Sidebar ADS

TRADISI BUDAYA BENTENG KETAHANAN NEGARA

BUDAYA BENTENG KETAHANAN NEGARA

Nilai-nilai luhur budaya bangsa harus terus ditanamkan kepada generasi muda. Bila ini dilakukan dapat menjadi pondasi kuat dalam menghadapi kuatnya arus dan pengaruh budaya luar yang dirasa tidak sesuai, serta dapat mencerabut jati diri bangsa

Anak-anak muda perlu dikenalkan kepada budaya-budaya lokal, sehingga tidak tercerabut identitasnya, identitas budaya dan sosialnya. Kita lihat dilapangan, banyak yang meyakini budaya padang pasir itu pasti Islam sedang budaya lokal warisan Walisongo di anggap syirik jauh dari syari'at. Ini bentuk menggeser ajaran Walisongo yang mengangkat martabat budaya lokal.

Budaya yang dibawa serta di ajarkan oleh penganut akidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab adalah serba padang pasir. Darinya sebagai alat menuju perbudakan pribumi berdalih spiritualitas, mereka menjadikan pribumi sebagai sapi perahan nya. Gerak gerik mereka merusak dari dalam, jika faham wahabi sangat mudah untuk di identifikasi.

Strategi penjajah Belanda yang paling jitu untuk meredam perjuangan para Kiai pribumi adalah menganti budaya khas lokal ke budaya luar, orientalis bernama Snouck Hurgronje ikut andil besar dalam hal ini.

Imbasnya ketokohan para Kiai bergeser ke kaum berakidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab yang sengaja didatangkan Belanda, mereka mengaku-ngaku sebagai dzuriyah Nabi SAW. Belakangan nasab mereka palsu dan bukan bagian dari dzuriyah Nabi SAW setelah di teliti dengan secara kajian ilmiyah.

Bahwa era globalisasi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Di mana, segala norma dan etika yang menjadi kekuatan, tidak tergerus dengan kemajuan zaman. Justru sebaliknya, dapat tetap hidup ditengah arus global.

Yang paling penting, agar dalam permainan global, nilai-nilai budaya lokalnya tidak tercerabut, dan melestarikan seni dan budaya merupakan salah satu upaya untuk menjaga kesatuan bangsa. 

Di mana salah satu ciri terjadinya perang kebudayaan adalah munculnya upaya masif untuk menghilangkan keyakinan atau ideologi sebuah bangsa, dan kesetaraan adalah Implementasi dari Pancasila. Oleh karenanya, untuk menghadapi ancaman itu, kita tak boleh limbung, was-was, atau skeptis. Terutama dengan makin maraknya hoaks, berita palsu dan ujaran kebencian yang berkembang begitu garang, serta pengkastaan dan perbudakan spiritual yang di hembuskan oleh kaum berakidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab.

Kita mesti berjuang untuk penguatan budaya lokal agar tidak hilang karena derasnya arus globalisasi. Artinya, kebudayaan yang dimiliki masing-masing daerah dipertahakankan menjadi kultur permanen sehingga tidak terkikis jika ada budaya asing masuk.

Kedepan jangan ada lagi yang mengatakan syirik dan jauh dari syariat kepada budaya lokal yang dibangun serta warisan dari Walisongo.

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
  Tradisi budaya kasultanan jogjakarta
https://www.facebook.com/pg/qsantri.eu.org/posts/qsantri.com/paid_online_events

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS