INILAH FATWA FATWA ULAMA WAHABI YANG MENGERIKAN DAN MENYESATKAN UMMAT
ﻓﻼ ﻳﻌﺼﻢ ﺩﻡ اﻟﻌﺒﺪ ﻭﻣﺎﻟﻪ، ﺣﺘﻰ ﻳﺄﺗﻲ ﺑﻬﺬﻳﻦ اﻷﻣﺮﻳﻦ:
اﻷﻭﻝ: ﻗﻮﻟﻪ: ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﻠﻪ، ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﻻ ﻣﺠﺮﺩ ﻟﻔﻈﻬﺎ، ﻭﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﻫﻮ ﺗﻮﺣﻴﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺃﻧﻮاﻉ اﻟﻌﺒﺎﺩﺓ.
darah dan harta seorang hamba tidak terjaga sampai ia mengerjakan dua perkara ini :
Pertama. Perkataannya : Tidak ada tuhan selain Allah, dan yang dimaksud maknanya bukan hanya semata mata mengucapkannya, maknanya adalah mentauhidkan Allah dengan segala macam ibadah
Tanggapan, Qultu :
(Tauhid versi mereka berbeda dengan tauhid asy'ariah dan maturidiah, maka yang menyalahi mereka auto divonis tidak mentauhidkan Allah) .
اﻷﻣﺮ اﻟﺜﺎﻧﻲ: اﻟﻜﻔﺮ ﺑﻤﺎ ﻳﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺩﻭﻥ اﻟﻠﻪ، ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﺑﺬﻟﻚ ﺗﻜﻔﻴﺮ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ، ﻭاﻟﺒﺮاءﺓ ﻣﻨﻬﻢ، ﻭﻣﻤﺎ ﻳﻌﺒﺪﻭﻥ ﻣﻊ اﻟﻠﻪ. ﻓﻤﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻔﺮ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﻣﻦ اﻝﺩﻭﻟﺔ اﻟﺘﺮﻛﻴﺔ، ﻭﻋﺒﺎﺩ اﻟﻘﺒﻮﺭ، ﻛﺄﻫﻞ ﻣﻜﺔ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ، ﻣﻤﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ، ﻭﻋﺪﻝ ﻋﻦ ﺗﻮﺣﻴﺪ اﻟﻠﻪ ﺇﻟﻰ اﻟﺸﺮﻙ، ﻭﺑﺪﻝ ﺳﻨﺔ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻟﺒﺪﻉ، ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ ﻣﺜﻠﻬﻢ
Yang kedua. Penolakan terhadap apa yang disembah selain Allah. Dan yang dimaksud dengan yang demikian adalah mengkafirkan orang-orang musyrik dan berlepas diri dari mereka dan apa apa yang mereka sembah menyertai Allah, maka barang siapa yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik dari daulah Turki dan para penyembah kubur seperti penduduk mekah dan selain dari mereka dari orang yang menyembah orang orang shaleh dan berpaling dari mentauhidkan Allah menuju syirik dan mengganti sunnah Rasul Nya ﷺ dengan bid'ah bid'ah, maka dia kafir seperti mereka.
Sumber : Kitab Durar as saniyah. 291/9.
Tanggapan, Qultu :
( Yang dimaksud syirik disana adalah orang yang mengamalkan tawasul dan itighotsah, yang notabennya amalan amalan umat Muslim Indonesia juga. Seperti majelis manaqib Syaikh Abdul Qadir)
ﻭﺃﻥ ﻣﻦ ﺩﻋﺎ ﻋﺒﺪ اﻟﻘﺎﺩﺭ، ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ; ﻭﻋﺒﺪ اﻟﻘﺎﺩﺭ ﻣﻨﻪ ﺑﺮﻱء،
Barang siapa meminta kepada Syaikh Abdul Qadir maka dia kafir, sedangkan Syaikh Abdul Qadir berlepas diri darinya.
Sumber : Kitab Durar as saniyah. 75/1.
ﻓﻤﻦ ﺟﻌﻞ اﻷﻧﺒﻴﺎء ﻭاﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﺳﺎﺋﻂ ﺑﻴﻦ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺧﻠﻘﻪ، ﻛﺎﻟﺤﺠﺎﺏ اﻟﺬﻳﻦ ﻳﻜﻮﻧﻮﻥ ﺑﻴﻦ اﻟﻤﻠﻚ ﻭﺭﻋﻴﺘﻪ، ﺑﺤﻴﺚ ﻳﺰﻋﻢ ﺃﻧﻬﻢ ﻳﺮﻓﻌﻮﻥ اﻟﺤﻮاﺋﺞ ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ، ﻭﺃﻥ اﻟﻠﻪ ﻳﺮﺯﻕ ﻋﺒﺎﺩﻩ، ﻭﻳﻨﺼﺮﻫﻢ ﺑﺘﻮﺳﻄﻬﻢ، ﺃﻱ ﺑﻤﻌﻨﻰ: ﺃﻥ اﻟﺨﻠﻖ ﻳﺴﺄﻟﻮﻧﻬﻢ، ﻭﻫﻢ ﻳﺴﺄﻟﻮﻥ اﻟﻠﻪ; ﻓﻤﻦ اﻋﺘﻘﺪ ﻫﺬا ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻓﺮ ﻣﺸﺮﻙ.
Barang siapa menjadikan para Nabi dan para Malaikat sebagai walisah (perantara) antara Allah dan ciptaan Nya seperti hijab yang ada antara raja dan rakyatnya, sekiranya mereka menyangka bahwa mereka mengangkat hajat-hajat kepada Allah dan Allah mengambulkan dan menolong mereka dengan sebab perantaraan mereka, maksudnya dengan makna : Mahluk memohon kepada mereka, dan mereka memohon kepada Allah, maka barang siapa meyakini hal ini, dia kafir musyrik !!
Sumber : Kitab Durar as saniyah. 115/11.
Tanggapan,Qultu :
( Boleh jadi anda tidak mengamalkan istighotsah, tawasul dan manaqib syaikh Abdul Qadir, tapi anda diam saja tidak mengkafirkan, maka anda kafir juga menurut mereka. Dan pengkafiran itu mengarah kepada penghalalan darah dan harta. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam fatwa disana : "tidak terjaga darah dan harta seorang hamba sampai..."
Ngeri sekali kan...
Wajar jika dibubarkan bagi yang sudah mengetahui).
❄️بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب❄️ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple
