Sidebar ADS

PENGERTIAN TENTANG MANHAJ SALAF

                  🕌 ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ 🕌
      
                         ✨ ARTI MANHAJ ✨
Secara etimologi, manhaj adalah jalan atau metode yang terang dan jelas atau tanda garis untuk di lalui.
Dalam Al'qur'an Alloh Berfirman : 

     وَاَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَـقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ  الۡكِتٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِ‌ فَاحۡكُمۡ بَيۡنَهُمۡ بِمَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعۡ اَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الۡحَـقِّ‌ؕ لِكُلٍّ جَعَلۡنَا مِنۡكُمۡ شِرۡعَةً وَّمِنۡهَاجًا ‌ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمۡ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰـكِنۡ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِىۡ مَاۤ اٰتٰٮكُمۡ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَـيۡـرٰتِ‌ؕ اِلَى اللّٰهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيۡعًا فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ فِيۡهِ تَخۡتَلِفُوۡنَۙ

"Dan kami setelah menurunkan kitab ( Al-qur'an ) kepadamu ( Muhammad ) dengan membawa kebenaran yang membenarkan kitab'2 yang diturunkan sebelum dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang di turunkan Alloh dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.Untuk setiap ummat 
diantara kamu, kami berikan aturan 
dan jalan yang terang. Kalau Alloh menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat ( saja ), tetapi Alloh hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Alloh kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan"( QS.Al-Maidah : 48)

Dalam sebuah hadis Kanjeng Nabi 
SAW disebutkan  :

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

"Kenabian berada di tengah' kalian sesuai dengan apa yang dikehendaki Alloh. Kemudian Alloh mengangkatnya ketika Dia menghendaki mengangkat nya.Lalu wujud khilafah sesuai dengan jalan kenabian."(HR.Ahmad bin Hanbal)

Sedangkan Manhaj secara terminologi hampir bisa dipastikan Ulama-Ulama terdahulu tidak ada yang menjelaskan secara eksplisit akan definisi manhaj, tetapi secara umum, Ulama kontemporer mendefinisikan manhaj atau minhaj adalah jalan yang mendatangkan pada kejelasan akan hakikat sesuatu dengan memberikan batasan berupa teori-2 pemikiran sehingga menghasilkan satu natijah atau kesimpulan yang maklum & jelas

Dari definisi ini, maka bisa dipahami bahwa makna manhaj secara bahasa atau istilah tidaklah jauh berbeda. Apabila disebut bermanhaj salaf atau ittiba' salaf misalnya, maka yang dikehendaki adalah menempuh jalan (baca : metode ) Ulama salaf dalam memahami Nash dengan kaidah'2 tafsir dan dasar'2 istinbath yang mereka gariskan untuk merumuskan analisa hukum atau natijah tertentu.

Oleh karena itu, orang yang melakukan suatu Amaliyah yang tidak dilakukan oleh generasi salaf' selama masih mengikuti metode istinbath atau "qowa'id al'nushush" yang telah dirumuskan oleh ulama salaf' maka orang tersebut tidak boleh di tuduh 
telah keluar dari manhaj salaf. 

Misalnya orang yang mengadakan perayaan Maulid Nabi Apakah dengan itu layak disebut keluar dari manhaj salaf ? tentu saja tidak, karena ittiba' salaf bukan sekedar copy-paste amalan atau ketiadaan amalan pada masa Ulama salaf Serta stagnan dalam memahami teks'2 keagamaan.

Hal ini seperti pengikut manhaj imam Syafi'i, dalam arti selama masih menggunakan Ushul dan kaidah istinbath yg di bangun oleh imam Syafi'i dalam memahami Nash, meskipun hukum yang di rumuskan atau hasil istinbathnya tidak pernah di nyatakan imam Syafi'i secara langsung, maka orang tersebut tidak bisa dikatakan keluar dari manhaj imam Syafi'i.

Jadi, pada hakikatnya makna ittiba' 
salaf bukan berpijak dari masa ke-salaf-an mereka yang hidup di generasi terbaik, akan tetapi karna ketelitian dan kehati'2an mereka 
dalam memahami kitabulloh dan Sunnah Rosululloh SAW dan juga bersihnya alam fikiran mereka dari pengaruh Negatif Bid'ah.

Faktor kedekatan mereka dengan 
masa turunnya Wahyu dan Tabligh Rosululloh SAW, turut menjadi pembeda mereka dengan generasi setelahnya, mereka juga mempunyai Fitroh Islamiyyah yang jauh lebih bersih, jauh dari himpitan nafsu duniawi, dan jauhnya niat melenceng dari kesetiaan kepada Al-Qur'an  dan As-Subnah Nabi.

Dan Atas dasar semua itu, kita tidak akan mencapai kesempurnaan memahami agama Islam kecuali dengan mengikuti cara-cara salaf dalam menafsirkan dan istinbath dalil. 
Dari situlah kemudian muncul berbagai disiplin keilmuan, seperti ilmu Ushul fiqih 
dan ilmu tafsir serta disiplin-disiplin keilmuan lainya.


Wallohu aklamu bimurodih...
by : qsantri.com
*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
       *💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*
 *┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS