Sidebar ADS

Satu Habib Bodoh dan Tuju Puluh Alim Ulama


Akhir-akhir ini dunia di gemparkan dengan perseteruan atau pernyataan pendapat yang mengatakan "Belajar dengan satu habib bodoh lebih baik dari pada tujuh puluh alim ulama". Benarkah pernyataan demikian? Mari kita simak uraian padat yang akan saya sampaikan.

Pertama-tama yang perlu di ketahui, ini adalah pendapat atau pernyataan fitnah bagi kaum muslimin, siapapun kaum muslimin atau publik figur yang membanding-bandingkan hal ini, sesungguhnya dialah kaum yang sangat dzalim terhadap dirinya sendiri bahkan terhadap seluruh kaum muslimin.

Sebagai seorang muslim, kita wajib menghormati habib sesuai dengan kapasitasnya, misalnya saja, apabila ada habib yang hobi berbuat maksiat, lalu meminta uang untuk berbuat maksiat, itu ya tetap kita hormati sebagai cucu nabi, tetapi jangan di beri uang dan jangan pula membencinya, sebab ini urusanya sama nabi, ketika di hati kecil kita terbesit rasa benci terhadap habib tersebut.

Selain itu, jangan pula di ambil ilmunya dari habib yang bodoh tersebut, atau pribahasa yang tepat "Ilmu saja tidak punya kok mau di pelajari dan di ambil ilmunya?". Jika ingin berilmu ya wajib belajar menuntut ilmu terhadap alim ulama. Sebab, alim ulama itupun pewaris nabi, jika membenci ulamapun ini akan beresiko terhadap diri sendiri.

Mari kita lihat pesan imam Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din Juz III, halaman 338-343. Apakah benar imam Ghazali berpendapat bahwa salah satu sumber yang bisa membuat orang menjadi sombong adalah nasab dan ilmu? Ya... jawabanya benar sekali. Selain hal di atas, ada sekitar tuju kategori yang bisa membuat diri menjadi sombong, antara lain adalah:

  • 1. Nasab
  • 2. Ilmu
  • 3. Harta
  • 4. Ibadah
  • 5. Ketampanan
  • 6. Kecantikan
  • 7. Kekuatan

Jadi apabila ada seorang habib yang sombong sedang memamerkan ke nasabanya dan berbicara semaunya, sesungguhnya dia sedang tertipu oleh permainan dunia yang merasa baik dalam kenistaan, dan begitupun sebaliknya. Hukum dalam islam, tidak boleh seorang kaum muslimim membuat kekacauan terhadap kaum kafir, itu untuk kaum kafir, terlebih ini untuk sesama kaum muslimin.

Lalu bagaimana menyikapi hal di atas dengan baik dan benar serta bijak agar tidak terjerumus kedalam kalimat fitnah tersebut? Sebaiknya kita sedikit bijak, artinya siapapun habib mau pinter atau bodoh tetap kita hormati, tapi tidak perlu di ambil ilmunya, jika ingin mengambil ilmu ya harus ke alim ulama supaya tidak gagal paham, akan tetapi juga jangan membencinya.

Silahkan pahami hal-hal yang membuat sombong nasehat dari imam Ghazali sebagai penompang hidup, agar kita selalu terhindar dari perbuatan tercela kepada sesama muslim, sehingga bisa tercipta keharmonisan kepada sesama untuk di kemudian hari, siapapun, dilarang membuat pernyataan atau pendapat fitnah meskipun seorang habib atau yang disebut alim ulama.

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS