Sidebar ADS

KITAB ABAD KE DELAPAN HIJRIYYAH

KITAB ABAD KE DELAPAN HIJRIYYAH

Kitab al-Ashili fi Ansabittholibin karya Shofiyuddin Muhammad ibnu at-Thoqtoqi 
al-Hasani (w. 709 H) menyebutkan satu sampel jalur keturunan Ahmad bin Isa yaitu 
melalui anaknya yang bernama Muhammad bin Isa. Kutipan lengkapnya seperti 
berikut ini: 
بن علي بن ايب جعفر دمحم بن ومن عقب أمحد بن عيسى النقيب احلسن بن ايب سهل أمحد
أمحدٖٕ
“Dan dari keturunan Ahmad bin Isa an-Naqib adalah al-Hasan bin Abi Sahal 
Ahmad bin Ali bin Abi Ja‟far Muhammad bin Ahmad. Kitab al-Tsabat al Mushan karya Ibnul a‘raj al-Husaini (w.787 H.) 
دمحم احلسن الدالل ببغداد رآا شيرنا العمري ببغداد واما امحد فأعقب وكان من ولدا ابو
وهو مات أبخرا ببغداد وهو بن دمحم بن علي بن دمحم بن أمحد بن عيسى الرومي وكان له اوالد 
...منهم ابو القاسم امحد االشج ادلعروف ابلنفاط ٕٗ
Dan adapun Ahmad, maka ia berketurunan dan dari keturunannya adalah Abu Muhammad al Hasan al-Dallal di Bagdad, guruku al-umari melihatnya di Bagdad, dan ia meninggal di Bagdad, ia adalah putra Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Isa al-Rumi, dan ia mempunyai beberapa anak diantaranya Abul Qasim Ahmad al-Asyaj yang dikenal dngan al-Naffath”
Demikian pula, sampai 442 tahun ini, sejak kematian Ahmad bin Isa, tidak ada nama anak Ahmad yang bernama Ubaidillah dan pula tidak ada disebutkan Ahmad 
punya keturunan di Yaman. 
Muncul nama Abdullah Dalam Kitab Sejarah 
 --------------------------------------------------------------
212حق ٌق الس ٌد مهدي الرجائ ً، ص. ا⸀� ٌلً فً انساب الطالب ٌن، الطقطق ً، ت

84-83 :المصان ا                                             
---------------------------------------------------------------
23]Lalu setelah 385 tahun ada nama baru muncul. Tapi bukan Ubaidillah, ia adalah Abdullah yang disebut sebagai anak Ahmad bin Isa. Ia disebut bukan dalam kitab 
nasab, tapi dalam sebuah kitab yang berbicara tentang sejarah para ulama dan para raja di Yaman. Kitab itu bernama kitab Al-suluk fi Tabaqot al-Ulama wa al- muluk
karya Al-Qodli Abu Abdillah Bahauddin Muhammad bin Yusuf bin Ya‘qub (w. 
730/731/732). 
يد بن عبد هللا 
ِ
د
َ
د بن ح
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
يد بن ع
ِ
د
َ
د بن ح
ْ
مح
ْن أَ
د اب
َ
م
َ
ُ
 بن َح
ّ
لي
َ
سن ع
ْ
م ابو احل
ُ
ه
ْ
ن 
ِ
م
 بن زين 
ّ
لي
َ
د الباقر بن ع
َ
م
َ
ُ
ق بن َح
ِ
اد
َ
ر الص
َ
ف
ْ
ع
َ
ن ج
ْ
 اب
ّ
لي
َ
د بن ع
َ
م
َ
ُ
ى بن َح
َ
يس
ِ
د بن ع
ْ
مح
بن أَ
ْن ايب طَالب كرم هللا
 اب
ّ
لي
َ
 بن ع
ْ
ٌن
َ
س
ُْ
د العابدين بن احل
ْ
ن
ِ
يد ع
ِ
د
َ
ْ
يعرف ابلشريف ايب احل
َ
جهه و
َ
و
ة 
َ
عباد
َ
ح و
َ
ال
َ
يت ص
َ
ل ايب علوي ب
َ
 اب
َ
ون
ُ
رف
ْ
الك يع
َ
ن
ُ
ت من اشراف ه
ْ
و
َ
ضرم
َ
يمن اصله من ح
ْ
أهل ال
يق التصوف
ِ
ر
َ
.على ط ٕ٘
“Sebagian dari mereka adalah Abu al-Hasan, Ali, bin Muhammad bin Jadid 
(Hadid, dua riwayat manuskrip) bin Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad bin Ali bin Ja‟far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Zainal Abdidin ( seharusnya tidak ada bin, karena Zainal Abdin adalah laqob Ali) bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah, dan dikenal dengan nama Syarif Abul Jadid menurut penduduk Yaman, asalnya dari Hadramaut dari para syarif di sana 
yang dikenal dengan Al Abi Alwi, yang merupakan rumah kesalihan dan ibadah dalam tarikat tasawwuf”. 

Jelas sekali nama Abdullah ini bukan Ubaidillah, karena memiliki keturunan yang
berbeda dengan klaim Ba alawi sekarang. Dalam kitab ini memang muncul pula nama Ba Alawi, namun nama-nama yang disebutkan dari keluarga Ba Alawi masa kitab ini sama sekali berbeda dengan nama-nama yang disebutkan oleh kitab karangan Ba alawi masa kemudian. Dan kitab ini tidak menyebut sama sekali nama alawi bin Ubaidillah. Ini pencangkokan pertama nasab Nabi Muhammad Saw. dari 
jalur Ahmad bin Isa bin Muhammad an-Naqib, yaitu yang dilakukan oleh keluarga Ba Alawi Banil Jadid. Nama Alawi dan Ubaidillah masih tidak muncul berbalut kehampaan. 

Dalam kitab nasab yang ditulis awal abad kesembilan, nama Abdullah pun belum ada, ini sangat logis, kitab nasab yang ditulis oleh ulama nasab tentu tidak mungkin sembarangan memasukan nama yang tidak jelas dalam rumpun keluarga Nabi 
Muhammad Saw. yang demikian itu berbeda dengan kitab sejarah, penulis sejarah meriwayatkan dalam kitabnya nasab tokoh yang ditulis sesuai pengakuannya. Ia tidak terlalu menuntut kesahihannya, karena kesahihan nasab itu nanti bisa dikenali dan diuji oleh bidang yang lebih spesifik yaitu bidang nasab, sejarah hanya menulis sesuai pengakuan tokoh, karena pengakuan itu bagian dari sejarah pula. Benar atau 
tidaknya sangat mudah dibuktikan dalam sanad nasab yang ditulis setiap generasi dalam kitab-kitab nasab. 

Nama Abdullah ini, kemudian yang dijadikan dasar oleh Ba Alawi untuk 
menyambungkan nasab mereka kepada Nabi Muhammad Saw. Dan nanti akan 
diketahui bahwa Abdullah yang muncul di abad ke 8 ini bukanlah Ubaidillah. 

Wallohu aklamu bissowab.........
n/b berlanjut ke Kitab abad ke sembilan

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS