Sidebar ADS

PUISI PANJANG PARA IMIGRAN YAMAN

PUISI PANJANG PARA IMIGRAN YAMAN

Ini kisah tentang para imigran...
Datang ke negeri ini karena penjajah memberi undangan.
Diperalat untuk memecah-belah umat yg tengah berjuang merebut kemerdekaan.
Mengelabui anak bangsa bermodal nasab dan keturunan.
Hingga sebagian masyarakat yg polos dan lugu terbodohi, lalu jadikan mereka junjungan.

Jadilah sang imigran artis dadakan...
Kesana-kemari di puja-puji bak dewa kahyangan.
Di elu², di sanjung² pengikut yg terhipnotis tampilan.
Kedatangannya selalu disambut peluk cium penuh ketakdiman.
Disuguhi aneka ragam makanan, minuman dan kemewahan.
Belum lagi salam tempel untuk anak bini di rumah yg siap menyambut penuh senyuman.

Lama² sang imigran lupa daratan...
Pelan tapi pasti watak asli mulai kelihatan.
Gila hormat tak bisa dirahasiakan.
Jahil, sombong dan arogan tak pelak muncul ke permukaan.
Merasa diri punya derajat lebih tinggi karena selalu diistimewakan.
Bertingkah se'akan² nusantara ini mereka punya warisan.

Lagak dan polah mereka kian hari kian menjijikkan.
Mereka perlakukan pribumi tak lebih hanya sebagai pion dan budak suruhan.
Yg bisa diperintah ke mana saja menurut kehendak sang tuan.
Dengan dalih agama dijadikan pasukan untuk menggalang kekuatan.
Dan diprovokasi untuk melawan negeri yg sudah memberi mereka makan.

Sungguh kalian imigran yg kebablasan...
Tak tahu balas budi setelah sekian lama diberi penghormatan.
Tak pernah ingat lagi kalau negeri ini sudah memberinya penghidupan.
Merasa tinggi hati hingga seenaknya bersikap arogan.
Hujat sana maki sini menebar kebencian.

Sang imigran makin awur²an...
Agama dijadikan tunggangan, diobral bak barang asongan.
Tampilan agamis tapi kelakuan layaknya preman.
Jubah dan sorban kebesaran hanyalah bungkus kemunafikan.
Siapapun yg menentang dikirimnya pasukan.
Diintimidasi, dipersekusi, bahkan digebuk seperti pesakitan.
Hukum negara diabaikan.
Hukum rimba mereka jadikan gaya keseharian.

Demontrasi sudah menjadi ciri gerakan tuk cari perhatian.
Meski kadang² konyol dan terkesan kampungan.
Untuk melawan satu orang saja mereka demo ber'jilid² dengan jutaan demonstran.
Meski kami tahu... ujung²nya tak lain hanyalah untuk urusan perut dan kekuasaan.

Sungguh kalian imigran tak tahu diri...
Petantang-petenteng mentang² dimulyakan di negeri ini.
Tak tahu diuntung karena terlanjur lama diberi hati.
Jual murah agama hanya untuk menghasut pribumi.
Yg bisa me'nyembah², bersimpuh, beringsut di bawah kaki.
Yg tanpa sadar sudah kalian bodohi dengan mimpi² dan angan² sorga kalau suatu ketika mereka mati.

Sang imigran makin merajalela...
Belakangan mereka coba kaburkan sejarah dan fakta.
Hembuskan isu kalau di bumi pertiwi kaum merekalah yg paling berjasa.
Jika mereka tak datang pribumi masih menyembah pohon dan berhala.
Menafikan Wali Songo yg ratusan tahun sebelumnya sudah Islam'kan nusantara.
Sungguh mereka pembohong, pembual dan pendusta.

Ada lagi yg jelas² nistakan anak negeri.
Bikin fatwa kalau satu orang bodoh dari kaum mereka lebih mulya dari tujuh puluh Ulama pribumi.
Entah dalilnya dapat dari mana hingga mereka makin liar dan hilang kendali.
Ini benar² melecehkan dan sudah menyimpang jauh dari ajaran Nabi.

Sadarlah wahai para imigran...
Kalian datang kesini hanya numpang cari makan.
Negeri ini sudah sangat berbaik hati pada kalian.
Bumi ini sudah banyak memberi kalian penghidupan dan kehidupan.
Republik ini sudah memberi kalian se'tinggi² penghormatan.

Tapi apa balas budi kalian... ?!!!
Kalian justru suguhi bangsa ini dengan kegaduhan dan keonaran.
Memecah-belah umat hingga antara satu dengan yg lain saling ber'hadap²an.
Memanfaatkan fanatisme keagamaan bangsa ini untuk kemudian kalian benturkan.

Sungguh kami tak ngerti apa yg ada di otak kalian...

Belum lama ini salah satu betina kalian ngoceh kalau bumi pertiwi adalah "negeri para bajingan".
Yg tanpa tedeng aling² menghujat pemerintahan.
Cuma anehnya... kenapa tak pulang saja ke kampung halaman... ?!!!
Kenapa masih betah disini di negeri yg sudah kalian hina habis²an... ?!!!
Apa takut di sana miskin lagi dan kelaparan... ?!!!
Atau takut di sana tak dapat puja-puji, sanjungan dan kejayaan... ?!!!

Sungguh kalian imigran tak tahu diri...
Alih² berterimakasih malah justru jadi onak dan duri.
Menjadi kerikil dalam sepatu perjalanan bangsa ini.
Syahwat yg tak sepantasnya kalian lakukan di bumi pertiwi ini.

Cobalah nafsu itu kalian salurkan di sana di Arab Saudi.
Negeri warisan Nabi yg dirampas ibnu Saud si turunan Badui.
Karena di sanalah tanah yg harusnya kalian warisi.
Meski kami yakin kalian tak kan pernah berani.
Karena kami tahu kalian hanyalah pecundang yg hanya besar mulut tapi tak punya nyali.

Maka... kalau kemudian nasab kalian dipertanyakan, jangan salahkan kami.
Semua tak bisa lepas dari tindak-tanduk kalian sendiri.
Kelakuan dan tingkah polah kalian memang pantas dicurigai.
Karena : SIKAP dan AKLAK KALIAN SAMA SEKALI TIDAK MENCERMINKAN PRILAKU dan AKHLAK NABI

Wahai saudaraku para imigran...
Meski sebenarnya sudah jengah kami dengan apa yg kalian pertontonkan.
Tapi percayalah... kami masih mencintai kalian sebagai sesama makhluk Tuhan.
Tak ada niat sedikitpun di hati kami untuk memusuhi kalian.
Tak terbersit sedikitpun di benak kami untuk menghina kalian.

Tapi tolong...
Tak usah lagi petantang-petenteng gembar-gembor nasab dan keturunan... !!!
Karena nasab kalian itu sudah kami ragukan.
Dan akan terus kami cari tahu sampai dapat kepastian.

Juga tolong...
Jaga sikap, akhlak dan kesopanan... !!!
Jangan lagi bikin kegaduhan... !!!
Agar kami pribumi tak sampai hilang kesabaran... !!!

#Salam_waras

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS