Sidebar ADS

TAFSIR SEMPIT WAHABI MENGERDILKAN AGAMA DAN MERUSAK HUKUM AKIDAH‼️

TAFSIR SEMPIT WAHABI MENGERDILKAN AGAMA DAN MERUSAK HUKUM AKIDAH

Orang-orang kota yang kantoran, sosialita, artis,  pembisnis dan buruh pabrik adalah mereka yang sibuk dalam kehidupannya, agak sulit menyediakan waktunya untuk memahami agama, terutama para penganut Islam. Mereka awam atas agama, hingga batinnya mencari-cari paham atas agama melalui media sosial yang semakin semarak dan aksesnya lebih mudah dan cepat. 

Dari fakta itu dilihat oleh para pendakwah sebagai subjek sekaligus objek yang mesti didakwahi, dengan pengaturan jadwal kajian yang disepakati. Metodenya langsung monolog dengan bahasa yang jelas dan lugas, diiringi beberapa pertanyaan tertulis yang dibacakan dan kemudian dijawab secara langsung tanpa rujukan, karena mereka cukup membawa mushaf Al-Qur'an lalu dijelaskan ayat demi ayat sesuai takwil pemikirannya sendiri, tanpa merujuk kitab-kitab tafsir. 

Telivisi Roja kini menjadi corong utama para pendakwah dengan cirinya jenggot panjang, jidat hitam, dan celana cingkrang ala pakaian masyarakat Pakistan. Telivisi itu sudah jadi alat propaganda paham Wahabisme di Indonesia, belum lagi media-media sosial seperti TikTok, YouTube, Twitter, Instagram dan reel Facebook. Dalam hitungan menit para pendakwah itu menjamur bak Cendana di musim hujan, tentunya meramaikan konten-konten dakwah yang berisi ajaran Wahabi yang ber'aqidah mujassimah, salah satu firqoh di dalam umat Islam yang meyakini Tuhan Allah punya kesamaan dengan makhluk. 

Ketika mereka berdakwah melalui corong medsos, sikap mereka confidence karena jama'ah digerakkan dari satu dauroh ke dauroh lainnya sesuai murobbinya, hingga yang hadir sampai ribuan jama'ah, sedikit namun dibuat banyak. Ini bagian dari tipu-tipu agar publik terpikat oleh ramainya kajian yang dibawakan para pendakwah Wahabi. 

Tiga opini besar yang selalu diulang-ulang dalam kajian mereka, yaitu pertama bid'ah, karena bid'ah jadi pintu masuk untuk mematahkan tradisi budaya muslim Indonesia, agar menjauh dari akar tradisi tersebut, sebab wahabisme tidak bisa diterima kalau masih memegang tradisi. Membid'ahkan adat tradisi, amaliah dengan ucapan yang diulang-ulang, akhirnya kita bisa pahami sebagai indoktrinasi massif dari rencana besar Wahabisasi Indonesia. 

Kedua adalah stigma syirik atas muslim Indonesia yang memegang madzhab ahli Sunnah wal Jama'ah, stigma itu sengaja diulang-ulang agar ziarah kubur dapat dihindari, lalu kenapa punya kepentingan menuduh syirik atas kebiasaan ziarah itu? Karena ziarah dianggap kebiasaan kontemplatif hamba dengan Tuhannya melalui wasilah ulama dan aulia, meski begitu tetap mereka menyebut perbuatan syirik. 

Ketiga adalah ajakan hijrah, dengan cara itu mereka merekrut para artis, sebagai subjek dominan yang mempengaruhi, agar ketika diajak hijrah oleh artis, maka umat akan senang karena lihat figur seorang artis. kemudian diksi hijrah ini dipergunakan, sebagai alat propaganda agar umat Islam di Indonesia bergeser dari paham ahli Sunnah wal Jama'ah, ke paham Wahabi. 

Kerja cerdas dan kreatif para pendakwah Wahabi menggunakan corong medsos, tidak separalel dengan kalangan muslim Nusantara yang masih acuh atas media sosial, bahkan tak melawan ocehan, dan sikapnya masih sikap masa bodo. 

Tiga tema besar itulah " dagangan " yang terus diajarkan para pendakwah Wahabi hingga menyasar pada semua komponen umat Islam lainnya, di saat orang-orang kantoran, orang orang sibuk hanya berpikir praktis dan pragmatis. Tafsir sempit atas Islam yang dilakukan oleh para pendakwah Wahabi, akhirnya menciptakan stimmung ( perasaan lebih ) dalam jiwa-jiwa mereka yang merasa paling bersih, paling benar hingga paling soleh.  Inilah dasar radict ( akar ) yang tertanam di jiwa, lalu dari dasar ini pula radikalisme akan tumbuh di jiwa mereka, membenarkan yang menyimpang, mentertawakan kebenaran ilmu, dan menyesatkan yang sudah benar, mengkafirkan yang sudah muslim. 

Tafsir sempit itu mengkerdilkan paham agama, sekaligus merusak kesempurnaan Islam sebagai agama yang hanif. 


❄️بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب❄️  web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple
           oleh : Kyai Hamdan Suhaemi

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS