Sidebar ADS

CATATAN PADA MANTAN PARA MUHIBBIN‼️

CATATAN MANTAN PARA MUHIBBIN‼️

Pernah saya mengalami episode kehidupan sebagai muhibbin (pecinta) habaib. Ke mana-mana ada acara tabligh yang diisi oleh para habaib khususnya acara Maulid Nabi Muhammad Saw yang berlangsung di berbagai tempat dan wilayah, sering kali saya hadiri dengan penuh antusias selama beberapa tahun (sekitar tahun 2000an). Kerap kali saya Ikut rombongan muhibbin lain untuk bersama-sama meramaikan dan memakmurkan acara sekaligus niat ngalap berkah dari para habaib. 

Namun setelah dirasakan kurang sreg lagi dengan sikap muhibbinnya, serta kelakuan oknum habaib yang saya rasa tidak sesuai dengan tuntunan datuk mereka, Rasulullah Saw, akhirnya saya keluar dari komunitas muhibbin habib. Namun tanpa disertai kebencian dan antipati terhadap mereka.  Adapun beberapa pertimbangannya sebagai berikut:

1. Para muhibbin habib menganggap saya tidak cinta kepada Nabi Muhammad Saw hanya karena tidak mengikuti semua rangkaian maulid Nabi yang sudah ada dalam jadwal seorang habib baik yang diselenggarakan siang maupun malam hari. Sedangkan saya punya tanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga, mengajar di sekolah, mengasuh santri di pesantren dan membina masyarakat di berbagai majlis ta'lim. Oleh karena itu, saya hanya bisa menghadiri 1/3 dari 30 jadwal maulid yang ada. Dalam pikiran saya, dipandang cukup menghadiri 10 acara Maulid Nabi kemudian isi ceramah dari para habaibnya diamalkan dalam praktek kehidupan sehari-hari. Namun, bukannya pengorbanan saya membersamai mereka disyukuri dan dihargai, tapi malah akhirnya saya dituduh tidak  cinta Nabi gara-gara tidak mengikuti sisa jadwal maulid berikutnya. Karena tuduhan yang sangat subyektif dan terlalu itu, akhirnya saya keluar dari komunitas muhibbin habib tersebut.

2. Diakui atau tidak, banyak habaib yang tidak bisa baca kitab, sehingga ceramah mereka hanya bermodalkan kemampuan berbicara saja ditambah pula sering menjual keunggulan nasab mereka yang mengaku sebagai keturunan Rasulullah Saw. Jadi bagaimana bisa dipercaya kualitas keilmuan mereka? Kebanyakan yang dibahas tentang sedekah melulu, dengan harapan agar disumbang terus oleh muhibbin habib. Tema-tema lainnya adalah seputar berkah kalau bersama habib, pasti mendapat syafaat Nabi dan masuk surga. Tidak boleh melawan habib, bakal kualat, mendapat laknat, dan sebagainya.

Setelah dicermati dengan seksama, ceramah mereka banyak yang bersifat doktrinasi, provokatif, terutama soal kebijakan pemerintah yang hampir selalu salah di mata mereka.  Juga soal non Muslim yang selalu dihina dan direndahkan ajarannya. Selain itu, sering kali mereka tidak mendidik para audiens (mustami'in, pendengar), di mana para audiens diminta meneruskan potongan ucapan habib penceramah atau mengulang kata yang provokatif. Misalnya: "itu namanya penista aga.."  ("ma.." jawab para jamaah), atau "usir jangan.." ("usir" jawab jama'ah) dan kalimat lain yang sejenis.

3. Selain itu banyak sekali habaib yang tidak fasih membaca Al-Qur'an. Tidak ada hukum ikhfa, semua hukum ikhfa itu dibaca idzhar (jelas). Juga huruf qof (ق) sering dibaca dengan huruf ghin (غ). Jadi sangat tidak layak untuk dijadikan contoh dalam membaca Alquran dengan baik dan benar.

4. Seringkali oknum habaib datang ke Pesantren Sabilurrahim Mekarsari Cileungsi Bogor dengan sikap yang arogan, memaksa dan tidak beradab kepada tuan rumah. Mereka tanpa merasa sungkan meminta uang untuk kurban dengan nilai uang yang menurut ukuran saya sangat besar saat itu yaitu diminta sumbangan 1 kambing senilai Rp 1.500.000 (tahun 2000an). Karena tidak punya sebesar itu akhirnya saya hanya bisa memberi Rp. 200.000. Itu pun separuhnya saya pinjam dulu ke tetangga.

Pernah juga ada oknum habib yang datang dan masuk ke aula pesantren, yang di situ terdapat perpustakaan pesantren yang menyajikan deretan kitab-kitab terbitan Beirut, Libanon yang harganya cukup mahal serta terbitan dalam negeri. Tiba-tiba oknum habib tersebut meminta paksa beberapa kitab terbitan Beirut untuk dibawa olehnya sebagai cinderamata. Karena tidak ingin mengecewakan habib, mau tidak mau akhirnya saya ikhlaskan juga kitab-kitab tersebut diambil.

Suatu hari,  ada lagi oknum habib yang datang ke pesantren minta uang untuk melanjutkan perjalanan lalu ketika pamit keluar, main ambil saja rokok santri senior yang tergeletak di samping jendela pesantren, tanpa izin terlebih dahulu serta tiada basa  basi sedikit pun, oknum habib itu pun bergegas melanjutkan perjalanannya tanpa merasa dosa sama sekali.

5. Di Bekasi dan Bogor banyak cerita yang saya terima dari beberapa teman dekat saya yang saleh dan  terpercaya penuturannya bahwasanya tidak sedikit para oknum habib yang meminta wanita/gadis untuk dijadikan istri (entah yang beberapa) kepada warga kampung yang sangat lugu dan awam (bodoh). Ironisnya sering kali keinginan oknum habaib tersebut dipenuhi saja oleh warga kampung karena penghormatan mereka yang berlebihan kepada habaib sekaligus menginginkan keberkahan dari habib agar punya keturunan mulia dari sang habib (yang otomatis akan dianggap habib juga pada akhirnya). 

Ironisnya, meskipun oknum habib tersebut hanya memperistri wanita tadi untuk waktu yang sebentar. Tapi warga kampung tersebut tetap menerima bahkan bangga karena mendapat keturunan yang mulia dari sang habib. Begitu pemikiran lugu warga kampung. Sungguh sangat miris sekali menyimak kelakuan oknum habaib yang memanfaatkan keluguan dan keawaman masyarakat pedesaan.

Demikian beberapa catatan perjalanan hidup saya yang bersentuhan dengan para muhibbin habib dan oknum habaib yang kiranya bisa menjadi pengetahuan yang berguna agar lebih waspada terhadap sepak terjang oknum habaib. Namun kepada Habaib yang alim dan saleh, saya menyarankan agar tetap menghormati, tetap beristifadah (menimba ilmu) darinya, serta ngalap berkah darinya. Jangan lantas membenci mereka semua secara membabi buta hanya karena adanya oknum habaib. Sebab yang namanya oknum pasti ada di setiap korps, satuan atau komunitas. Maka, ambillah yang baik dan tinggalkan yang buruk.

~ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ~
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS