MENGKOTAK-KOTAK KESALAHAN ATAS
DASAR MEMILIKI JASA TAK JAUH BEDA
DENGAN PENGGERAK 30 SEPTEMBER
Dalam literatur sejarah DN Aidit. Letkol Untung dan Muso juga memiliki peranan dalam mewujudkan kemerdekaan RI ini meskipun setelahnya mereka harus mendapatkan ganjaran atas prilaku dan perbuatannya itu. Biarpun itu mereka hanya sebagai korban tindak bujukan dan fitnah yang terlontar akan terjadinya kudeta ( dewan jendral ).
Naah..dari sini kita mengambil hikmah serta kesimpulan jikalau itu pun terjadi pada saat ini dengan adanya tindak suatu hal yang memiliki tujuan yang tidak benar ( mengkaburkan sejarah, memalsukan kuburan, melindungi kebohongan para imigran Yaman yang mengklaim sebagai dzuriyyah Nabi ) apakah kebijakan yang di tentukan dengan mengambil dasar dari suatu jasa dan peranan yang sudah dilakukan oleh seseorang tersebut ?
Saya rasa itu suatu hal yang GK etis dan
sangat bertentangan dengan UUD 45 tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. lalu bagaimana dngan yang terjadi pada saat ini tentang mreka Ba'alawi yang mengaku-aku sebagai klan Dzuriyyah Nabi Muhammad SAW
Sementara dari Ba'alawi fam yuya (Bani Yahya ) seolah-olah mendapat angin segar dimana sebagian pengikutnya masih setia mengikuti jejaknya ( membela ) padahal sudah jelas itu suatu kesalahan yang sangat besar sekali. lalu gimna dngan respon PBNU dalam menyikapi atas hal yang terjadi pada saat ini ?
Padahal harapan bagi masyarakat saat ini menginginkan supaya masalah nasab ini segera tertangani dan Pemerintah RI bersama tokoh ulama kyai mengambil sikap tegas terhadap mereka ( Ba'alawi ) lalu merefisi Amaliyyah ataupun dakwah mereka yang kebanyakan membohongi masyarakat serta berbau provokatif itu supaya diberikan sangsi undang-undang tentang berdakwah. sekaligus dari pihak Kementrian Agama RI pun juga memberikan keputusan dan aturan bagi para habib Yaman Ba'alawi dalam dakwah agama melalui proses seleksi uji keilmuan.
Berikutnya harapan besar pula dari kita semua
warga masyarakat agar supaya klan Ba'alawi
Semuanya melakukan tes DNA masal dan tanpa terkecuali satupun dari mreka yang masih mengaku-aku sebagai cucu dari Rosululloh SAW. Baik itu dari klan marga bin Yahya ( Lutfi bin Yahya ) atau dari semua pengikut RA ( Robitoh Alawiyyah ) dimanapun mereka berada. Selagi masih dalam singkup teritorial wilayah NKRI.
wallohu aklamu bissowab..........
#by qsantri.com