BANGGA DENGAN BANGSA LELUHURNYA
Seperti pinguin yang dititahkan hidup di Kutub Selatan, onta yang dititahkan hidup di gurun pasir jazirah Arabia, singa yang dititahkan hidup di hutan rimba Afrika, banteng dan macan kumbang yang dulu dititahkan hidup di pedalaman tanah Jawa, burung yang dititahkan hidup terbang di udara, ikan di air, dan cacing di dalam tanah.
Begitupun Gusti Kang Akaryo Jagad ini dalam menciptakanmu, dilahirkan dengan beragam identitas etnik yang berbeda di atas daratan pakem budaya yang berbeda, oleh sebab itu kau hanya akan sempurna dan harmoni berada di atas pijakan moralitas dan ajaran budi pekerti dari tanah leluhurmu sendiri.
Sebagaimana pinguin hidup nyaman dan selaras di atas daratan es tapi tidak di padang pasir, burung lihai saat terbang tapi tidak dalam menyelam.
Berhentilah menjadi pengekor gaya hidup dan pakem budaya bangsa lain. Banggalah terhadap leluhurmu sendiri seperti leluhur orang Jawa mengatakan "Desa mawa cara, negara mawa tata."
Suatu desa mempunyai adat tersendiri, suatu bangsa mempunyai pranata sosial tersendiri. Dan leluhur orang Minang pun juga mengatakan; "Dima bumi dipijak, disinan langik dijunjuang.” Dimana bumi dipijak, disitu langit (adat istiadat masyarakatnya) dijunjung.
Maka berdaulatlah dengan jati diri budayamu, kenali dirimu, kenali keagungan leluhurmu, sadari tugasmu sebagai sang pewaris peradaban, serta tetaplah berdikari dan kuasai medan tempurmu di rimba raya kehidupan.
❄️بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب❄️ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple
