Sidebar ADS

METODE KAPITALISASI AGAMA YANG DIJADIKAN AJANG MERAIH HARTA DAN TAHTA‼️

METODE KAPITALISASI AGAMA YANG DIJADIKAN AJANG MERAIH HARTA DAN TAHTA  

Keresahan ini tak berangkat dari ruang kosong. Agama adalah Lembaga -untuk tidak mengatakan objek- yang fundamental bagi manusia. Lembaga tersebut diperlukan manusia untuk membaca dan membantu mereka dalam memaknai hidup.

Dalam setiap lini kehidupannya, tentu manusia sebagai subjek, memiliki kuasa untuk memilah kebenaran satu cerita daripada cerita lainnya demi memuluskan kepentingan-kepentingan di kehidupan tersebut.

Untuk itu, agama selalu memiliki nilai jual yang tinggi. Meski kerap menemukan harga yang dibandrol tak selalu sesuai dengan bobot agama atau fasilitas peribadatan yang diberikan, akan tetapi sejauh bandrol harga tersebut bernilai jual agama, semahal apapun akan tetap dibeli oleh para peminat, terutama yang memeluk produk agama tersebut. Maka tak ayal, agama kini menjadi produk keuntungan bisnis.

Saat seseorang mendaftarkan diri sebagai anggota kepada jama'ah/majlis misalnya, mereka memilliki sekian persyaratan, untuk bisa ikut bergabung terutama segi financial.

Bukti konkritnya, para tokoh pembesar yang mengelilingi suatu jama'ah/majlis cukup membuat saiya membaca adanya tindakan kapitalisasi. Jarak kedekatan dengan para tokoh pembesarnya menjadi patokan harga, semakin banyak menyumbang dan memberikan sesuatu maka semakin dekatlah ia.

Dugaan saiya, bahwa adanya doktrin merasa selalu dekat dengan tokoh pembesar bisa meningkatkan kepuasan beribadah. Toh, nyatanya tidak begitu. Bagaimana bisa jarak menjadi nilai tolak ukur kedekatan kepada Allah SWT?

Di sinilah, kecurigaan saya akhirnya terbukti, ada kapitalisasi yang bergerak di lingkup ruang-ruang peribadatan. Agama sebagai Lembaga yang seharusnya bersih dari gerak itu, nyatanya kini menjadi sangat menjamur, terlebih di kalangan pebisnis travel maupun event organizer yang dalam bahasa Indonesia berarti penyelenggara acara. 

Pada eskalasi terburuknya agama pun dijadikan komoditas politik yang ujung-ujungnya punya dampak menghancurkan. Bahwa kapitalisasi agama biasanya dilakukan mereka yang minim program.

Namun sejauh itu pula, saiya menyadari ada hal yang saya rasa perlu diisi oleh gerak kapitalis tersebut. Mereka adalah orang-orang yang tidak merasa dirugikan atau dimanfaatkan dalam sisi apapun. Ya, mereka adalah para jamaah..

   ❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
     web.facebook.com/qsantri.eu.org

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS