💐🌹☬ 𝐒𝙚𝙥𝙪𝙩𝙖𝙧 𝙬𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙉𝙐 ☬🌹💐
🕌 ﷻبسم الله الرحمن الرحيمﷻ 🕌
Slogan "Kembali Kemanhaj Salafi"
atau mengikuti dalil sesuai dengan pemahaman salaf" begtu sangat mempesona didengar dan menjadikan terhipnotis banyak kalangan awam,
namun jika di teliti dan di telisik lebih
jauh, akan terkuak fakta bahwa manhaj
yg mereka fahami dan yakini adalah
kebatilan dan kesia-siaan.
Slogan tersebut terus menerus didakwahkan dan disebarkan oleh
para pengikutnya, hingga terbentuklah madzhab baru dalam Islam yg bernama madzhab salafi. Sebuah madzhab yg
di akui oleh para pengikutnya mengikuti pola dan pemikiran Ulama Assalafussoleh
Namun anehnya , tokoh yg senantiasa menjadi rujukan akidah mereka adalah imam Ibnu Taimiyah, Seorang Ulama Hanbali yang hidup pada abad ke V11 Hijriyah yang di fatwa memiliki pendapat Bid'ah dan sesat oleh banyak Ulama. Kami tak menampik, bahwa imam Ibnu Taimiyah adalah seorang Ulama Agung dan pakar
dalam banyak Fan ( bidang keilmuan ).
Tetapi yang harus di ketahui beliau mempunyai pendapat'2 Bid'ah dan
"Syadz" yang menyelisihi ijma, baik
dalam ranah Akidah maupun dalam furu' ijtihadiyah, seperti meyakini neraka bisa hancur, memahami sifat'2 khabariyyah Alloh Sebagai dzohirnya.
Memperbolehkan perkara baru menetap dalam dzat Alloh ( hawadits bi dzatillah ) mengharamkan Ziaroh makam Rosululloh SAW, mengingkari tawassul dan tabarruk, ingkar adanya majaz dalam Al'qur'an dan hal'2 lainya
Melihat perkembanganya, pemahaman salaf versi imam Ibnu Taimiyah yang di usung oleh kaum salafi Wahabi semakin berlawanan secara diametrical dengan akidah mayoritas umat Islam, yaitu
Akidah Ahlussunah Waljama'ah Asy'ariyyah dan Maturidiyyah.
Bahkan perjuangan mereka secara totalitas dalam menyuguhkan ideologi
dan manhaj salaf versi mereka ke khalayak masyarakat bisa di katakan berhasil meski dengan melakukan eksploitasi, menjual dan mem-branding salaf demi meraup dukungan dan pengikut.
Bahkan mereka sekarang ini sedang berusaha menjelma dan merebut nama Ahlussunah Wal Jama'ah yang selama
ini lekat dan identik dengan akidah Asy'ariyyah dan Maturidiyyah serta madzhab empat dalam fiqih. dan jarang pula sebagian kecil dari mereka tanpa malu'2 mengaku berakidah Hanabilah
atau Atsariyyah yang kenyataanya masih diakui sebagai keluarga besar oleh Ahlussunnah Wal Jama'ah, Namun jika
kita telaah lebih jauuh, klaim tersebut hanyalah kebohongan publik semata, karena telah banyak bukti'2 bahwa
akidah dan ideologi mereka benar'2 menyelisihi akidah Ulama Hanabilah
dan Atsariyyah.
Salah satu kritik atas ketimpangan pemahaman mereka dapat kita telusuri dalam kitab yg berjudul : "As-sadah Al-Hanabilah Wa Ikhtilafuhum Ma'a as-Salafiyyah Al-Mu'ashiroh" karya Ulama Hanbali Syaikh Mustafha Hamdu ilyan,, dalam karyanya setebal 840 halaman tersebut, di paparkan banyak sekali
bukti'2 perbedaan dan perselisihan
antara Atsariyyah dengan Salafi Wahabi, termasuk bukti dan fakta perselisihan Ulama Hanbali dengan Salafi Wahabi
saat kemunculannya.
Maka dengan fakta'2 yang demikian, sangat sulit rasanya mengakui Salafi Wahabi sebagai Penyambung Lidah madzhab Atsariyyah.
Wallohu aklamu bimurodih...
by : qsantri.com
*┏━━❖•ஜ°🕌﷽🕌°ஜ•❖━━┓*
*💚NAHDLATUL 'ULAMA💚*
*┗━━❖•ஜ°🇮🇩NU🇮🇩°ஜ•❖━━┛*