Sidebar ADS

PARA TRAH DZURIYYAH WALI SONGO BANGKIT DEMI MENJAGA MARWAH SUCI KANJENG NABI

PARA TRAH DZURIYYAH WALI SONGO BANGKIT DEMI MENJAGA MARWAH SUCI KANJENG NABI

Jika cuma sekedar membanggakan nasab dibolehkan, namun yang dilarang adalah sampai menyombongkannya, merasa paling baik nasabnya dan merasa paling ahli surga,
Di lingkungan masyarakat pun selama ini tak jarang seseorang menceritakan nasabnya ke publik dengan merasa bangga, seakan merasa paling baik, bukankah itu mendzolimi diri ?

Perihal ini disampaikan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) oleh Mbah KH Said Aqil Siroj saat menghadiri acara puncak peringatan Haflah Kubro Madrasah dan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Sabtu (14/7) malam di Halaman Gedung Serba Guna Tambak beras Jawa timur.

"Rasulullah sendiri pernah bersyukur membanggakan sebagai cucunya Abdul Muthalib tokoh dari Quraisy," ungkapnya di hadapan ratusan jamaah haflah.

Selain mencontohkan Beliau Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Kyai Said lantas juga menyampaikan hal yang sama dialami oleh salah seorang tabiin pada masanya, Tabiin tersebut bernama Imam Hasan Al-Bashri dan bapaknya seorang Majusi namanya Yasar. Imam Hasan Al-Bashri lahir di Madinah, sementara hidupnya di Kota Bashro 

"Suatu ketika ada orang menghina dengan berkata 'kamu walaupun ulama besar Sayyidut Tabiin, tapi kamu hanyalah anaknya seorang tahanan perang atau budak, Jawabnya Hasan Al-Bashri begini ''Jangan menghina ayah saya ya, jelek-jelek ayah saya punya anak seperti saya, dan belum tentu saya punya anak seperti saya'," ujarnya.

Sebelum Kyai Said menyampaikan perihal di atas, salah satu putra dari Almaghfurlah KH Abdul Wahab Hasbullah (Mbah Wahab) yakni KH Hasib Wahab yang menyinggung banyak kontribusi yang telah dilakukan ayahnya (Mbah Wahab ) pada bangsa juga negara, sembari ia mengungkapkan tidak bermaksud diri untuk  membanggakan.

Kepada Ketua Majelis Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambak beras itu, Kyai Said mengatakan tidak dilarang seorang anak membanggakan ayahnya dan nasab-nasab yang lainnya. Seperti Rasulullah SAW pernah bangga menjadi cucu Abdul Muthalib, Namun menurut pandangannya, yang tidak dibenarkan hingga menyombongkan sejumlah nasabnya.

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁ 

Oleh : www.qsantri.com 
https://www.facebook.com/pg/qsantri.eu.org/posts/qsantri.com/paid_online_events

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS