SEJARAH KERAJAAN ISLAM JEUMPA ACEH TERTUA DI SELURUH ASIA TENGGARA
Jeumpa merupakan sebuah wilayah yang terletak di kawasan kabupaten bireun, propinsi aceh sekarang. Pada abad ke 5 sampai 6 masehi kawasan ini sudah sangat ramai dikunjungi oleh berbagai macam orang dan dengan berbagai macam kepentingan serta tujuan. Dari banyaknya pendatang yang singgah di kawasan ini para pendatang dari negeri arab lah yang paling berpengaruh bahkan sebelum rasulullah saw membawa islam.
Di aceh sendiri pada masa itu sudah banyak didirikan perkampungan arab, misalnya di fansur, barus dan wilayah pesisir pantai lainnya baik itu pesisir barat maupun timur. Banyak hal yang menjadikan daya tarik para pendatang untuk melewati dan datang ke kawasan di selat melaka ini, diantaranya karena telah di temukannya kapur barus atau kapur fansur yang berasal dari wilayah fansur dan barus yang berguna untuk berbagai macam kebutuhan pada saat itu.
Selain itu komoditas lain seperti lada juga sudah mulai berkembang di kawasan aceh. Lada sendiri bukanlah tanaman asli dari aceh, namun merupakan tanaman dari madagaskar yang di bawa dan di budidayakan oleh pedagang/pendatang arab di tanah aceh. Hasil dari pembudidayaan tersebut menyebabkan lada pada saat itu berkembang menjadi komoditas utama kawasan aceh sehingga menjadi salah satu sebab ramainya kawasan pesisir pantai aceh. Selain itu para pedagang dari arab yang ingin menuju cina juga merasa lebih baik jika mereka menggunakan jalur laut dalam hal ini selat melaka karena pada saat itu jalur darat yang mereka biasa gunakan di daratan asia tengah sedang marak terjadi perampasan sehingga jalur laut selat melaka pada abad 6 dan 7 masehi menjadi semakin ramai dikunjungi.
Letak geografis wilayah aceh tergolong sangat strategis di ujung utara pulau sumatera sehingga menjadikan wilayah aceh saat itu sebagai wilayah tujuan dan transit yang sangat berkembang pesat, terutama untuk mempersiapkan logistik pelayaran berikutnya para pelaut dari arab menuju cina ataupun sebaliknya.diantara kota perdagangan yang berada di kawasan itu salah satunya adalah jeumpa.
Di kawasan jeumpa pada abad ke 7 sudah ada berdiri sebuah kerajaan namun kerajaan tersebut belum beraliran agama islam melainkan masih beraliran agama hindu purba. Kerajaan tersebut dipimpin oleh pemimpin atau raja dengan gelar meurah. Kerajaan jeumpa sendiri adalah sebuah kerajaan yang terletak di sekitar daerah perbukitan mulai dari piggir sungai di peudada di sebelah barat sampai pante krueng peusangan di sebelah timurnya. Istana kerajaan jeumpa dulunya terletak di desa blang seupeung yang dipagari sebelah utara, sekarang disebut cot cibrek pintoe ubeut.
Pada saat itu desa blang seupeung adalah kawasan pemukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan kota bandar atau pelabuhan yang besar yakni terletak di kuala jeumpa. Ada sebuah alur besar dari kuala jeumpa sampai blang seupeung, biasanya alur ini dilalui oleh perahu yang kecil. Alur dari kuala jeumpa itu membelah desa cot bada ke cot abeuk usong atau pinto rayeuk (pintu besar).
Kehidupan di kerajaan jeumpa sendiri pada abad ke 7 masehi cenderung aman dan tentram, para rakyat dari kerajaan jeumpa biasanya berprofesi sebagai nelayan atau pelaut, namun ada juga yang bertani dan menukarkan hasil pertanian lokal yang ada pada saat itu dengan para pendatang atau pedagang yang berasal dari arab, persia maupun cina. Perkampungan arab, persia, hindia dan china juga sudah mulai ada di kawasan jeumpa. bahkan menurut catatan dari kerajaan china yang saat itu dipimpin oleh dinasti táng perkampungan arab yang ada di kawan aceh atau pesisir utara pantai pulau sumatera sudah ada sejak tahun 674 M.
Terkait dengan penyebaran agama islam, tentu saja perkampungan arab lebih mudah mene rima kedatangan ajaran islam ini. Mengingat bahasa yang digunakan oleh al-qur’an adalah bahasa arab dan dari segi ajaran juga membawa kebiasaan dan kebudayaan yang sudah biasa di terapkan mereka oleh kalangan para keturunan arab ini. Selain itu semangat kekeluargaan dan kesukuan juga sangat tinggi dikalangan para keturunan arab, termasuk arab pra islam yang telah menetap di jeumpa, rasa kekeluargaan dan saling menghormati sesama diterapkan oleh orang arab perantauan ini. mereka memiliki kebanggaan kesukuan jika mereka memeluk agama islam yakni agama yang di bawa dari tanah leluhur mereka di banding mengikuti ajaran lain, oleh sebab itu masuknya islam mudah dan cepat menyebar di tanah aceh khususnya kawasan jeumpa yang terdapat perkampungan arab pra islam. Selain itu ajaran islam yang masuk juga lebih rasional, adil dan menawarkan persamaan kedudukan dan status menjadikan ajaran islam memiliki daya tarik bagi masyarakat selain keturunan atau perkampungan arab.
LATAR BELAKANG PENDIRIAN KERAJAAN JEUMPA (ISLAM)
Pada tahun 750 M, diantara para pendatang dan pedagang dari arab, ada salah seorang yang merupakan zuriat rasulullah saw, bernama SYARIF ABDULLAH AL KAMIL, beliau merupakan cucu sayyidina hasan r.a dari anak yang bernama syarif hasan al muthanna. Berikut adalah silsilahnya: SYARIF ABDULLAH AL KAMIL BIN SYARIF HASAN AL MUTHANNA BIN SAYYIDINA HASAN BIN FATIMAH BINTI RASULULLAH SAW.
Kedatangan SYARIF ABDULLAH AL KAMIL ke tanah jeumpa selain untuk menyebarkan dakwah islam juga kemungkinan menghindari pergolakan politik yang tengah terjadi di kampung halamannya di tanah arab. SYARIF ABDULLAH AL KAMIL dikisahkan merupakan orang yang tampan, pintar dan memiliki hati yang baik dan tata krama atau adab yang santun sehingga kedatangan beliau mudah di terima oleh masyarakat bahkan raja/meurah yang berkuasa di jeumpa pada saat itu walaupun raja itu belum beragama islam. Selain itu dengan sudah adanya perkampungan arab juga mempermudah SYARIF ABDULLAH AL KAMIL dalam dakwah islam.
Pada mulanya SYARIF ABDULLAH AL KAMIL menyebarkan dakwah islam di kawasan perkampungan arab yang belum beragama islam (pra islam) di kawasan jeumpa, dakwah ini berjalan dengan lancar dikarenakan banyaknya kesamaan ajaran islam yang di bawa dengan kebiasaan dan pola hidup masyarakat arab. Setelah dakwah di kawasan perkampungan arab berhasil kemudian beliau di angkat menjadi pemimpin atau tokoh yang di tuakan di perkampungan arab. Kepiawaian dan kepintaran beliau yang ber adab dan berhati lembut telah sampai di dengar oleh telinga raja atau meurah yang berkuasa sehingga membuat raja/meurah tersebut jatuh hati terhadap beliau, lalu raja/meurah tersebut menikahkan beliau dengan anak perempuan nya yang bernama putri ratna keumala dan tentu sebelum pernikahan ini dilangsungkan sang anak raja/ meurah tersebut sudah di islamkan oleh SYARIF ABDULLAH AL KAMIL, namun belum diketahui apakah raja/meurah jeumpa juga memeluk islam atau tidak, yang jelas kerajaan yang dipimpin oleh meurah ini belum mendeklarasikan sebagai kerajaan islam. Dari hasil pernikahan ini SYARIF ABDULLAH AL KAMIL memiliki keturunan yang merupakan seorang perempuan bernama syarifah maryam atau biasa di panggil putri mayang seuludang.
Seiring berjalannya waktu, ayah dari putri ratna keumala usia beliau sudah menua, lalu beliau mempertimbangkan kemana tahta kerajaan akan di teruskan. Namun tentulah yang menjadi pilihan utama beliau adalah sang menantu yakni SYARIF ABDULLAH AL KAMIL, selain karena beliau tidak memiliki anak laki-laki, sang raja/meurah juga menilai bahwa menantunya tersebut layak untuk meneruskan tahtanya sebagai raja, di berikanlah tahta kerajaan jeumpa tersebut kepada SYARIF ABDULLAH AL KAMIL. Tidak lama setelah memberikan tahta kepada sang menantu, raja/meurah ini wafat. Dengan demikian kerajaan jeumpa tersebut di pimpin oleh SYARIF ABDULLAH AL KAMIL.
Kerajaan jeumpa di tangan kepemimpinan SYARIF ABDULLAH AL KAMIL masih mengikuti sistem lama, yakni walaupun raja dan keluarganya islam, namun belum di deklarasikan menjadi kerajaan islam, kemungkinan dikarenakan pada saat itu masih banyak golongan atau masyarakat yang belum memeluk agama islam. Demi menjaga kedamaian dan ketenraman maka belumlah di deklarasikan sebagai kerajaan islam meskipun dalam pelaksanaan pemerintahannya sudah dijalankan dengan cara islam.
Seiring berjalannya waktu, penyebaran islam sudah mulai pesat dengan semakin banyaknya golongan masyarakat yang memeluk islam. Pada saat yang sama di tanah arab dan persia pergolakan kepemimpinan dan aliran masih terus terjadi. Di kawasan persia, ada seorang pangeran bernama maharaja syahrianyah salman, beliau merupakan keturunan dari sayyidina husein ra. Ayah beliau adalah abdullah al bahir yang tidak lain adalah cucu dari sayyidina hussein r.a. berikut adalah silsilah beliau: MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN BIN ABDULLAH AL BAHIR BIN ALI ZAINAL ABIDIN BIN HUSSEIN BIN FATIMAH BINTI RASULULAH SAW.
MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN
atau pangeran salman adalah merupakan salah seorang pangeran dari persia dari garis keturunan ibu, itu dikarenakan sayyidina hussein r.a menikah dengan putri dari raja persia yaitu putri syahri banun, sehingga terkait pemberian nama pangeran salman mengikuti nama leluhurnya tersebut. Kedatanngan pangeran salman ke aceh selain untuk menghindar dari pergolakan politik yang terjadi di tanah persia, beliau juga bertujuan menyebarkan dakwah islam. Alasan beliau memilih aceh khususnya jeumpa kemungkinan dikarenakan dengan sudah adanya perkampungan masyarakat arab-persia sehingga memudahkan beliau dalam berbaur di masyarakat jeumpa.
Selain itu, alasan beliau memilih jeumpa juga kemungkinan dikarenakan wilayah jeumpa cenderung aman dari pandangan penguasa setempat terkait status beliau yang merupakan seorang pangeran dan beliau tidak memilih wilayah lain seperti lamuri dan fansur yang juga termasuk wilayah yang perkembangannya lebih pesat pada saat itu. Adapun kemungkinan lain pangeran salman memilih jeumpa juga dikarenakan beliau tau bahwa di jeumpa perkembangan islam sudah pesat dan pada saat itu dipimpin oleh saudara atau kerabat beliau yakni SYARIF ABDULLAH AL KAMIL.
Kedatangan pangeran salman sudah terdengar oleh raja jeumpa saat itu yaki SYARIF ABDULLAH AL KAMIL, sehingga ketika pangeran salman tiba di kerajaan jeumpa, masyarakat dan raja menyambut beliau dengan hangat. Penyambutan atau penerimaan yang baik ini bukan hanya dikarenakan adab dan tata krama yang baik saja dari pangeran salman, tapi juga dikarenakan raja SYARIF ABDULLAH AL KAMIL tau nasab dan siapa pangeran salman yang tidak lain adalah saudara atau kerabat dekatnya sendiri.
Kemudian terencana oleh raja SYARIF ABDULLAH AL KAMIL untuk menikahkan putri beliau yakni syarifah maryam (PUTRI MAYANG SELUDANG) dengan MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN atau pangeran salman. Pangeran salman pun setuju dengan pernikahan ini sehingga dilangsungkanlah pernikahan antara MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN dengan syarifah maryam (PUTRI MAYANG SELUDANG).
Selanjutnya maharaja syahrianyah salman diberikan tahta kerajaan jeumpa oleh mertuanya raja SYARIF ABDULLAH AL KAMIL untuk memimpin kerajaan jeumpa. Setelah menerima tahta kerajaan jeumpa, MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN mendeklarasikan kerajaan jeumpa sebagai kerajaan islam JEUMPA pada tahun 777 M.
Berikut adalah kaitan kekerabatan antara SYARIF ABDULLAH AL KAMIL dengan MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN.
📷
Selanjutnya dari pernikahan antara MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN dengan syarifah maryam (putri mayang seludang dikaruniai 5 orang anak yakni empat orang putra dan seorang putri, berikut adalah nama-nama dari maharaja syahrianyah salman:
SYAHIR NUWI
SYAHIR DAULI
SYAHIR PAULI
SYAHIR TANWI
TANSYIR DEWI
PENJELASAN:
1. SYAHIR NUWI
Di masa kepemimpinan MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN, beliau melihat besarnya potensi dakwah dan perdagangan di sebuah kota pelabuhan baru yang bernama perlak. Perlak sangat ramai dikunjungi apalagi dengan semakin ramainya kawasan selat melaka pada saat itu juga menjadikan perlak tak kalah pentingnya dengan kerajaan jeumpa. Pada saat itu di perlak belum ada sebuah kepemimpinan yang berbentuk kerajaan. Maka melihat keadaan seperti ini, pada tahun 804 M, dikirimlah anak dari MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN bernama SYAHIR NUWI. SYAHIR NUWI lalu SYAHIR NUWI mendirikan kerajaan di wilayah perlak tersebut. Namun kerajaan perlak yang didirikan oleh SYAHIR NUWI ini belum mendeklarasikan diri sebagai kerajaan islam walaupun SYAHIR NUWI sendiri beragama islam. Itu dikarenakan masih banyak juga pada saat itu masyarakat perlak belum memeluk dan mengenal agama islam dan juga untuk menjaga kedamaian dan ke stabilan wilayah tersebut. Selain itu SYAHIR NUWI juga merupakan leluhur dari kebanyakan sultan-sultan yang memimpin kerajaan aceh darussalam dan samudra pasai nanti nya.
2. SYAHIR DAULI
Anak selanjutnya dari MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN adalah SYAHIR DAULI. MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN terus berupaya mengendalikan dan menguasai seluruh wilayah penting yang ada di aceh bertujuan untuk menguatkan syiar dakwah islam yang mana pada kala itu ajaran hindu masih dominan dan juga menguasai perdagangan. Selain wilayah pesisir timur yang sudah mulai ramai, wilayah pesisir barat pun tidak luput dari perhatian beliau, maka dari itu beliau mengirimkan anak beliau yang bernama SYAHIR DAULI ke wilayah barat seperti fansur, barus dan bahkan sampai aceh besar. SYAHIR DAULI juga merupakan pembangun kerajaan atau negeri di indra purba (sekarang di aceh besar)
3. SYAHIR PAULI
Selain wilyah barat aceh, maharaja syahrianyah salman juga menaruh perhatian yang tak kalah penting kepada wilayah pidie. Beliau mengutus anak berikutnya yang bernama SYAHIR PAULI. Lalu SYAHIR PAULI mendirikan kerajaan yang bernama kerajaan pauli atau poli yang terletak di kawasan sama indra di pidie.
4. SYAHIR TANWI
Selain wilayah yang berada di luar kerajaan jeumpa, MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN juga tentunya memperhatikan keadaan kerajaan jeumpa yang dipimpinnya. Lalu beliau memutuskan untuk setelah kekuasaannya habis kelak akan menjadikan SYAHIR TANWI meruskan kerajaan jeumpa. Kerajaan jeumpa sendiri bahkan berlanjut sampai masa kekuasaan kesultanan samudra pasai.
5. TANSYIR DEWI
Pada tahun 810 M, datanglah rombongan dakwah dari arab sejumlah kurang lebih seratus orang dengan sebuah kapal. Selain orang dari tanah arab, dari rombongan tersebut juga ada yang berasal dari gujarat namun yang memimpin nakhoda kapal tersebut adalah seorang khalifah yang juga merupakan zuriat rasulullah. Beliau bernama ali muktabar bin muhammad bin ja’far sadiq. Rombongan ini tiba di perlak yang saat itu dipimpin oleh SYAHIR NUWI. Rombongan ini disambut dengan hangat dan ramah baik itu oleh penguasa yakni SYAHIR NUWI maupun masyarakat. Lalu SYAHIR NUWI mengetahui bahwa pemimpin atau nakhoda kelompok rombongan dakwah ini adalah merupakan kerabat/saudara beliau juga, maka timbul niat beliau untuk menikahkan adiknya yang bernama TANSYIR DEWI dengan SAYED ALI MUKTABAR. Lalu pernikahan pun dilangsungkan antara TANSYIR DEWI dan SAYED ALI MUKTABAR. Lalu dari hasil pernikahan ini melahirkan seorang anak yang bernama sayed maulana azis syah yang merupakan sultan kerajaan perlak islam yang pertama pada tahun 840 M.
Ke empat anak MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN dijuluki imam empat atau dalam bahasa aceh biasa di sebut SUKEE IMUEM PEUT (SUKU IMAM EMPAT). Semua nya meraka adalah bergama islam dan bukan beragama hindu seperti yang banyak sumber lain katakan.
Selanjutnya kerajaan jeumpa setelah meninggalnya MAHARAJA SYAHRIANSYAH SALMAN dipimpin oleh SYAHIR TANWI turun temurun walau kurang menonjol dikarenakan semakin pesatnya perkembangan kesultanan perlak, kerajaan jeumpa terus eksis bahkan sampai masa kesultanan samudera pasai dan di sinyalir wilayah jeumpa pada saat itu merupakan salah satu pusat pembelajaran atau dakwah. karena diketahui bahwa putri jeumpa yang menjadi ibunda dari raden fatah adalah keponakannya sunan ampel.
Sementara sunan ampel adalah keponakan dari maulana malik ibrahim, yang artinya kakek, mungkin kakek saudara/kerabat dari putri jeumpa. Darisini dapat disimpulkan bahwa yang menjadi para wali di tanah jawa memiliki hubungan darah dan keilmuan agama yang dekat dengan aceh khususnya jeumpa. Ini juga menegaskan bahwa jeumpa yang berada di aceh adalah champa dalam dialeg lidah selain orang aceh. Karena tidak ditemukan satupun bukti bahwa champa yang di maksud berada di kamboja atau vietnam.
Sekian pembahasan tentang kerajaan jeumpa. Terima kasih. Jika ada saran atau masukan, sampaikan dengan santun dan beradab.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁
web.facebook.com/qsantri.eu.org
Oleh : Teuku Dahlan Shah