MELAKUKAN PERGERAKAN DAN MELAWAN‼️
Pernahkah merasa pesimis dengan perjuangan dakwah? Apalagi ketika menyaksikan mereka nampak begitu kuat dipermukaan. Tehnologinya canggih, peralatan untuk berbagai propagandanya paling mutakhir, mukibinya luar biasa. Strarateginya jitu menguasai berbagai lini bahkan posisinya di kancah dunia politik tak tergoyahkan.
Itulah yang dirasakan kaum muslim pribumi saat ini. Mereka takjub dengan "kehebatan" suatu kaum berakidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab asal Yaman warisan dari penjajah Belanda. Sebut saja kabib. Pribumi terperangah dengan berbagai kemajuan yang dicapai olehnya. Serta terpesona dengan pencapaian kabib dan ingin mengikuti jejak langkahnya.
Inilah mental Inferior yang menjangkiti kaum muslim pribumi. Mental yang merasa rendah dan tergila-gila dengan budaya negri padang pasir. Mental yang mengagungkan apapun yang datangnya dari Arab khususnya Yaman.
Padahal jika kita telusuri, negri tersebut yang di narasikan secara berlebihan sangat maju dari sisi agama dan peradaban. Namun faktanya mereka justru paling terpuruk dari sisi kemanusiaan dan sistem pendidikan agama.
Kita bisa saksikan betapa tendensiusnya meraka terhadap kaum muslim pribumi bangsa Indonesia. Mereka memiliki standar ganda jika itu berkaitan dengan Islam. Membelokan sejarah, mencangkokan nasab, merendahkan pribumi, pemegang kunci sorga, semua ucapannya wajib dipatuhi, yang tidak sefaham diancam laknat, dll adalah sekelumit potret betapa buruknya sifat dan laku kabib.
Di dalam negeri asalnya para kabib juga memiliki penyakit kronis yang sudah tidak tertolong lagi. Penyakit ini bermula dari kecacatan konsep berpikir dan paradigma hidup yang sesat. Konsep dan paradigma itu melahirkan berbagai macam problematika yang mengakar.
Sebut saja korupsi, kemiskinan, buta huruf, peperangan berkepanjangan dan serentetan problematik yang mewarnai kehidupan negri asal para kabib tersebut. Jangan sampai masalah-masalah seperti ini terjadi di Indonesia, haram hukumnya mengadopsi cara pandang dan hidup mereka. Jadi mereka numpang hidup disini bukan hanya mentransfer pemikiran dan sistem hidupnya namun mewariskan juga problematikanya, maka waspadalah.
Kita sadari bahwa pertarungan antara kebenaran dan kebatilan akan terus terjadi sampai hari kiamat kelak. Spesifiknya, pertarungan antara yang asli dan yang palsu akan terus mewarnai kancah kehidupan manusia. Itu sudah sunatullah.
Dan sunatullah juga jika Allah SWT akan senantiasa menghadirkan para pejuang untuk melawan para pemanipulasi nama Nabi SAW. Jika satu pejuang gugur, Allah SWT hadirkan penerusnya. Jika satu pejuang mundur, Allah SWT hadirkan gantinya. Siapakah para pejuang sejati itu..?
Pertama, mereka adalah orang yang bersih hatinya, teguh jiwanya serta kuat keyakinannya. Mereka sangat yakin dengan janji Allah SWT. Tidak sedikitpun keraguan itu bersemayam dalam dirinya. Meskipun banyak yang menggerogoti dan menguji keyakinannya, mereka akan tetap teguh dalam perjuangan.
Sebagaimana keyakinannya terhadap janji pertolongan Allah SWT dalam ayat:
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
"Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)," (Surat Al-Ghaafir Ayat 51)
Kedua, mereka adalah orang yang senantiasa bersimpuh meminta pertolongan Allah SWT. Munajat doanya menggetarkan langit. Dzikirnya berjejak di bumi. Tawakalnya melintasi dimensi dua dunia.
Mereka sangat yakin bahwa yang bisa memenangkannya hanyalah Allah SWT.
Saat ini mulai bangkit para trah Walisongo untuk mereduksi ajaran sesat dan menyesatkan yang dibawa oleh penganut akidah kastanisasi rasis penyembah berhala nasab. Kebangkitan ini adalah atas izin Allah SWT Sebagaimana ayat:
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal." (Surat Ali 'Imran Ayat 160)
Ketiga, mereka adalah orang yang senantiasa mengerahkan segala yang mereka miliki untuk perjuangan. Harta, tenaga, pemikiran, waktu, karya dan sebagainya akan mereka kontribusikan untuk perjuangan. Semua itu mereka lakukan tanpa mengharap timbal balik dunia. Hanya ridha dan surga yang mereka inginkan.
Jika pertolongan Allah SWT begitu dekat dengan perjuangan, masihkah kita pesimis mengembannya..??
Jika rungkadnya nasab kabib dengan tidak bisa menjawab tesisnya KH Imaduddin Utsman Al Bantani, masihkah kita ragu memperjuangkan kebenaran..??
Jika kekuasaan apapun tidak ada apa-apanya di hadapan Allah SWT Sang Pemilik alam, masihkah kita takut untuk bergerak dan melawan..??
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
web.facebook.com/qsantri.eu.org