-Knysh), saya menjelaskan peran garis keturunan dalam kontroversi teologis mengenai pemujaan terhadap para wali. Yaitu sebuah kontroversi teologis yang intensitasnya semakin meningkat pada dekade pertama di abad ini dan meledak dengan hebat di saat terjadinya perang saudara antara bagian utara dan selatan Yaman. Saya akan jelaskan dalam artikel ini bagaimana agenda dan bias yang tersembunyi tersebut dalam fakta sejarah Islam di Hadramaut dengan indikasi khusus mengenai munculnya mazhab Syafi‟i dan tersebarnya kaum-kaum sufi (tasawuf). 

Ketika ditanya tentang awal mula gerakan sufi di Hadramaut, setiap Muslim Hadrami dan para pelajar di sana mungkin akan menunjuk seorang wali besar di Tarim yaitu Muhammad ibn al-„Alawi yang sangat terkenal dan lebih dikenal dengan gelar al-Faqih al-Muqaddam yang meninggal pada tahun 1256 M/ 653 H. 1

Jawaban ini mencerminkan pandangan yang mengarah kepada bapak pendiri tarekat sufi pertama di Hadramaut. Yaitu sebuah pandangan yang selalu diulang-ulang di sebagian besar pendidikanpendidikan kontemporer tentang sejarah Hadhrami. Namun, orang yang berbudaya tinggi mungkin akan dapat melunakkan kekuatan pandangan tersebut dari waktu ke waktu. 

Hal tersebut dengan disebutnya parapendahulu-pendahulu mereka yang bagaikan mitos bagi al-Faqih alMuqoddam, yaitu pamannya, Sayyid Ahmad ibn „Alawi ibn Muhammad (w. 1155 M/ 551 H), atau mungkin sayyid pertama di Tarim yaitu Salim ibn alBashri (w. 1207 M/ 604 H).2 Tidaklah sulit untuk menelusuri asal muasal pengetahuan ini (tentang pendahulu-pendahulu Hadrami). Karena mereka sering disebut oleh para sejarawan dari kalangan Hadrami, seperti al-„Alawi ibn Thahir al-Haddad (1968: 96-100), Salih al-Hamid al-„Alawi (1968), alSyathri (1994: 191-194), dan yang terbaru „Alawi ibn Muhammad Bilfaqih (1994). Mereka semua adalah sejarawan dari kalangan Hadrami (Ba Alwi)yang mengandalkan kitab-kitab sejarah dan mu‟jam yang ditulis pada periode 
 
1. Untuk mengetahui Sejarah hidupnya, lihat: Muhammad ibn Abu> Bakr al-Shali> (1319: 2-11). Lihat juga: Shalih Ha>mid al-‘Alwi (1968: 709-740).

2. Untuk mengetahui Sejarah hidupnya, lihat: Shalih Ha>mid (1968: 463-471, 476- antara abad kesembilan dan kesebelas Hijriah, yaitu antara abad kelima belas dan ketujuh belas Masehi. Di antara kitab-kitab yang paling penting adalah:
1.
Kitab al-Jawhar al-Shafaf, karya „Abd al-Rahman al-Khatib (w. 1451
M/ 855 H).
2.
Kitab al-Barq al-Masyiq, karya „Ali al-Sakran (w. 1490 M/ 895 H).
3.
Kitab Tarikh Hadramaut, karya Ahmad Syanbal (w. 1514 M/ 920 H).
4.
Kitab Gharar al-Baha, karya Muhammad ibn „Ali al-Khurayd (w. 1553M/ 960 H).
5.
Kitab al-Masyra‟ al-Rawi, karya al-Syili (w. 1692 M/ 1093 H), dan kumpulan kitab-kitab lainnya yang yang menulis sejarah semacam ini (pendahulu-pendahulu Hadrami) yang terdapat Hadramaut.
Nampaknya abad ke-9 H/ 15 M merupakan titik awal ditulisnya kitabkitab tersebut. Dan hal ini juga berlaku bagi sejarah Hadhrami secara umum, karena hanya sedikit dokumenter sejarah yang lebih dahulu dari pada periode tersebut yang sampai kepada kita. Alasan kurangnya sumber terletak di luar lingkup keahlian saya. Yang terpenting di sini, kekosongan dokumenter tersebut seringkali diisi dengan imajinasi sejarah (sejarah yang fiktif) yang cenderung mengikuti model tertentu. Dalam masyarakat yang berbasis garis keturunan dan kesetiaan kepada kelompok kekerabatan, aspirasi dan nilainilai yang berkaitan dengan garis keturunan, suku, atau keluarga, dan yang akan saya coba analisa di bawah ini berfungsi untuk mendefinisikan model penelitian ini (yaitu Hadhrami)Harus diklarifikasi di sini, untuk menghindari kesalahpahaman. 

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
   Kutipan dari kitab sejarah dari kyai       Imaduddin Utsman Al bantani

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS