KERUKUNAN PEJUANG PENJAGA MARWAH SUCI BAGINDA KANJENG NABI SAW.
Kerukunan, persatuan, persaudaraan dan rasa memiliki merupakan elemen yang sangat penting dalam hubungan: antar personal dalam organisasi, karena tanpa adanya hal tersebut, organisasi tidak akan dapat berjalan sebagai sebuah kesatuan.
Untuk menjaga hal tersebut, tidak bisa hanya bergantung kepada pimpinan organisasi, karena semua personal dari level pimpinan sampai pada bawahan yang ada di pusat maupun daerah memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga kerukunan, persatuan, persaudaraan dan rasa memiliki.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hal tersebut, baik secara intern maupun ekstern. Berikut cara-cara yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Sikap Saling Menghormati Dan Saling Menghargai.
Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya, meskipun terdapat perbedaan, namun semua tujuannya sama, yaitu memajukan organisasi. Perbedaan tidak seharusnya membuat jauh, tapi dengan saling menghormati dan menghargai akan menjadikan perbedaan sebagai ajang pembelajaran.
2. Menumbuhkan Rasa Bangga Terhadap Organisasi.
Organisasi dapat goyah jika para anggota organisasinya sendiri tidak cinta dan bangga terhadap organisasinya sendiri. Dengan mencintai dan bangga dengan organisasi sendiri, maka akan menumbuhkan rasa memiliki atas organisasi dan dapat mempertahankannya dari "badai" yang bisa menggoyahkan persatuan organisasi.
3. Menebarkan Pikiran Yang Positif.
Perlu sekali menebarkan pemikiran positif untuk mengantisipasi pemikiran negatif yang bisa mengakibatkan bibit-bibit perpecahan dalam tubuh organisasi.
4. Menghindari Pemberitaan Bohong.
Keutuhan organisasi tidak dapat terjaga jika para anggota organisasi selalu termakan oleh berita bohong, karena dapat menimbulkan rasa tidak percaya antar anggota baik di pusat maupun di daerah. Mereka akan saling curiga, oleh karenanya, hindarilah berita bohong.
5. Mempunyai Rasa Tanggung Jawab.
Setiap personal dalam organisasi juga harus menjaga komitmennya dengan bertanggung jawab atas pekerjaannya masing-masing.
Dengan teknik-teknik tersebut diatas, akan dapat meminimalisir resiko retaknya sebuah hubungan dalam organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat berjalan secara lancar dan visi serta misi organisasi juga bisa dijalankan dengan baik.
Ingatlah munculnya pengkhianat-pengkhianat Mataram itu bermula dari lemahnya jiwa mencintai bangsanya sendiri, meninggalkan kebudayaan dan hilangnya KETEGASAN SIKAP menyikapi bangsa lain menyerobot dan menyelewengkan sejarah!!
Tokoh-tokoh leluhur diganti sejarahnya, budaya-budaya dihilangkan, Kyai-kyai Nusantara dihina.
“Pengkhianat-pengkhianat didalam dan diluar” lebih suka hidup diketiak bangsa lain dan memuja-muja. Menjadi pengemis apapun itu atas harapan palsu!!!
Terus terang SAYA KHAWATIR, ini tanda-tanda kudeta bangsa lain terhadap Sejarah Mataram.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
web.facebook.com/qsantri.eu.org