Sidebar ADS

SEJARAH TENTANG MAJLIS AMALAN RIFA'IYYAH

"Amaliyyah Rifaiyyah Tidak memiliki Sanad
yang menyambung kepada kanjeng Nabi" 

Setiap thoriqoh selalu dipimpin oleh seorang tokoh sentral yang disebut sebagai guru mursyid. tetapi berbeda lagi dengan  Amaliyah Rifa'iyah. Karna Amaliyyah rifaiyyah bukanlah amaliyyah thiriqoh, mlainkan Amalan yang Bersifat Sufi dalam suatu majlis kepemimpinan atau Kholifah, sedangkan kholifahnya itu tidak memenuhi syarat rukunya sebagai guru mursyd dalam menjalankan suatu Amaliyyah yang disebut Thoriqoh, tetapi amaliyyah tersebut memiliki ciri khas yang sama dengan Amaliyyah Thoriqoh. 

Entah siapa kini yang menjadi tokoh sentral utamanya Sebab, Amaliyyah ini berada di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Mesir, Palestina, Turki, bahkan Asia Tenggara, dan dari semua itu Masing-masing amaliyah Rifa'iyah di wilayah ini memiliki guru yang demikian itu masing-masing. Para guru itu selalu mengajarkan ajaran Amaliyyahnya  berdasarkan kondisi wilayahnya.

Perkembangan Amaliyyah Rifa'iyah di Turki semasa masih pemerintahan Turki Usmaniyah (Ottoman) terbilang sangat pesat, Sejarah mencatat beberapa nama guru (pemimpin) Amaliyyah Rifa'iyah di Turki. Salah satunya adalah Syekh Abu Al-Huda Muhammad Al-Shayyadi yang sejak (1850-1909). Syekh Shayyadi mendirikan salah satu cabang penting majlis Amaliyyah Rifa'iyah. Sebab Karna pengaruh yang dimiliki Syekh Shayyadi terhadap Sultan Abdul Hamid II, amalan Rifa'iyah menjadi amalan resmi yang dianut Kesultanan Ottoman.

Pada masa berikutnya, sebagaimana ditulis John L Esposito dalam bukunya "Ensiklopedia Oxford" Dunia Islam Modern, di Turki, dikenal sosok bernama Kenan Rifa'i (wafat 1950). Syekh Kenan tinggal di lingkungan yang mencakup banyak orang Turki yang berbudaya dan berpendidikan tinggi, termasuk kaum perempuan dan orang-orang Kristen.

Syekh Kenan mengajarkan ideologi sufisme sebagai cinta universal. Kecenderungan ini dimodifikasi oleh Samiha Ayverdi-membimbing dari  orang-orang yang setia kepada ajaran Syariati, setelah beliau Syekh Kenan wafat-dengan terbit karya politiknya yang tajam di Istanbul pada 1979 yang berjudul "Let Us Be Not Slaves but Masters"

Rifa'iyah di Timur Tengah

Di dunia Arab, Amaliyyah Rifa'iyah hadir secara signifikan di Mesir, Palestina, Lebanon, Suriah, dan berbagai tempat kelahirannya, di Irak. Pada awal abad ke-19, ungkap Esposito, di Mesir tidak ada otoritas pusat di kalangan Rifa'iyah. Namun, sejak 1970, pemimpin tertinggi majlis amaliyyah Rifa'iyah di Mesir adalah Mahmud Kamal Ya Sin, yang juga merupakan ketua cabang 'Amriyah dari tarekat tersebut.

Kaum Rifa'iyah Mesir, yang seperti kebanyakan kaum sufi Mesir, merasa bahwa salah satu faktor yang menjadi pembeda kaum sufi dari Muslim lainnya adalah kesetiaan mereka kepada Nabi SAW dan keluarganya.

Di Palestina, pada 1981, syekh Rifa'iyah aktif yang utama adalah Kamil Al-Jabari dari Hebron dan Nazhmi 'Aukal dari Nablus. Kaum Rifa'iyah di Tripoli, Lebanon, mulai aktif sejak 1984. Pada saat itu, terdapat lima zawiyah terkenal yang masih mempraktikkan ritual zikir.

Di Suriah, setelah Naqsabandiyah, Rifa'iyah merupakan Amaliyyah yang paling cepat tersebar luas dan dinamis. Sejak awal 1980-an, cabang Suriah yang paling signifikan adlah cabang dari Imam Abdul Al-Hakim Abdul Al-Basith Al-Saqbani. Dia dan orang-orang yang berkaitan dengan nya telah menerbitkan banyak tulisan para masyayech dari amalan Rifa'iyah.

Cabang utama majlis Rifa'iyah di Irak telah dipimpin oleh keluarga Al-Rawi. Beberapa tahun terakhir, di bawah arahan Syekh Khasyi Al-Rawi dari Baghdad, kaum Rifa'iyah Irak-seperti halnya di Suriah-menerbitkan sejumlah naskah Rifa'iyah lama.

Rifa'iyah di Amerika Serikat

Di Negeri Paman Sam, setidaknya terdapat tiga cabang Rifa'iyah. Syekh Taner Vargonen, yang berbasis di California Utara, memiliki garis keturunan Qadiriyah-Rifa'iyah yang berasal dari Muhammad Anshari (wafat 1978) dari Istanbul.

Sejak 1992, seorang Rifa'iyah Turki lainnya, Mehmet Catalkaya (Serif Baba), telah mengawasi pendirian tekke di daerah Chapel Hill, North Carolina, dan di Manhattan. Syekh dari Serif Baba adalah Burhan Efendi dari Izmir.

Cabang Rifa'iyah ketiga terletak di negara bagian New York. Dr Muhyiddin Shakoor, seorang psikolog konseling, menuliskan keterlibatannya dengan mereka dalam bukunya yang bertajuk The Writing on the Water. Ia menghubungkan para syekh Tarekat Rifa'iyah cabang New York ini secara garis keturunan dengan kaum Rifa'iyah di Kosovo hingga berlanjut sampai pada
Wilayah Asean termasuk di Indonesia.

N/b : Amaliyyah rifaiyyah bukanlah satu Amaliyyah Thoriqoh melainkan hanya sekedar Amaliyyah yang dilakukan dlam
Suatu kumpulan jamaah dalam majlis dzikir dan bersifat fadzilah Amaliyyah.

Wallohu aklamu bissowab..........

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS