Sidebar ADS

POLA INDIKASI STRATEGI ALA KOLONIAL BELANDA

POLA INDIKASI STRATEGI ALA KOLONIAL BELANDA 

Pribumi itu pakemnya ngalah ngalih ngamuk. Jikalau masih mau diskusi itu berarti belum sampai level ngamuk. Dan ingat bahwa yang dimaksud pribumi itu bukan hanya Nahdliyin saja, akan tapi kaum abangan juga para pribumi.

Dalam konflik horizontal sepertinya tidak ada yang lebih sadis dari orang nusantara kalau sudah bencinya memuncak. Beberapa kasus sejarah tinta hitam tragedi kemanusiaan telah tercatat dalam lembaran perjalanan bangsa. Maaf ini bukannya mengungkit-ngungkit, tapi itu fakta sejarah yang wajib disampaikan kepada generasi penerus bangsa.

Alhamdulillah Gusti Allah SWT sangatlah sayang kepada NKRI semoga tidak sampai pada level itu. Dan Nusantara akan baik-baik saja sampai selesai polemik nasab ini dan dengan ending yang indah.

Ternyata, awal KH Imaduddin Utsman Al Bantani menyatakan tesis nasab Ba'alwy gagal, hanya sebagian kecil sekitar 1% dari warga Nahdliyin yang percaya. Namun sekarang grafiknya naik tajam hingga ke kisaran angka 60% Nahdliyin serta semakin hari semakin bertambah angkanya lihat saja konten di medsos Tiktok, Snack, Fb, Ig dll. Semakin gemuruh menyuarakan tentang narasi mempertanyakan klan Ba'alwy sebagai keturunan Nabi SAW.

Juga ormas berbadan hukum PWI LS (Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah) sudah resmi terbentuk yang Panglima Besarnya adalah KH Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim pengasuh Ponpes An Nahwa Buntet Cirebon, akan lebih sangat efektif pergerakannya. Yaitu sebagai upaya untuk berupaya mengembalikan masalah yang sebenarnya.

Dalam polemik nasab para kabib yang dipertanyakan tentang nasabnya malah diam tak berani menjawab, ini bukti bahwa mereka minim ilmu atau bagaimanakah??

Bisa dipastikan mereka tidak akan melakukan itu karena dampak nya kepada para mukibin akan lari darinya, sebab dari segi apapun tidak bisa menjelaskan secara uji pustaka maupun uji DNA. Mereka jelas sangat ketakutan.

Dengan sikap diamnya pun juga akan meruntuhkan kepercayaan umat. Sikap ini sama saja setuju dengan tesis KH Imaduddin Utsman Al Bantani. Ini sangatlah dilema.

Situasi sangat dilema ini baginya menjadikan stres berat, akan konter tesis KH Imaduddin Utsman Al Bantani kenyataan tidak memiliki adanya bahan untuk membantahnya. Lalu bersikap diam saja, lambat laun pasti akan menggerogoti kepercayaan umat tentang kedzuriyahnya.

Kenapa ngustadz pribumi yang mau jadi budak mereka malah di garis terdepan untuk berdebat dengan para Kiai pribumi. Ini ada indikasi strategi adu domba model penjajah Belanda, mereka mentalnya masih sama persis.

Mental penjajah berideologi/ berakidah kastanisasi rasis penyembah nasab yang masih ngotot berkeinginan menjadi kelas 1 dan pribumi kasta ke 3. Kita haruslah merdeka dari penjajahan model apapun, termasuk doktrin-doktri kurafat.

Yang hak akan menang dan yang batil pasti sirna..🤲🤲

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS