TESIS PENELITIAN ILMIAH KOK DISALAHKAN
Ada sebagian pembela nasab Ba'Alwi yang frustasi karena begitu sulitnya untuk menjawab sejumlah pertanyaan tentang keabsahan ketersambungannya dengan Nabi SAW. Merekapun mulai menebar narasi sesat berlogika seperti :
"Sedikit anjuran sebelum urus nasab orang apalagi sampai berani membatalkan, sebaiknya urus nasab sendiri. Semoga anda termasuk orang yang selamat"
Ketahuilah bahwa, meneliti dan membatalkan nasab orang lain kalau ketemu bukti dan saksi pakar, kalau demi melindungi hak orang lain yang banyak dirugikan dengan dasar klaim suatu nasab, maka boleh dan bahkan fardhu kifayah sebagai amar maruf nahi munkar menafikan suatu nasab yang terbukti palsu.
Kalau suatu pengakuan nasab seseorang tidak merugikan orang lain, baru tidak boleh takdzib nasab dan tidak perlu diurus.
Tapi kalau pengakuan nasab jadi latar belakang kesombongan dan kemungkaran, maka justru kalau ketemu bukti dan saksi, nasab tersebut wajib dinafikan dalam rangka menolak kemungkaran. Yang kalau hanya diam terhadap kemungkaran dengan penolakan hati saja, sudah adalah selemah lemahnya iman.
Ini masalah nasab yang disambungkan dengan nasab dzuriyat kanjeng Nabi SAW bukan urusan nasab pribadi perorangan. Jadi wajar kalau yang mengaku umatnya Nabi SAW ikut membela nasab Nabi SAW agar tidak dihinakan.
Lalu salahnya dimana? Mau nasab kita seperti apa yang kita permasalahkan adalah nasab Ba'Alawi yang konon kabarnya mereka mengaku-ngaku sebagai dzuriyat Nabi SAW dan Ahlul Baiti yang harus mereka buktikan secara ilmiah.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁