Bukti Sholawat Asyghil Malati...!!!
Sholawat Asyghil adalah salah satu jenis sholawat yang sering dilantunkan ditmpat majelis-majelis taklim untuk menjauhkan umat Islam dari orang-orang yang zalim.
Ketika saat sholawat Asyghil ini lagi dikumandangkan, hati para pendengarnya pun akan menjadi bergetar dan tenang. Sehingga banyak orang yang ingin ikut melantunkannya terasa hati dan jiwa ini mendapat ketenangan tersebut.
Di kalangan warga NU (Nahdliyin), shalawat asyghil merupakan salah satu shalawat yang kerap dilantunkan sebagai puji-pujian di mushala, masjid maupun majelis taklim.
Shalawat asyghil berasal dari syaih Ja’far
ash-Shadiq (wafat 138 H), secara nasab merupakan cucu dari Rasulullah saw.
Jalur nasabnya yaitu Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umayyah dan awal era Abbasiyah yang penuh intrik dan konflik politik.
Bahwa, dalam sejarahnya Imam Ja’far
ash-Shadiq rutin membaca shalawat asyghil dengan jamaahnya pada waktu melakukan doa qunut subuh.
Shalawat itu muncul salah satunya
ketika para keturunan Nabi Muhammad saw mengalami persekusi oleh klompok Bani Umayyah, terutama di masa zaman nya kepemimpinan Yazid bin Muawiyyah. Lalu Ja’far Ash-Shadiq membuat shalawat asyghil. Dia berdoa agar orang-orang zalim itu ribut sesama mereka sendiri.
Dikutip dari tesis Sierly Ulya Maulida berjudul KH. Ali Manshur: Biografi dan Penggagas Sholawat Badar (UIN Sunan Ampel Surabaya, 2022) menjelaskan bahwa pada zaman penjajahan Belanda, banyak ulama yang membaca shalawat, salah satunya sholawat asyghil, lafal dari sholawat asyhgil dngan jelas dan Khidmah menunjukkan fungsinya sholawat ini untuk membentengi diri dari luar dan dalam.
Di kalangan ulama pesantren, tokoh yang dikenal memiliki sanad shalawat Asyghil yaitu Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH M. Anwar Mansur. KH Anwar Manshur memperoleh ijazah shalawat Asyghil dari KH Abdul Abbas Buntet Cirebon.
Tahun-tahun kemari sempat viral sholawat Asyghil ini serta berkumandang di tiap-tiap musholla dan majlis, karena banyaknya isu fitnah yang meninpa para Kyai-kyai yang notabenenya dzurriyah Kanjeng Nabi jalur walisongo. Sekarang kita menyaksikan RUNGKADnya mereka yang dahulu mereka menghina serta mepersekusi para Kyai.
Waallahu Aklamu bissowab.......
